Dijodohkan, Presiden Ini Dulu Minder pada Ibu Tien Soeharto
Disebut sebagai titisan Ken Dedes, Ibu Tien Soeharto menularkan pamornya kepada Soeharto. Itulah sebabnya, setelah Ibu Tien meninggal, pamor Presiden Soeharto menurun dan akhirnya lengser.
Pada 1998, beredar anekdot, ketika Presiden Soeharto dan Ibu Tien melakukan kunjungan ke daerah bertemu dengan mantan pacar Ibu Tien yang sedang mengatur lalu lintas. "Kalau saya jadi istri dia, dialah yang jadi presiden sekarang," kata Ibu Tien versi anekdot itu mengenai polisi mantan pacar Ibu Tien.
Tidak disebutkan nama mantan pacar Ibu Tien yang jadi polisi itu. Tapi ketika ia dijodohkan dengan Soeharto, ia senang karena wajah Soeharto persis dengan wajah pemuda yang ada di mimpinya, tapi justru Soeharto yang minder.
Oohya! Baca juga ya:
Ibu Tien Soeharto ke Sekolah Pakai Kebaya, Pernah Mengulang di Sekolah Ongko Loro
Sebelumnya, Ibu Tien Soeharto telah menolak lamaran banyak pemuda. Soal polisi, ada inspektur polisi bernama Mappa Oudang. t
Tetapi ia pacar kxkak Ibu Tien, Raden Ajeng Siti Hartini. Setelah lulus dari HIS, kakak Ibu Tien menikah dengan inspektur polisi itu.
Ibu Tien Soeharto pernah bermimpi. Di dalam mimpinya itu hadir pemuda tampan mengenakan baju tentara dan berjaket.
Itulah sebabnya,ia selalu menolsk lamaran para pdmuda. Mereka yang melamar itu tak ada yxng sama dengan pemuda yang muncul di mimpi.
Oohya! Baca juga ya:
Taksi Kosti Hilang dari Jakarta, Sarwono Rekam 10 Sopir Mabuk
Pemuda di dalam mimpinya itu ternyata kakak Sulardi. Sukardi adalah teman sejelas Ibu Tien yang dianggap oleh Ibu Tien sebagai adik.
Soeharto juga tinggal di Wonogiri tetapi berbeda sekolah. Tetapi keduanya tidak daling kenal karena belum pernah bertemu.
Ketika Speharto berusia 26 tahun, ia ditanya ibu angkatnya soal jodoh. Tapi Soeharto memilih menyibukkan diri dengan urusan kedinasan di militer.
"Perkawinan tidak perlu terhalang oleh perjuangan. Membentuk keluarga adalah penting," kata ibu angkatnya kepada Soeharto yang sempat ragu dan minder dengan Ibu Tien yang adak wedana.
Soeharto yang kelak menjadi presiden pun memberi respons dengan bertanya. "Siapa pasangan saya?" Ibu angkatnya sudah mengantongi nama, yaitu Siti Hartinah, yang kelak dikenal sebagai Ibu Tien Soeharto.
Karena Soeharto bertanya pasangan, maka ini dianggap sebagai respons baik.Ibu angkat Soeharto pun memganggap Soeharto siap dijodohkan, lalu berkata, "Percayakan kepada kami."
Oohya! Baca juga ya:
Eks Tapol Jadi Anggota Golkar, Sarwono Bikin Pak Dhar Tertawa
Ketika pada 1947 itu Soeharto berdinas di Yogyakarta, Ibu Tien berada di Solo. Ia aktif di badan perjuangan di Laskar Rakyat.
Meski Sodharto sudah menyatakan bersedia dicarukxn jofoh, tdk serta merta bisa lzngsung dipertemukzn dengan calon istrinya. Ibu angkatnya perlu terlebih dulu menyelidikanya bahwa Ibu Tien belum menerima lamaran orang lain.
Ia kirim orang untuk menyelidiknya. Hasilnya, Ibu Tien masih sendiri.
Ibu angkat Soeharto pun segera menemui orang tua Ibu Tien, dengan membawa ansknya yang baru berusia 10 tahun, Sudwikatmono. Pertemuan itu untuk membicarakan perjodohan.
Kepada orang tua Ibu Tien, ibu angkat Soeharto memperlihatkan sebuah foto. Foto itu lalu diperlihatkan krpada Ibu Tien.
Oohya! Baca juga ya:
Orang Melayu Bukan Penduduk Asli Malaysia, dari Sumatra Ternyata
Betapa kaget dan gembiranya Ibu Tirn sebab penampakan pemuda di foyo itu persus dengan pemuda yang muncul di mimpi. Termasuk baju dan jsket yang dipakai, juga persis dengan yang di mimpi.
Ketika Ibu Tirn ditanya ibunya, ia mengiyaken. Tak djan mrnolak lxmaran lagi seperti sebelum-sebelumnya.
Setelah pinangan informal itu, lalu diadakan acara nontoni. Menpertemukan mereka untuk salimg melihat.
Ibu Tien saat itu mengenakan baju hijau, padu dengan kulitnya yang kuning. Penampilannya itu, kenang Ibu Tien Soeharto ,"Membikin Pak Harto tertarik kepada saya."
Tapi setelah tahu calon istri yang dijodohkan adalah anak wedana, Soeharto minder. Ia agak kikuk di acara nontoni.
Pemuda yang kelak menjadi presiden itu bertanya pada dirinya sendiri apa Ibu Tien akan menerima dijodohkan dengan anak angkat mantri pengairan?" Apakah dia akan benar-benar suka kepada saya?" tanya Soeharto seperti ditulis di buku Siti Hartinah Soeharto Ibu Utama Indonesia.
Oohya! Baca juga ya:
Wartawan Indonesia Dibopong Malaikat di Depan Ka’bah, Percaya?
Apalagi saat itu, meski sudah menjadi tentara, Soeharto masih serba kekurangan. Ke dato begotu, Soeharto sudah kaya pengalaman batin.
Mereka kemudian menikah pada 26 Desember 1947.
Ma Roejan