Siapa Rimbaud? Tanggal Lahirnya Jadi Hari Pelantikan Presiden Indonesia
Departemen Perang Belanda mencatat Jean Nicolas Arthur Rimbaud lahir pada 20 Oktober 1854. Tanggal 20 Oktober ini, di Indonesia dijadikan sebagai waktu pelantikan presiden sejak Presiden Abdurrahman Wahid yang dilantik pada 20 Oktober 1999.
Hanya Presiden Megawati yang tidak dilantik pada tanggal itu. Sebab, Abdurahman Wahid diturunkan pada 23 Juli 2001, sehingga Megawati sebagai presiden dilantik pada tanggal 23 Juli itu.
Dalam catatan Departemen Perang Belanda itu, Rimbaud dideskripsikan, antara lain: wajah oval, dahi normal, mata biru, hidung normal, mulut ditto, dagu bulat, rambut cokelat, alis ditto, ciri khusus tidak ada, tinggi 1,77 meter.
“Pada intinya, ia mengingatkan gambaran indah Veraine tentang kekasih mudanya di Les Poetes Maduits: Laki-laki itu bertubuh besar dan tegap, hampir atletis dengan wajah oval sempurna seperti malaikat di pengasingan, rambutnya yang berwarna coklat kemerahan acak-acakan dan matanya berwarna biru pucat...,” tulis Jamie James, penulis buku Rimbaud in Java.
Data diri Arthur Rimbaud dimiliki Departemen Perang Belanda sebab, dia pernah tercatat sebagai tentara yang ditugaskan di Jawa. Kita mengenal tentaranya sebagai KNIL.
KNIL kependekan dari Koninklijk Nederlandsh-Indie Leger. Tentara Kerajaan Hindia Belanda.
Sebelum berangkat ke Jawa pada 10 Juni 1876, Rimbaud tinggal di Harderwijk selama 25 hari, yaitu di biara yang dialihfungsikan sebagai barak. Penyair muda Prancis itu menjadi KNIL yang ditugaskan di Jawa sebelum diberangkatkan ke medan perang di Aceh.
Gubernur Jenderal Hindia Belanda masih perlu mengirim tentara ke Aceh untuk pemulihan Aceh yang telah 40 tahun dalam keadaan perang. “Dengan perkiraan yang tewas mencapai 100 ribu orang dan setengah juta luka-luka,” tulis Jamie James.
Rimbaud lahir di Charlevile, Prancis. Ayahnya bernama Frederic Rimbaud dan ibunya bernama Marie Catherine Vitalie Cuif. Pada tahun Rimbaud bergabung di KNIL, ada 3.487 yang mendaftar sebagai tentara bayaran.
“Sebanyak 1.093 adalah orang Prancis. Sisanya adalah orang Belanda, Swiss, Belgia, Italia, Austria, Rusia, dan Jerman,” tulis Jamie James.