Pitan

Jadi Pahlawan Nasional, Tabrani Pernah Jadi Juara Lomba Betis di Pesta Dansa Atas Nama Nona Rini

Tabrani dan Djamaluddin Adinegoro berfoto berdua saat di Eropa.

Suatu hari, murid-murid calon sekretaris di Den Haag mengadakan pesta dansa. Tabrani pun berdandan sebagai perempuan lalu ikut pesta dansa itu.

Selama belajar jurnalistik di Eropa, Tabrani juga membekakli diri dengan keterampilan mengetik dan stenografi bahasa Inggris. Karena ini pendidikan untuk calon sekretaris, guru dan murid semuanya perempuan, sehingga Tabrani menjadi satu-satunya lelaki yang belajar di situ.

Semula ia belajar mengetik dan steno bahasa Inggris di Instituut Schoovers di Den Haag. Lalu, ia melanjutkan belajar mengetik dan steno di Institute for Journalist di London.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kegiatan ini ia lakukan karena di Belanda tidak ada sekolah jurnalistik. Ia harus ke Jerman jika ingin studi jurnalistik.

OOhya! Baca juga ya: Jadi Pahlawan Nasional, Tabrani Pernah Jengkel dengan Penggunaan Bahasa Belanda di Negara Indonesia Timur

Untuk mengisi waktu sebelum berangkat ke Jerman, ia belajar mengetik dan steno itu. Sekolah di Jerman sebenarnya tidak cocok bagi Tabrani, sebab pelajarannya sangat teoretis.

Adinegoro yang disebut Tabrani sangat cocok dengan pelajaran teori itu sudah terlebih dulu belajar di Jerman. Tabrani ingin belajar yang banyak praktiknya.

Maka, ia rajin menulis untuk pers Belanda sehingga bisa belajar dari redaktur-redaktur koran Belanda dan juga mengasah keterampilan mengetik dan steno. Inilah yang membuat dirinya mencoba keisengan baru.

Sebagai murid laki-laki, tentu saja ia tidak boleh ikut pesta dansa murid-murid calon sekretaris itu. Namun karena penasaran, ia mencari cara untuk bisa ikut acara itu.

Akhirnya ia bisa mendapatkan tiket masuk atas nama Rini. Lalu ia didandani sebagai perempuan oleh pacarnya dokter M Amir, Lien Fournier dibantu ibunya.

Setelah siap, ibu Lien memberi nasihat agar Tabrani tidak gugup. Oleh karena itu, saat berada di tempat acara, Tabrani disarankan untuk menganggap dirinya benar-benar sebagai perempuan yang genit.

Oohya! Baca juga ya: Etnolog Belanda PJ Veth Heran Ratu Kalinyamat Bisa Menjadi Pemimpin di Negeri Islam dan Bertapa Telanjang

Akibat tindakan iseng ini, Tabrani hampir putus hubungan dengan pacarnya, Seti Rahayu, yang sudah menjadi guru Taman Siswa di Surabaya. Hal itu terjadi gara-gara Tabrani mengirimkan foto-foto keikutsertaannya di pesta itu ke Seti Rahayu.

Pagi hari setelah malam pesta dansa, Tabrani memang memborong foto-foto pesta yang ada dirinya. Ia ingin berbagi kebahagiaan dengan pacarnya, sehingga mengirimkan foto-foto itu.

Tiga bulan kemudian ia mendapat surat balasan dari Surabaya. Tentu saja Tabrani senang.

Namun setelah membuka surat balasan, Tabrani menjadi sedih dan marah. Isi amplop surat itu berupa foto-foto pesta yang telah disobek-sobek Seti Rahayu. Pacar Tabrani marah.

Lien yang belajar psikologi menasihati Tabrani agar bersabar, sebab Seti Rahayu hanya menyampaikan kekesalannya. “Karena rindu dan cinta padamu,” kata Lien kepada Tabrani.

Di malam pesta itu, Tabrani tertolong oleh kostum pesta. Semua peserta harus memakai topeng selama pesta berlangsung.

Oohya! Baca juga ya: Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional, Ternyata Penguasa Maritim yang Bantu Aceh dan Malaka Melawan Portugis

Tentu saja, Tabrani menyertakan penjelasan ringkas mengenai foto dirinya bertopeng itu kepada Seti Rahayu. Di acara pesta dansa itu ada 60 peserta yang mengikuti lomba betis.

Tabrani, eh Rini, menjadi ikut sebagai peserta nomor urut 17. Tidak disangka, betis Tabrani ternyata membuat Rini menjadi juara pertama.

Akibatnya, peserta lain pun merangkulnya, menciuminya. Foto-foto adegan ini juga dikirim Tabrani ke Seti Rahayu.

Oohya! Baca juga ya: Tabrani Jadi Pahlawan Nasional, Ini Alasan Tabrani Menolak Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Persatuan

Pada puul 00.00 peserta pasta dansa akan membuka topeng masing-masing. Tapi Tabrani meninggalkan lokasi pesta lebih awal, sehingga tidak ketahuan jika sebenarnya peserta yang bernama Rini adalah seorang laki-laki.

Hari ini, 10 November, Presiden Jokowi menganugerahi Tabrani gelar pahlawan nasional. Tabrani mencetuskan bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan.

Priyantono Oemar

Sumber rujukan:
Anak Nakal Banyak Akal karya M Tabrani (1979)

Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator

Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.

Redaksi
[email protected]

Berita Terkait

Image

Tae Bikin Farhat Abbas dan Denny Sumargo Berseteru, Parada Harahap dan Tabrani Dulu Berseteru karena Kongkalikong

Image

Ini Alasan Kongres Pemuda Diadakan, Ada Orang Tua, dan Bikin Sumpah Pemuda