Pitan

Ratu Kalinyamat Jadi Pahlawan Nasional, Ternyata Penguasa Maritim yang Bantu Aceh dan Malaka Melawan Portugis

Kirab Buka Luwur Ratu Kalinyamat diadakan setiap tahun di Jepara. Ratu Kalinyamat dimakamkan di Mantingan, Jepara, berdampingan dengan makam suaminya, Pangeran Kalinyamat.

Pemerintah menetapkan Ratu Kalinyamat sebagai pahlawan nasional pada 2023. Memimpin Jepara, Ratu Kalinyamat menjadi penolong orang Aceh dan Malaka.

Setelah kekuasaan Demak surut, Ratu Kalinyamat memimpin Jepara. Ratu Kalinyamat merupakan anak dari Sultan Demak, Trenggono, yang diperistri oleh Joko Tingkir.

Tidak sia-sia Kia Ageng Selo meminta Joko Tingkir meninggalkan Desa Selo di Grobogan untuk mengabdi di Keraton Demak. Joko Tingkir adalah santri Ki Ageng Selo.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Kemenangan Joko Tingkir tas Aryo Penangsang dari Jipang melepaskan nazar Ratu Kalinyamat setelah suaminya dibunuh oleh Aryo Penangsang. Ia bernazar bertapa telanjang selama Aryo Penangsang masih hidup.

Oohya! Baca juga ya:

Jadi Pahlawan Nasional, Tabrani Pernah Jengkel dengan Penggunaan Bahasa Belanda di Negara Indonesia Timur

Ada motif balas dendam pada diri Aryo Penangsang. Sebelum membunuh suami Ratu Kalinyamat, Aryo Penangsang telah membunuh Sunan Prawoto, kakak dari ratu Kalinyamat.

Aryo Penangsang membalas dendam untuk kematian ayahnya yang dibubuh oleh Sunan Prawoto. Tidak terima kakanya dibunuh, Ratu Kalinyamat menghadap Sunan Kudus didampingi suaminya, Pangeran Kalinyamat.

Pangeran Kalinyamat dikenal dalam dua versi. Versi pertama ia berasal dari Cina yang mengalami kecelakaan kapal di perairan Jepara dan kemudian menjadi santri Sunan Kudus.

Versi kedua, ia dari Aceh mengembara ke Cina. Di Cina dia diberi nama Cina dan kemudian melakukan pelayaran ke Jawa hingga terdampar di Jepara.

Oohya! Baca juga ya:

Bupati Grobogan Gunakan Senjata Bantuan Belanda untuk Serang Loji Belanda di Semarang

Kata Sunan Kudus, mengenai kematian Sunan Prawoto, nyawa harus dibalas dengan nyawa. Dalam perjalanan pulang dari Sunan Kudus, Ratu Kalinyamat dicegat oleh Aryo Penangsang. Pangeran Kalinyamat dibunuh.

Menanggung dua kesedihan, Ratu Kalinyamat pulang ke Demak, lalu bernazar untuk bertapa tentang selama Aryo Penangsang masih hidup. Ia juga bernazar akan mengabdi kepada orang yang berhasil membunuh Aryo Penangsang.

Tapi ada versi lain soal nazar ini. Yang ia nazarkan adalah: akan memberikan selir-selir suaminya kepada orang yang berhasil membunuh Aryo Penangsang.

Petir yang dulu ditangkap Ki Ageng Selo yang kemudian melepaskan diri, menggelegar keras setelah Ratu Kalinyamat mengucapkan nazarnya itu. Setelah Aryo Penangsang dibunuh Joko Tingkir pada 1549, Ratu Kalinyamat pun menyudahi masa bertapanya.

Memimpin kota pelabuhan, Ratu Kalinyamat membuat Jepara dikenal sebagai pusat pemerintahan maritim. Jepara menjadi pusat perdagangan yang ramai pada masa pemerintahannya di abad ke-16.

Kalinyamat terletak 18 km dari Jepara ke arah Kudus. Laporan-laporan Portugis menyebutnya Cerinhama.

Cerinhama, menurut PJ Veth, adalah Kalinyamat. Pendiri Kalinyamat adalah Pangeran Kalinyamat, di bawah kekuasaan Sultan Demak. Pangeran Kainyamat merupakan juragan kapal.

Oohya! Baca juga ya:

Kata-Kata Penggugah Semangat dari Tabrani, Pencetus Bahasa Indonesia Sebagai Bahasa Persatuan

Pada 1512-1513, Jepara mengirimkan bantuan armada laut di bawah pimpinan Dipati Unus ke Malaka atas permintaan Aceh. Namun Jepara kalah, yang membuat kekuasaan Jepara menurun. “Tetapi perdagangan lautnya tidak musnah,” tulis De Graaf dan Pigeaud.

Pengiriman bantuan ke Malaka ini kemudian dilanjutkan oleh Ratu Kalinyamat pada 1550. Lalu pada 1573-1573 ia juga mengirimkan armada bantuan ke Aceh.

Priyantono Oemar

Sumber rujukan:
- Babad Tanah Jawi I penerjemah AmirRochyatmo, penyunting Sapardi Djoko Damono dan Sonya Sondakh
- De Locomotief, 5 Maret 1931
- Kerajaan-Kerajaan Islam di Jawa karya HJ de Graaf dan G Th Pigeaud (1985)

Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator

Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.

Redaksi
[email protected]

Berita Terkait

Image

Ini Syarat Gelar Pahlawan Nasional, Bupati Grobogan Ini Memenuhi?

Image

Bikin Trilogi Pedesaan, Layakkah Bupati Grobogan Ini Jadi Pahlawan Nasional?

Image

Siapa yang Layak Jadi Pahlawan Nasional dari Grobogan?