Sampaikan Solidaritas untuk Perempuan Palestina, WMW Indonesia Desak Pemimpin Dunia Setop Tekanan ke Palestina
Sampai sekarang, penyerangan militer Israel ke Jalur Gaza dan kekerasan pembatasan mobilitas warga Palestina di Tepi Barat masih terus berlanjut. Berbagai serangan ini, menurut World March of Women (WMW) Indonesia, telah menyebabkan warga tak berdosa menjadi korban.
“Kami menyampaikan solidaritas kepada saudari kami Abeer Abu Khdeir dan Ruba Odeh. Mereka sehari-hari melakukan perlawanan bersama para perempuan Palestina untuk mempertahankan kampung dan warganya,” ujar pernyataan dari WMW Indonesia yang ditandatangani oleh Soka Handinah dan Susan Herawati, Sabtu (4/11/2023).
Abeer dan Ruba merupakan anggota the Union of Palestinian Women’s Committees (UPWC) dan juga anggota dari World March of Women. Abeer dan anak perempuannya --pengacara hak azasi manusia-- pernah ditahan lima hari selama bombardir terhadap rakyat Gaza sedang berlangsung.
Oohya! Baca juga ya: Pembuatan Kapal di Rembang Diwarnai Korupsi, Kayu Jati pun Dicari Hingga Grobogan Saat Hutan Jatinya Habis
“Walau saat ini mereka telah dilepaskan, namun kami tetap menyuarakan penolakan atas pembatasan hak sipil dan politik warga Palestina,” kata Soka dan Susan.
Penahanan itu telah meneror para aktivis yang sedang memperjuangkan HAM untuk warganya. “Kami percaya semua kekerasan dan teror itu tidak akan menghentikan perjuangan para pemberani,” kata Soka dan Susan.
Situasi menekan di Palestina sudah terjadi sejak 17 tahun yang lalu (2007). Sebanyak 2,2 warga di Gaza telah hidup di bawah blokade darat, udara, dan laut oleh kebijakan ilegal pemerintah Israel.
Oohya! Baca juga ya: Pemuda Jawa Timur Ini Bersedia Menikahi Putri Juliana Asal Diberi Mas Kawin Kemerdekaan Indonesia
Ini menyebabkan lebih dari satu juta warga yang separuhnya adalah anak-anak mengalami krisis pangan dan energi. Mereka memerlukan bantuan kemanusiaan untuk bertahan hidup.
Di pihak Palestina di jalur Gaza sebanyak 6,547 orang tewas. Sebanyak 68 persen perempuan dan anak-anak.
Ada 17,439 di Gaza mengalam luka. Di Tepi Barat 102 orang tewas dan 1.889 terluka.
Oohya! Baca juga ya: Perlawanan Perempuan yang Paling Ampuh Itu adalah Solidaritas Persaudaraan
Di pihak Israel sebanyak 1.400 orang tewas, 5.431 luka-luka. Lebih dari 38 relawan bantuan kemanusiaan dan 57 petugas kesehatan tewas, saat bertugas di jalur Gaza.
Situasi ini menyebabkan warga berada pada situasi krisis pangan, air bersih, bahan bakar, dan pasokan medis, serta krisis energi. Keputusan pemerintah Israel untuk pemadaman listrik total, telah menghambat akses warga terhadap layanan kesehatan, air, dan sanitasi.
Hal ini akan mengakibatkan rumah sakit kekurangan bahan bakar untuk penerangan dan perlengkapan medis. Juga akan memperburuk krisis pangan.
Dengan situasi tersebut, WMW Indonesia menyatakan solidaritas terhadap warga sipil tak berdosa. Terutama perempuan dan anak perempuan.
World March of Women Indonesia menyampaikan hal-hal sebagai berikut:
1.Menuntut pemerintah Indonesia untuk segera melaksanakan politik luar negeri secara bebas dan aktif sesuai amanat konstitusi bahwa kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan untuk itu harus secara aktif melakukan diplomasi damai untuk pengehentian perang di Palestina.
Oohya! Baca juga ya: Asal Mula Orang-Orang Cina Bisa Menjadi Pedagang di Indonesia dan Menguasai Perekonomian
2.Menuntut Israel dan Hamas untuk segera menghentikan perang yang telah mengorbankan warga sipil tak berdosa terutama Perempuan dan anak-anak.
3.Kami menuntut pemerintah Israel untuk segera membuka jalur bantuan kemanusiaan untuk warga di Jalur Gaza dan Tepi Barat.
4.Kami menuntut pemerintah Israel untuk menghentikan kebijakan genosida dan pemindahan paksa massal warga Gaza.
Oohya! Baca juga ya: Bapak Psikoanalisis Sigmund Freud Dilempari Telur Busuk ketika Pencetus Bahasa Indonesia Ini Masuk Kelas
5.Mendesak PBB dan para pemimpin dunia untuk menggunakan segala cara untuk menghentikan serangan tersebut, memastikan adanya gencatan senjata, mengurangi ketegangan, kekerasan dan melindungi warga sipil, khususnya perempuan dan anak-anak.
6.Kami menuntut PBB dan komunitas internasional untuk mengambil sikap yang melindungi dan menjamin hak azasi manusia rakyat Palestina, termasuk hak atas pangan, pendidikan, kesehatan, dan bebas dari rasa takut akan kekerasan terhadap perempuan.
Demikian pernyataan dari WMW Indonesia.
Ma Roejan