Begini Tip Cara Membaca Buku untuk Mahasiswa dari Pakar Pendidikan
Namanya Ad Rooijakkers. Pakar pendidikan ini pernah bekerja di ITB pada 1982-1986 untuk tugas mempertinggi cara mengajar untuk program S1 dan pascasarjana.
Dalam buku yang ia tulis, ia memberi tip cara membaca buku untuk mahasiswa. Ada lima cara membaca buku yang ia bahas:
- membaca terarah,
- membaca sepintas,
- membaca mencari,
- membaca belajar, dan
- membaca kritis.
Oohya! Baca juga ya:
Mudik Lebaran Menjadi Terasing di Jalan Tol, Apalagi Jika Susah Mendapati Pengasoan
Semua jenis cara membaca buku itu memiliki tujuan. Tak terkecuali buku cetak ataupun buku dalam digital.
Menjadi mahasiswa, menurut Ad Rooijakkers, harus dapat memilih cara membaca buku yang paling cocok untuk situasi tertentu. "Sebelum Anda membaca buku itu, Anda harus mengetahui apa tujuan Anda membaca buku itu," kata dia.
Dalam tulisan ini akan dibahas cara membaca terarah dan cara membaca belajar.
Membaca Terarah
Cara ini bisa dipilih untuk mendapatkan gambaran mengenai isi buku dalam waktu yang singkat, 10-15 menit. Dengan cara ini, mahasiswa bisa menentukan akan memerlukan buku ini untuk menyusun makalah/skripsi atau tidak.
Oohya! Baca juga ya:
Ini Alasan Utama Anak Sultan Agung Menghukum Mati Mertua Beserta 60 Bawahannya
Ini cara untuk mengenali buku itu baik atau tidak. Calon pembaca bisa mengetahui pokok-pokok bahasan dan mengetahui cara penulis menyusun sistematikanya.
"Bila Anda mengetahui bagaimana buku itu disusun dan dikelompokkan, maka Anda sudah akan mendapatkan kesannya," kata dia.
Maka untuk melakukan cara membaca terarah, bacalah judul dan nama penulisnya. Mengetahui judul dan penulis bisa membayangkan mengenai isi bahasan.
Dalam membaca buku dengan cara membaca terarah, perhatikan pula aktualitas buku itu untuk kepentingan studi. Cari tahu juga tujuan penulis membahas pokok bahasan di buku itu, yang biasanya dijelaskan di kata pengantar.
Baca daftar isi, untuk mengetahui sistematika buku itu. Perhatikan bab dan sub-babnya, sehingga bisa mendapatkan gambaran mengenai susunan isi buku itu.
Tip lain dari pakar pendidikan itu, mahasiswa perlu membaca sekilas halaman per halaman. Caranya cukup membaca satu dua baris di sana sini, terutama baris-baris pertama tiap bab.
Oohya! Baca juga ya:
Alibi Amangkurat I Ketika 7.000 Ulama-Santri Mataram Jadi Korban Pembantaian
Dengan cara ini, calon pembaca bisa menerka-nerka hal-hal penting dan menarik yang dibahas. Cara ini tentu tidak bisa dipakai untuk memahami isi kesekuruhan buku.
Tapi dengan cara ini calon pembaca bisa mengetahui masalah yang dibahas di buku itu. Serta tahu pula cara penulis membahasnya, menarik atau membosankan.
Jangan lupa, baca juga halaman-halaman bab terakhir, sekilas. Biasanya ada kesimpulan-kesimpulan di sana.
Membaca Belajar
Cara ini bisa dipakai untuk tujuan agar dapat mengingat hal-hal penting dan detail dari sebuah buku. Membaca buku-buku wajib setiap mata kuliah cocok menggunakan cara ini.
Tak perlu menghafalkan teks di buku wajib yang dibaca, cara membaca belajar bisa membantu mahasiswa bisa meresapi hal-hal baru yang dibahas buku itu. "Meresapi berarti Anda mengetahui masalahnya benar-benar," kata Ad Rooijakkers.
Oohya! Baca juga ya:
Jadi Putra Mahkota Culik Istri Orang, Jadi Raja Calon Istri Diculik Putra Mahkota
Cara membaca belajar perlu ketekunan untuk membaca kalimat demi kalimat di setiap bab buku itu. Maka:
- arahkan pandangan pada kesekuruhan hal,
- bacalah dengan seksama tiap bab, lalu catat dan garis bawahi kata-kata tertentu, dan kalau perlu ulangi membaca bab yang sama sebelum pindah ke bab yang lain,
- setelah selesai membaca semua isi buku, ulangi membacanya, kali ini cukup sepintas-sepintas saja.
Tapi, Ad Rooijakkers mengingatkan, jangan langsung membaca buku wajib dengan cara membaca belajar. Tetap perlu mengenali buku itu terlebih dulu melalui cara membaca terarah untuk mendapatkan pandangan umum mengenai buku itu.
"Anda harus tahu apa yang akan Anda hadapi, sebab kalau tidak, Anda tidak mempunyai arah dan kerja. Anda tidak akan teratur, karena Anda tidak mengerti apa yang Anda perlu ketahui," kata Ad Rooijakkers tentang tip membaca buku dengan cara membaca belajar.
Setelah mendapat arah, pakar pendidikan itu memberi tips agar mahasiswa segera memulai membaca bab per bab buku itu, meresapi bagian per bagian. "Ini berarti bahwa untuk itu tidak boleh lebih dari satu setengah jam," tegas Ad Rooijakkers.
Menurut dia, tidak ada gunanya membaca satu bagian dari buku dalam beberapa hari. Menyelesaikan tugas membaca satu bagian dalam beberapa hari hanya akan membuat kehilangan susunan bagian itu.
Oohya! Baca juga ya:
Juru Taman Sultan Agung; Jin Penolong Raja-Raja Mataram, Benarkah Orang Italia?
Jangan lupa, mengulang membaca lagi setelah selesai membaca, dan selalu buat catatan. Jika membuat garis bawah, jangan membuat banyak garis bawah.
Hal itu akan membingungkan karena menjadi tidak fokus. Selain garis bawah, boleh juga membuat catatan tambahan di kertas yang diselipkan di halaman yang dibuatkan catatannya itu.
Perlu juga dicatat. Untuk bisa cepat meresapi isi buku, buatlah catatan menggunakan kalimat sendiri.
Begitulah tip tentang dua cara membaca buku dari pakar pendidikan Ad Rooijakkers.
Ma Roeijan
Sumber rujukan:
Cara Belajar di Perguruan Tinggi, karya Ad Rooijakkers (1995)
Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator
Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.
Redaksi
oohya.republika@gmail.com