Sekapur Sirih

Dua Pasangan Capres-Cawapres Sudah Daftar ke KPU, Ini Makna Motif Kain Tenun yang Dikalungkan kepada Mereka

Ganjar Pranowo dan Mafud MD berkalung kain tenun ikat Sumba bermotif burung kakatua.

Pada 2019, Mahfud MD sudah menjahit kemeja putih. Saat itu sedianya dia yang akan menjadi pasangan Jokowi mendaftar ke KPU sebagai capres-cawapres.

Namun, skenario berubah di detik-detik terakhir. Mahfud batal menjadi cawapres. Sebagai kenang-kenangan, kemeja putih yang sudah disiapkan itu diberikan kepada ibunya.

Oohya! Baca juga ya:

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Papeda Jadi Google Doodle Hari Ini, Ternyata Hutan Penyedia Bahan Makanan Lezat Ini Sudah Ada di 13 Provinsi

Kamis (19/10/2023) kemarin, baju itu dipakai Mahfud untuk mendampingi Ganjar Pranowo mendaftar ke KPU sebagai capres-cawapres. Kepada Najwa Shihab, ia mengambil kemeja itu dari rumah ibunya untuk ia pakai karena ada kenangan emosional terhadap kemeja itu.

Akibatnya, Ganjar dan Mahfud tidak mengenakan warna seragam. Ganjar mengenakan kemeja hitam.

Kepala Ganjar dibiarkan tetap memperlihatkan rambut putihnya, tanpa ditutup peci. Sedangkan Mahfud mengenakan peci hitam.

OOhya! Baca juga ya:

Selama 80 Tahun Grobogan Dipimpin oleh Bupati dari Dinasti Mertohadinegoro, Ini Jadi Contoh Dinasti Politik

Muhaimin Iskandar mengalungkan kain tanun ikat Sumba sekenanya ketika bersama Anies Baswedan menyerahkan dokumen visi-misi.

 

Oohya! Baca juga ya:

Statistik Peribahasa

Sebelumnya, pasangan Anies-Muhaimin datang mendaftar dengan kemeja warna seragam putih. Keduanya mengenakan peci hitam.

Ketika mereka tiba di KPU, petugas KPU menyambutnya dengan mengalungkan kain tenun ikat dari Sumba. Motif utama kain itu adalah burung kakatua. Di Sumba, kakatua disebut kaka.

Saya pernah mendapat penjelasan mengenai falsafah masyarakat Sumba dari Karyawati Liwar, penenun dari Praingu (Kampung) Raja, Desa Prailiu, Kecamatan Kambera, Sumba Timur. Ia juga menjelaskan makna motif-motif yang biasa dipakai di kain tenun Sumba.

Motif-motif itu berkaitan dengan falsafah masyarakat Sumba. Motif singa, misalnya.

Di kain yang dilaungkan kepada para capres-cawapres, motif singa (mahang) terlihat ada di atas motif kakatua. Motif mahang melambangkan kepemimpinan atau kekuasaan, seperti halnya motif kuda dan buaya.

Oohya! Baca juga ya:

WR Supratman Terbirit-birit Lapor Bos di Loteng, Gembira Lagu ‘Indonesia Raya’ Diterima di Kongres Pemuda

Sedangkan motif kakatua melambangkan persatuan dan kesatuan. Ada pepatah dalam bahasa Sumba: Kaka ma kanguhuru, pirihu pa uli (Kakatua yang berkelompok, nuri yang berkawan). Maka, untuk menjaga persatuan dan kesatuan itu, setiap ada masalah diputuskan lewat musyawarah.

Selain itu, juga ada falsafah yang mengajarkan agar waspada terhadap pihak-pihak yang membawa perpecahan. Pepatah Sumba yangberkaitan dengan itu adalah: Ambu kaka ngandi undi, ambu manginu ngandi rota (Jangan menjadi kakatua pembawa jelatang, jangan menjadi burung pipit pembawa gatal).

Oohya! Baca juga ya:

Menjadi Bupati Grobogan Selama 24 Tahun, Soenarto Mendapat Pangkat Pangeran dan Penghargaan Songsong Emas

Ada motif lain yang juga berkaitan dengan kepemimpinan, yaitu motif manu (ayam). Namun, motif ini tidak ada di kain tenun yang dikalungkan kepada pasangan capres-cawapres itu.

Ada falsafah yang berkaitand engan ayam ini: Ina manu ama rendi (Ayam melindungi anak, bebek mencari nafkah). Ini menggambarkan peran pemimpin yang melindungi dan menyejahterakan rakyat.

Saat menyerahkan misi-visi kepada Ketua KPU Hasyim Asy’ari, Ganjar dan Mahfud masih mengenakan kain tenun ikat Sumba itu. Namun, Muhaimin mengenakan kain itu ecara asal-asalan ketika bersama Anies menyerahkan misi-visi kepada Ketua KPU.

Pertanda apa?

Priyantono Oemar

Berita Terkait

Image

Ada Debat Cabup Grobogan, Dulu Lima Bupati Grobogan dari Satu Keluarga