Tan Malaka Lepas dari Kejaran R Soekarman yang Memburunya ke Bangkok
Tapi rupanya Tan Malaka bisa menjauh dari kejaran Soekarman saat Soekarman mengejarnay ke Bangkok. Kendati begitu, Soekarman dianggap telah berjasa karena bisa menangkap Soebakat, sang sekretaris Pari.
Soekarman mendapat penghargaan bintang perak dari pemerintah kolonial karena keberhasilannay menumpas pemberontakan komunis dan menangkap Soebakat. Lalu ia diangkat menjadi wedana Semarang, dan kemudian diangkat menjadi bupati Grobogan pada 1933.
Tan Malaka memang dikenal jago menyamar. Tapi, menurut Limburgsch Dagblad edisi November 1948, ia pernah ditangkap Inggris ketika berada di Hong Kong pada Oktober 1932 dan dipenjara selama dua bulan.
Ia juga pernah ditangkap dan dipenjara di Manila beberapa. Dibebaskan dari tahanan Manila, ia pergi ke Cina. Ia memang sering berpindah-pindah negara dengan nama samaran.
Pada 1925, ia menerbitkan brosur di Kanton, Cina, dan diterbitkan juga di Tokyo. Judulnya “Menuju Republik Indonesia”. Lalu pada Januari 1926 ia menerbitkan brosur di Tokyo berjudul "Semangat Muda".
“Ia menjadi tokoh yang hampir melegenda. Pada pertemuan-pertemuan komunis, fotonya digantung di samping foto Lenin dan para pemimpin besar lainnya, “tulis Dagblad voor Noord-Limburg pada November 1948. Oleh anggota PKI ia kemudian dijuluki sebagai Bapak Republik.
Ma Roejan