Kendeng

Beda dari IKN, Warga Pesisir Demak Upacara di Genangan Rob

Upacara memperingati Proklamasi Kemerdekaan di Dukuh Timbulsloko, Kabupaten Demak. Kampung terendam rob, warga mengadakan upacara di genangan rob. Jauh berbeda dengan upacara di IKN.

Upacara Peringatan Proklamasi Kemerdekaan di IKN menghabiskan anggaran puluhan miliar. Berbeda dari IKN, warga pesisir Demak setuap tahun harus mengadakan upacara di lapangan yang tergenang rob.

Dukuh Timbulsloko, Desa Timbulsloko, Kecamatan Sayung, Kabupaten Demak, Jawa Tengah, sudah bertahun-tahun tergenang rob. Mereka membangun jembatan bambu untuk mendukung aktivitas keluar-masuk rumah.

“Pertama-tama, kami mau mengucapkan selamat kepada Pak Jokowi dan penguasa-penguasa lainnya. Hari ini telah melakukan upacara kemerdekaan di Ibu Kota Baru. Katanya, di sana udaranya segar, banyak pohon, dan airnya bersih melimpah,” ujar Gofur, warga Timbulsloko, Sabtu (17/8/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oohya! Baca juga ya:

Upacara Diadakan di IKN, Bagaimana Nasib Bendera Pusaka Merah Putih?

Pada upacara pada 17 Agustus 2024, tiang bendera ditancapkan di tanah yang tergenang rob. Pengibar bendera harus terendam rob selama bertugas.

Warga yang menjadi peserta upacara berdiri di jembatan bambu yang mengelilingi area lapang itu. kain merah putih mereka bentangkan, ketika udara panas mereka pakai untuk berlindung dari sengatan sinar matahari.

Gofur menggambarkan kondisi di Timbulsloko sangat bertolak belakang dengan kondisi di IKN. Gofur mengaku, air bersih sulit, sudah seminggu ini sumber air utama mati, setiap hujan banjir di mana-mana.

“Selamat juga kami ucapkan karena upacaranya mewah, menghabiskan uang rakyat sampai Rp 87 miliar. Uang yang tidak terbayang banyaknya untuk kami,” lanjut Gofur.

Oohya! Baca juga ya:

WR Supratman Girang, Lagu Indonesia Raya Diterima di Kongres Pemuda

Uang sejumlah itu merupakan uang yang cukup banyak nilainya. “Bisa memulihkan dan membantu ratusan kampung tenggelam dan terdampak krisis seperti tempat kami di Timbulsloko,” lanjut Gofur.

Cornel dari Solidaritas Warga Timbulsloko, memgingatkan Presiden Jokowi bahwa nenek mereka ikut memperjuangkan kemerdekaan. Leluhur mereka ikut mengusir penjajah agar anak cucu Indonesia tidak sengsara dan tertindas.

“Pak Jokowi, merdeka seharusnya semua orang berhak atas udara bersih, lingkungan hidup yang baik dan sehat, keberlanjutan hidup untuk anak dan cucu nanti, bukan hanya keberlanjutan hidup anak cucu Pak jokowi dan penguasa-penguasa lainnya saja,” kata Cornel.

Ma Roejan

Berita Terkait

Image

Inovasi Putra Dayak di Ibu Kota Nusantara (IKN) Ini Disebut Teh Bawang Dayak, Harganya Lebih Mahal dari Batu Bara

Image

Ingin Kenang Perploncoan PMB Malah Seperti Peresmian Proyek di IKN