Pitan

Dari 10 Sultan Yogyakarta Ada yang Punya 80 Anak, Siapa Paling Banyak Istri dan Anak?

Dari 1755 hingga sekarang ada 10 sultan di Keraton Yogyakarta. Ada yang memiliki 80 anak, siapa yang paling banyak memiliki istri dan anak?

Sejak 1755 hingga sekarang, sudah ada 10 raja di Keraton Yogyakarta. Namun ternyata hanya Sri Sultan Hamengkubuwono X yang hanya memiliki satu istri dan lima anak.

Dari Sri Sultan Hamengkubuwono I sampai dengan Sri Sultan Hamengkubuwono IX, semuanya memiliki banyak istri dan banyak anak pula. Siapa yang paling banyak memiliki istri dan anak?

Ayah Pangeran Diponegoro, Sri Sultan Hamengkububowo III, memiliki tiga permaisuri, 25 selir, dan 32 anak. Ini bukan jumlah anak paling banyak, lho.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oohya! Baca juga ya:

Cucu Sultan Agung Jauh-jauh ke Batavia untuk Membunuh Trunojoyo yang Membantunya Merebut Tahta

Diponegoro merupakan anak pertama dari selir bernama BRA Mangkorowati. Adiknya, Raden Mas Ibnu Junot dari permaisuri Kanjeng Ratu Kencono, naik tahta pada 1814 saat berusia usia 10 tahun.

Diponegoro sejak kecil diasuh oleh Ratu Ageng, permaisuri Sri Sultan Hamengkubuwono I. Hamengkubuwoni I yang menjadi raja pertama Keraton Yogyakarta pada 1755 itu memiliki dua permairusi, 21 selir, dan 32 anak.

Permaisurinya yang lain adalah Kanjeng Ratu Kencono. Ia anak perempuan Bendoro Pangeran Haryo Diponegoro di Madiun.

Hamengkubuwono I memiliki anak laki-laki dari Ratu Kencono. Tetapi meninggal pada usia 19 tahun.

Anak keduanya perempuan yang menikah dengan Raden Mas Said (Sambernyowo). Oleh karena itu, yang naik tahta menggantikannya pada 1792 adalah anak dari Ratu Ageng yang bernama Raden Mas Sundoro, menjadi Sri Sultan Hamengkubuwono II.

Oohya! Baca juga ya:

Derita RA Kartini Setelah Dinikahi Lelaki yang Sudah Punya Istri, Siapa yang Ingin Menodai Nama Pejuang Emansipasi Perempuan Itu?

Dari permaisuri Ratu Kedaton, Sri Sultan Hamengkubuwono II menurunkan penggantinya, Raden Mas Surojo. Ia yang naik tahta pada 1812 dengan nama Sri Sultan Hamengkubuwono III. Tapi hanya memerintah dua tahun, karena pada 1814 meninggal dunia.

Diponegoro menolak naik tahta, sehingga adiknyalah yang naik tahta, dengan Paku Alam I sebagai wali sultan. Paku Alam I adalah anak Hamengkubuwono I dari selir BRA Srenggoro, mendapat keraton Pakualaman dari Belanda.

Sri Sultan Hamengkubuwono IV didampingi wali hingga usia 18 tahun. Praktis, sebagai raja ia mengambil keputusan sendiri hanya selama dua tahun, karena pada 1823 ia meninggal dunia.

Berapa istri dan anak Sri Sultan Hamengkubuwono IV? Tidak yang termasuk paling banyak. Ia hanya memiliki satu permaisuri dan delapan selir, dan 18 anak.

Putranya, Raden Mas Gatot Menol, naik tahta di keraton Yogyakarta ketika masih berusia hampir tiga tahun. Ia lahir pada 24 Januari 1820, naik tahta 19 Desember 1823.

Sumber lain menyebut tahunnya 1822. Karena Sultan Hamengkubuwono IV meninggal pada 6 Desember 1822.

Oohya! Baca juga ya:

Anak Sultan Agung Lakukan Hal Ini Setelah Membantai Ulama dan Santri

Belanda menunjuk Diponegoro sebagai wali sultannya. Tapi, intrik di Keraton Yogyakarta membuat Diponegoro tersingkir.

Ia memilih kembali ke Tegalrejo dan kemudian mencetuskan Perang Jawa pada 1825-1830. Itu terjadi ketika Danurejo dan Residen Yogyakarat semakin sewenang-wenang.

Maka, segala keputusan kerajaan diambil oleh Patih Danurejo dan Residen Yogyakarta. Tentu saja, ibunda Hamengkubuwono V, permaisuri Hamengkubuwono IV, Ratu Kencono, yang menciptakan intrik di keraton, ikut cawe-cawe.

Sri Sultan Hamengkubuwono V memerintah dari tahun 1823 hingga 1855. Ia meninggal pada 5 Juni 1855, lima bulan setelah Diponegoro meninggal di pembuangan pada 8 Januari 1855.

Berapa istri Sri Sultan Hamengkubuwono V? Setelah dewasa ia memiliki dua permaisuri, empat selir.

Oohya! Baca juga ya:

Jangan Membaca Buku Lebih dari 1,5 Jam Hai Mahasiswa, Ini Tip Membaca Belajar-Kritis

Anak Sri Sultan Hamengkubuwono V hanya sembilan. Tergolong sedikit untuk ukuran jumlah anak pada masa itu.

Sri Sultan Hamengkubuwono II menjadi sultan yang paling banyak mempunyai anak. Jumlah anaknya mencapai 80 orang, dari empat permaisuri dan 28 selir.

Yang hampir bisa menyamai Sultan Hamengkubuwono II hanya Sri Sultan Hamengkubuwono VII. Sri Sultan Hamengkubowono VI yang memerintah pada 1877-1921 itu yang memiliki 78 anak dari tiga permaisuri dan 18 selir.

Ayah Sri Sultan Hamengkubuwono X, Sri Sultan Hamengkubuwono IX (memerintah 1940-1988), memiliki istri terdiri dari lima permaisuri dan empat selir. Ia pernah menjadi wakil presiden di masa Orde Baru yang menggalakkan program Keluarga Berencana.

Pada masa Perang Kemerdekaan, ia menyediakan Yogyakarta sebagai ibu kota negara. Ia memiliki 22 anak.

Jadi, jika hanya dilihat pada zaman Indonesia merdeka, sultan Yogyakarta hanya ada dua. Yaitu Sri Sultan Hamengkubuwo IX dan Sri Sultan Hamengkubuwono X.

Oohya! Baca juga ya:

Alibi Amangkurat I Ketika 7.000 Ulama-Santri Mataram Jadi Korban Pembantaian

Di antara keduanya, yang paling banyak istri dan anak, ya, Sri Sultan Hamengkubuwono IX. Hamengkubuwono X hanya memiliki satu istri, tanpa selir, dan lima anak.

Ma Roejan

Sumber rujukan:
Serat Raja Putra Nyayogyakarta Hadiningrat, penyusun KPH Mandoyokusumo (1988)

Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator

Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.

Redaksi
[email protected]

Berita Terkait

Image

Citra Negatif Sultan Demak Versi Novel Arus Balik Pramoedya Ananta Toer

Image

Arus Balik Pramoedya tentang Sultan Demak yang Meninggal karena Permalukan Anak Buah

Image

Majapahit Runtuh Akibat Serbuan Demak? Tindakan Sultan Trenggono Menjawabnya