Pitan

Saat Kakek Sultan Agung Meninggal Terjadi Gerhana Matahari Total, Apa Artinya?

Gerhana Matahari Total (GMT) terjadi pada hari kakek Sultan Agung meninggal dunia pada 1601. Apa artinya bagi perkembangan Mataram?

Babad Sengkala, kata Dr HJ de Graaf, mencatat ada peristiwa gerhana matahari saat Panembahan Senopati meninggal dunia pada tahun 1523 Jawa.

Tahun itu bertepatan dengan rahun 1601 Masehi. Gerhana matahari yang terjadi pada saat kakek Sultan Agung meninggal itu tercatat pada 30 Juli 1601.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Gerhananya terhitung gerhana matahari total, seperti yang terjadi pada 8 April 2024. "Jalur totalnya masih melalui daerah Jawa utara," ujar Prof D Brouwer, direktur Pengamat Bintang di New Haven, seperti dikutip Dr HJ de Graaf.

Oohya! Baca juga ya:

Kakek Sultan Agung Syaratkan Berhenti Rebut Istri Orang kepada Ayah Angkatnya, Sultan Pajang

Gerhana matahari total 8 April 2024 hanya bisa disaksikan di Amerika bagian utara, Kanada, Meksiko. Di Jawa, sinar matahari menjadi redup.

Sedangkan gerhana matahari total pada 30 Jumi 1601 itu, kata Brouwer, "Mungkin sekali di Jawa Tengah itu bersifat total atau paling sedikit hampir...."

Informasi lain mengenai gerhana matahari total yang berbarengan dengan hari kematian kakek Sultan Agung, dianggap De Graaf sebagai tidak tepat. Katena waktu gerhana itu berbeda tahun.

Raffles, misalnya. Ia menyebut gerhana itu terjadi pada 1600 Masehi, bukan pada 1601.

Oohya! Baca juga ya:

Beringin dan Istana Emas di IKN, Ini Kata Serat Kaca Wirangi

Graaf juga mendapati catatan Babad Tanah Jawi. Cattan itu menyebut setahun sebelum Panembahan Senopati meninggal, terjadi pemberontakan Pati terhadap Mataram.

Pemberontakan itu menurut Babad Sengkala tercatat terjadi pada 1600 Masehi. Babad Sengkala memberitakan, pemberontakan Adipati Mesir dilakukan pada tahun 1522 Jawa, sama dengan tahun 1600 Masehi.

Siapa Adipati Mesir? Tak lain adalah Adipati Pati.

Di dekat Demak ada Kudus. Ini adalah kota yang dibangun oleh Sunan Kudus setelah mengundurkan diri sebagai penghulu Keraton Demak.

Kudus diambil dari Al Quds. Maka, jika Kudus adalah Al Quds, Pati adalah Mesir.

Sedangkan Demak dianggap sebagai Makkah. Kadilangu, tempat tinggal Sunan Kalijaga, sebagai Madinah.

Oohya! Baca juga ya:

Sunan Kalijaga Meninggal di Berbagai Daerah, Mengapa Sultan Demak Mengurung Diri?

Setelah kakek Sultan Agung meninggal, anaknya naik tahta. Gelarnya Prabu Anyokrowati.

Pada 1613 Prabu Anyokrowati meninggal. Posisinya digantikan oleh Sultan Agung.

Apa arti gerhana matahari total yang terjadi di hari kakek Sultan Agung meninggal? Sebelum Adipati Pati melakukan pemberontakan, kakek Sultan Agung telah membuat kecewa Adipati Pati.

Kekecewaan itu muncul pada saat penyerbuan Madiun. Adipati membantu penyerbuan itu.

Tapi setelah mfngalahkan putri Adipati Madiun, Pabembahan Senopati menikahinya dalam suasana perang. Adipati Madiun telah mengungsi.

Oohya! Baca juga ya:

Sahabat Nabi yang Masih Kanak Ini Menyelamatkan Unta-Unta Nabi dari Perampokan

Bagi Senopati ini tentu strategi yang tepat untuk kebesaran Mataram di masa depan. Namun bagi Adipati Pati hal itu membuat Pati menjadi jauh dengan Mataram.

"Ketika pemimpin besar Mataram itu akhirnya menutup mata selama-lamanya, daerah Jawa Tengah mulai dari pantai selatan sampai pantai utara memang telah masuk dalam kekuasaan Mataram," ujar De Graaf.

Tapi, wilayah Jawa Timur dan Jawa Barat, tidak menghiraukan Panembahan Senopati. Artinya mereka belum ditaklukkan oleh kakek Sultan Agung itu.

"Walau demikian, landasan untuk kekuasaan cucunya, Sultan Agung, yang meliputi wilayah hampir seluruh Jawa, sudah ditegakkan," lanjut De Graaf.

Ma Roejan

Sumber rujukan:
Awal Kebangkitan Mataram, karya Dr HJ de Graaf (1987)

Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator

Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.

Redaksi
[email protected]