Pernah Ajukan Keberatan, Doktor UGM Sebut Ratu Kalinyamat Rendahkan Martabat Perempuan
Pada 15 April 2019 diadakan seminar “Menghidupkan Kembali Gagasan Menjadikan Ratu Kalinyamat sebagai Pahlawan Nasional”. Doktor Fakultas Teknik UGM, Bagas Pujilaksono, menjadi peserta aktif.
Bagas di kemudian hari kemudian membuat surat terbuka mengenai keberatannya atas pengusulan Ratu Kalinyamat menjadi pahlawan nasional. Tim Pakar Ratu Kalinyamat yang dibentuk oleh Yayasan Dharma Bakti Lestari pun memberikan jawaban pada 17 Agustus 2022.
Tim pakar itu diketuai oleh Prof Dr Ratno Lukito. Anggotanya terdiri dari Dr Alamsyah, Dr Chusnul Hayati, Dr Connie Rahakundini Bakrie, dan Dr Irwansyah.
Oohya! Baca juga ya: Ratu Kalinyamat Disebut Juga Ratu Pajajaran dan Portugis Sebut Kalinyamat Sebagai Cerinhama, Apa Maksudnya?
Bagas menyebutkan beberapa alasan yang membuat Ratu Kalinyamat tidak layak diusulkan menjadi pahlawan nasional. Antara lain:
1. Meski Ratu Kalinyamat menyerang Partugis di Malaka, namun Ratu Kalinyamat mengalami kekalahan.
2. Ratu Kalinyamat terlibat dalam konspirasi membunuh Pangeran Surawiyata (Pangeran Sedalepen).
3. Ratu Kalinyamat melakukan tindakan tidak terpuji dengan bertapa telanjang di Gunung Danaraja, Pati. Hal itu dianggap merendahkan martabat perempuan.
4. Ratu Kalinyamat bersedia dinikahi oleh Joko Tingkir sebagai imbalan untuk Joko Tingkir yang bisa menyingkirkan Aryo Penangsang.
Tim Pakar Ratu Kalinyamat pun menjawabnya, dan memberikan penjelasan panjang lebar mengenai betapa Ratu Kalinyamat layak menjadi pahlawan nasional.
Pernyataan Bagas mengenai Ratu Kalinyamat kalah perang melawan Portugis, menurut Tim Pakar Ratu Kalinyamat, menunjukkan bahwa Bagas juga mengakui Ratu Kalinyamat pernah menyerang Portugis.
Oohya! Baca juga ya: Kehebatan Armada Laut Jepara Dorong Belanda Cari Lokasi Istana Ratu Kalinyamat dan Bebaskan Pajak di Mantingan
“Dalam sejarah Indonesia, jarang dijumpai seorang pahlawan yang menyerang atau melawan kolonial langsung menang dan tidak pernah kalah. Contoh Sultan Agung yang menyerang VOC Batavia tahun 1626 dan 1628, dua kali serangan juga mengalami kekalahan,” jawab Tim Pakar Ratu Kalinyamat.
Tim Pakar Ratu Kalinyamat pun menyebut perlawanan Pangeran Diponegoro pada (1825-1830). Pangeran Diponegoro juga mengalami kekalahan. Perlawanan Nyi Ageng Serang, menurut Tim Pakar Ratu Kalinyamat juga mengalami kekalahan. Keduanya sudah menjadi pahlawan nasional.
“Bila setiap serangan pejuang selalu menang, maka Nusantara tidak pernah dijajah oleh kolonial,” tulis Tim Pakar Ratu Kalinyamat.
Soal tuduhan keterlibatan Ratu Kalinyamat dalam pembunuhan terhadap Pangeran Surawiyata (Pangeran Sedalepen), Tim Pakar Ratu Kalinyamat menyebut tuduhan itu tidak didukung oleh babad maupun oleh sumber primer.
Ratu Kalinyamat justru menjadi korban. Suaminya, Pangeran Kalinyamat, dan kakaknya, Sunan Prawoto, dibunuh oleh Aryo Penangsang.
Bagaimana dengan tapa telanjang (wuda)? Tim Pakar Ratu Kalinyamat menyebut ada 11 jenis tapa yang biasa dilakukan oleh orang Jawa. Dari daftar itu, tidak ada yang disebut tapa telanjang.
Oohya! Baca juga ya: Menjadi Pahlawan Nasional, Tabrani Telah Menyuburkan Benih Persatuan Indonesia
“Seseorang dalam melakukan ritual akan mengikuti tradisi yang sudah lazim berlaku dalam masyarakat. Jika demikian maka tapa wuda dalam kisah Ratu Kalinyamat bukan merupakan cara ritual orang Jawa untuk mengatasi kesulitan hidup,” jawab Tim Pakar Ratu Kalinyamat.
Dalam Babad Tanah Jawi disebutkan, Ratu Kalinyamat bertapa telanjang setelah mengalami kesedihan berturut-turut karena Sunan Prawoto dan Pangeran Kalinyamat dibunuh oleh Aryo Penangsang. Ia bernazar akan bertapa telanjang selama Aryo Penangsang masih hidup.
Maka, Tim Pakar Ratu Kalinyamat pun menyimpulkan bahwa tapa telanjang yang dilakukan Ratu Kalinyamat bukan dalam arti harfiah, karena jenis tapa ini tidka dikenal di masyarakat Jawa.
“Jadi, tapa wuda merupakan makna simbolik keikhlasan Ratu Kalinyamat untuk meninggalkan kemewahan duniawi yang didorong oleh penyerahan total kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,” tulis Tim Pakar Ratu Kalinyamat.
Oohya! Baca juga ya: Ke Belanda Tempati Kabin Kapal Kelas Empat yang Sumpek, Tabrani Bisa Menyantap Makanan Penumpang Kelas Satu
Ratu Kalinyamat, disebut Tim Pakar Ratu Kalinyamat, juga tidak pernah menyerahkan dirinya untuk menjadi istri Joko Tingkir, adik iparnya. Babad Tanah Jawi menyebutkan, janji yang diberikan kepada Joko Tingkir jika bisa membunuh Aryo Penangsang adalah menyerahkan negeri Kalinyamat, negeri Prawoto, negeri Pati, dan Rojobrono.
Ratu Kalinyamat juga menjanjikan dua pembantunya untuk diberikan kepada Joko Tingkir. Mengenai dua abdi ini, kata Tim Pakar Ratu Kalinyamat, “Ada yang menyebut sebagai bekas istri Sunan Prawoto dan ada yang menyebut sebagai istri prajurit,” tulis Tim Pakar Ratu Kalinyamat.
Priyantono Oemar
Sumber rujukan:
Pernyataan Akademik Tim Pakar Ratu Kalinyamat, 17 Agustus 2022