Egek

UGM dan Paiton Energy Kembangkan Hutan Energi, Kelompok Tani Dapat Apa?

Fakultas Kehutanan UGM dan PT Paiton Energy bekerja sama untuk mengembangkan hutan sosial menjadi hutan energi. Kelompo petani pengelola hutan sosial dapat apa? Sumber: humas pt paiton energy/intermatrix

PT Paiton Energy dan Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada (UGM) menjalin kerja sama mengembangkan kehutanan sosial. Selama enam tahun mulai 2025, mereka akan menanam pohon gamal di hutan sosial seluas 200 hektare.

Hutan sosial itu ada di Kecamatan Gading, Kabupaten Probolinggo. Tergetnya ada 60 ribu bibit per tahun bisa ditanam.

Selain untuk pengembangan hutan tanaman energi, kerja sama ini juga mencakup berbagai inisiatif penting, seperti pengembangan hutan tanaman produktif dan pengembangan inisiatif nilai ekonomi karbon.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Karena yang dikembangkan adalah hutan sosial, maka kerja sama ini melibatkan kelompok tani hutan. Ada dua kelompok tani pengelola hutan sosial, yaitu Kelompok Tani Hutan (KTH) Alam Subur dan KTH Ranu Makmur di Kabupaten Probolinggo.

Kerja sama ini merupakan pelaksanaan dari kesepakatan sebelumnya antara PT Paiton Energy dan Kementerian Kehutanan terkait Inovasi Sosial Dan Lingkungan Pada Program Perhutanan Sosial.

Inisiatif ini, kata Chief Financial Officer PT Paiton Energy Bayu Widyanto, menunjukkan bahwa kolaborasi lintas sektor dapat memberikan dampak nyata bagi masyarakat dan lingkungan. Kerja sama ini diharapkan menjadi inspirasi semua pihak untuk bergabung dalam program perhutanan sosial.

“Lebih dari itu, kami ingin memastikan bahwa program ini menjadi solusi inovatif yang tidak hanya menjaga kelestarian hutan, tetapi juga meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan hutan yang produktif dan ramah lingkungan,” kata Bayu Widyanto dalam siaran pers, Kamis (19/12/2024).

Gamal merupakan pohon energi multifungsi, termasuk bisa menjadi bioenergi. Pohon ini menjadi bahan baku biomassa untuk cofiring (substitusi bahan bakar) PLTU dan menjadi sumber pakan ternak.

Program ini menjadi lanjutan dari berbagai kolaborasi yang telah dilakukan antara PT Paiton Energy dan UGM dalam mendukung keberlanjutan dan transisi energi di Indonesia. Pada Oktober 2024, PT Paiton Energy dan UGM telah menyelenggarakan workshop "Process Improvement dalam Operasi dan Pemeliharaan PLTU Batubara" di Yogyakarta.

Workshop ini membahas langkah-langkah peningkatan efisiensi operasional PLTU dan pengelolaan aset berbasis teknologi digital. Selain itu, juag membahas pengembangan teknologi energi masa depan seperti hidrogen hijau.

”Dengan sumber daya yang dimiliki kedua belah pihak, kerja sama ini dapat menjadi role model untuk program sejenis di masa depan,” kata Wakil Dekan Bidang Penelitian, Pengabdian Kepada Masyarakat dan Kerjasama Fakultas Kehutanan UGM, Widiyatno, mewakili Dekan Fakultas Kehutanan.

Program ini tidak hanya membahas tata kelola lahan masyarakat. Melainkan juga pengembangan produk yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat tanpa mengorbankan kelestarian hutan.

“Melalui kerja sama ini, UGM dapat memberikan kontribusi nyata dalam menghadirkan teknologi dan praktik yang inovatif, sehingga tidak hanya membantu masyarakat lokal tetapi juga mendukung Indonesia dalam mencapai target dekarbonisasi global,” kata Widiyatno.

Pemanfaatan perhutanan sosial ini juga mendukung program pemerintah terkait ketahanan hutan, ketahanan pangan, dan ketahanan energi. Selain melakukan penanaman tanaman energi, PT Paiton Energy juga melakukan pengembangan masyarakat melalui program agroforestry.

Dengan keberlanjutan sebagai fokus utama, PT Paiton Energy melalui program CSR optimistis bahwa kolaborasi ini akan memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan, masyarakat, dan ketahanan energi nasional di masa depan.

Ma Roejan

Berita Terkait

Image

SMAN 70 Jakarta dan SMKN 53 Jakarta Kurangi Emisi CO2, Ada Peran Paiton Energy?