Lincak

Mimpi Ratu Mas tentang Wali Wudhar Membuat Diponegoro Malu Hadiri Pengajian, Ini Penjelasan Eks Penghulu Yogyakarta

Ratu Mas bermimpi tentang wali wudhar. Pangeran Mangkubumi menjelaskan tafsir mimpinya kepada Diponegoro. Diponegoro pun menjadi malu, sehingga tak datang di pengajian. Apa arti wali wudhar?

Pulang dari kunjungannya ke Ratu Mas di Keraton Yogyakarta, Diponegoro langsung menuju ke Selorejo untuk menyepi. Tiga hari di Selorejo, Diponegoro pun absen menghadiri pengajian Alquran di masjid.

Hal ini membuat Kiai Rahmanudin merasa heran. Tumben Diponegoro absen menghadiri pengajian Alquran bersamanya.

Setelah mendengarkan arti mimpi Ratu Mas mengenai wali wudhar, rupanya Diponegoro merasa malu sehingga tidak langsung pulang ke rumah di Tegalrejo. Apa yang membuat Diponegoro merasa malu?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oohya! Baca juga ya: Diponegoro Juga Bercerita Joko Tarub Mencuri Pakaian Bidadari di Grobogan, Mengapa Bidadari Itu Marah Besar Setelah Punya Anak?

Kiai Rahmanudin adalah sahabat yang dihormati Diponegoro. Sebelumnya ia adalah penghulu Yogyakarta, yang dipecat pada akhir 1823 atas perintah Patih Danurejo IV.

Pemecatan ini membuat Diponegoro marah, karena dialah yanag menjadi wali sultan saat itu. Tapi wewenangnya dilangkahi oleh Patih Danurejo.

Kiai Rahmanudin kemudian bergabung dengan Diponegoro di Tegalrejo. Karena usianya sudah terlalu tua, Diponegoro menyarankan agar Kiai Rahmanudin menghabiskan waktu di Makkah.

Menunggu masa keberangkatan ke Makkah, ia rajin melakukan pengajian Alquran bersama Diponegoro di masjid Tegalrejo. Mengetahui Diponegoro tidak berada di masjid pada waktu biasa pengajian dilakukan, Kiai Rahmanudin menduga Diponegoro sedang ada masalah.

Ketika Kiai Rahmanudin mencarinya, Diponegoro ditemukan sedang duduk bersila di atas batu di Gua Gilang, Selorejo. Gua itu berada di depan pondok kecil berdinding bata.

Kiai Rahmanudin pun bertanya kepada Diponegoro. Diponegoro pun menceritakan penjelasan Pangeran Mangkubumi mengenai mimpi yang berulang-ulang, yang dialami Ratu Mas.

Ratu Mas merupakan salah satu istri Hamengkubuwono III. Tidak memiliki anak.

Oohya! Baca juga ya: 100 Tahun Wafatnya Diponegoro, tidak Omon-Omon Saja seperti Kata Prabowo Subianto

Jadi, Ratu Mas merupakan ibu tiri Diponegoro. Kepada mangkubumi, Ratu Mas mengungkapkan keingiananya untuk menyampaikan mimpi yang telah ia alami mengenai wali wudhar itu.

Mangkubumi mengartikan wali wudhar sebagai kalifah rasulullah yang gagal mengemban tugas. Inilah yang membuat Diponegoro bersedih. Mimpi Ratu Mas itu seperti ramalan mengenai diri Diponegoro yang akan gagal mengemban tugas sebagai kalifah Rasulullah di Tanah Jawa.

Mendengar penjelasan itu, Kiai Rahmanudin meluruskan tafsir mimpi yang dibuat Mangkubumi. Menurut Kiai Rahmanudin, artinya bukan kalifah Rasulullah yang gagal mengemban tugas.

Wali wudhar, menurut Kiai Rahmanudin, adalah wali yang memegang dua tanggung jawab, yaitu tanggung jawab dunia dan akherat. Wali wudhar merupakan kalifah Rasulullah yang memegang tanggung jawab kekuasaan ratu (kerajaan) dan tanggung jawab kekuasaan wali (keagamaan).

Kiai Rahmanudin kemudian bercerita mengenai 124 ribu nabi yang ditunjuk Allah, tetapi hanya enam yang menjadi wali wudhar. Yaitu Nabi Adam, Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Musa, Nabi Isa, dan Nabi Muhammad.

Di Jawa, kata Kiai Rahmanudin ada Sunan Giri dan Sultan Agung yang juga mengemban tugas sebagai wali wudhar. Kiai Rahmanudin kemudian menduga, berdasarkan mimpi Ratu Mas itu, maka  ada kemungkinan Diponegoro menjadi wali wudhar ketiga di Tanah Jawa.

Oohya! Baca juga ya: Mengapa Banyak Mahasiswa Berminat Mengikuti E-Learning BSN untuk Materi Pengantar Standardisasi?

“Dengan ini Pangeran itu mengingat penampakan ratu Adil yang dialaminya baru-baru ini,” tulis Peter Carey.

“Kakek, marilah bersyukur kepada Yang Maha Kuasa, semoga terlaksana,” kata Diponegoro kepada Kiai Rahmanudin.

Maka, tak heran jika Diponegoro di kemudian hari menolak permintaah Kiai Mojo yang menginginkan kekuasaan wali. Karena kekuasan ratu dan kekuasaan wali sudah ditentukan sebagai tanggung jawab yang harus dipegang oleh Diponegoro, bukan untuk dibagi.

Priyantono Oemar

Sumber rujukan:
Kuasa Ramalan karya Peter Carey (2012)

Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator

Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.

Redaksi
[email protected]

Berita Terkait

Image

Siapa Pakualam, Pangeran Yogyakarta yang Mendapat Hadiah Tanah di Grobogan dari Raffles?

Image

Di Grobogan Ada Tanah yang oleh Raffles Dihadiahkan kepada Pakualam