Ini Lokasi di Puncak Gunung yang Menjadi Tempat Favorit untuk Berfoto Para Pendaki Amatir
Ahad (12/11/2023) mereka berfoto di patok puncak Gunung Windu (2.148 mdpl), di sebelah timur Pangalengan, Kabupaten Bandung. Ramai-ramai, para pendaki amatir ini rajin naik gunung.
Naik gunung ramai-ramai itu mengasyikkan. “Selama pendakian, bisa saling bercanda, bernyanyi, itu bisa menambah energi,” ujar Naftavia Farah Malinda, mahasiswi di Politeknik Kesejahteraan Sosial Bandung.
Nafta bukan pendaki profesional. Ia masih amatir, baru lima kali ikut mendaki gunung di sekitar Bandung dengan komunitas yang berbeda.
Oohya! Baca juga ya:
Apa yang dicari dari mendaki gunung? Tentu saja kesenangan setelah tiba di puncak.
“Berfoto, sebagai reward dan ucap syukur,” kata Nafta.
Kepuasan naik gunung, Jarot juga setelah tiba di puncak. “Foto-foto di puncak,” kata warga Grobogan yang tinggal di Bandung sejak kuliah di Universitas Winaya Mukti itu.
Jarot sudah 10 kali mendaki gunung di sekitar Bandung. Foto di puncak itu, kata Jarot, menjadi bukti sudah sampai puncak.
Tapi, begitu tiba di puancak tidak buru-buru berfoto-foto. Biasanya, kata Andi Kim, meluapkan kegembiraan terlebih dulu sekaligus juga melepas lelah.
Oohya! Baca juga ya:
Kesaksian Dewi Sukarno Setelah Peristiwa G30S/PKI
Ada yang tidur-tiduran meluruskan kaki. Ada yang langsung membuka bekal makanan.
Ada pula yang lihat-lihat lokasi yang bisa dipakai untuk berfoto bersama dengan latar pemandangan yang bagus. Yang membawa alat seduh kopi, menyiapkannya untuk minum kopi di puncak.
Di antara mereka ada yang membawa peralatan seduh kopi V60. “Masing-masing bawa cangkir,” kata Andi Kim, alumnus Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran (Unpad) Bandung.
Andi sudah mendaki 31 gunung di sekitar Bandung, dari 50 gunung yang ditargetkan akan ia daki. Ia menjadi getol naik gunung gara-gara flek di paru semakin berkurang setelah beberapa kali naik gunung.
“Dokter menyarankan untuk terus melanjutkan kegiatan naik gunung,” kata Andi.
Di mana lokasi di puncak yang harus jadi tenpat berfoto? “Para pendaki biasanya ngincer pantok puncak,” kata Andi.
Bagi para pendaki amatir, lokasi foto ini wajib ada di koleksi foto mereka. Di patok itu biasanya ditulis nama gunung dan ketinggiannya. “Jadi bukti sudah tiba di puncak,” kata Andi.
Oohya! Baca juga ya:
Tapi, untuk berfoto-foto di patok puncak, kata Andi Kim, biasanya dilakukan ketika akan turun. Berfoto di patok puncak tidak perlu mempertimbangkan keindahan latar belakang.
Mau mandung, mau panas, tak peduli, karena yang dicari bukan latar belakang pemandangannya. Melainkan keterangan di patok puncak itu.
Turun dari gunung, mereka akan mengunggah foto-foto di media sosial.
Priyantono Oemar