Lincak

Seru, Balap Peti Sabun di Bandung Berhadiah Kambing

Foto-foto yang menggambarkan suasana balap peti sabun di Bandung tahun 1950. Willie Westhoff, anak usia 13 tahun, mengenakan helm putih bernomor 193, menjadi juara pertama memegang hadiah seekor kambing (foto tengah bawah). Sumber: preangerbode

Sabtu-Ahad (14-15/12/2024) di Bandung diadakan balap peti sabun. Pada 1950, Bandung untuk pertama kalinya mengadakan balap peti sabun atau disebut juga dengan balap kotak sabun.

Pada 1950 itu, pentonton disebut-sebut mencapai 30 ribu, memadati sisi jalan yang dijadian arena balap. Tak segan-segan para wartawan Prangerbode memperingatkan penonton agar tidak merangsek ke depan sehingga menutup arena balap.

Algemeen Indisch Dagblad Prangerbode (AID Preangerbode) memang menjadi penyelenggara balap ini. Anak berusia 13 tahun, Willie Westhoff yang tinggal di Gang Kina, Bandung, membawa pulang hadiah kambing sebagai juara pertama dengan kecepatan laju 37,3 detik dalam lintasan sepanjang 300 meter.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Begitu Gubernur Jawa Barat RM Sewaka mengibarkan bendera start pertanda balap peti sabun pada pukul 13.00 Sabtu, 21 Oktober 1950, ini dimulai, penonton bergemuruh menyambutnya. Preangerbode melaporkan, suara gemuruh penonton itu seperti suara gemuruh petir yang terdengar dari kejauhan.

Balap diadakan di Jalan Sukajadi. Selain Gubernur Jawa Barat Raden Mas Sewaka beserta istri, hadir pula Gubernur Militer Jawa Barat Kolonel Sadikin, Residen Priangan Sanoesi Hardjadinata, dan Wali Kota Bandung Mochamad Enoch.

Ada 314 anak/remaja yang menjadi peserta. Mereka merakit sendiri kereta peti sabunnya, dengan bantuan orang tua atau kakak. Peti sabun ini meluncur tanpa mesin, sehingga pengendara yang ringan badannya akan membantu kecepatan lajunya saat meluncur.

Setiap babak penyisihan ada tiga peti sabun yang meluncur. Pemenangnya akan masuk ke babak berikutnya.

Dari babak awal hingga final, laju tercepat dicatat oleh peserta nomor 183, Tjoa Lian Sen, dengan wkatu 36,3 detik. Hanya Tjoa Lian Sen yang pernah melaju di bawah 37 detik, tapi ia hanya meraih juara keempat.

Pada 1950, hanya ada lima juara yang ditetapkan. Juara Pertama Wille Westhoff, Juara Kedua Henk van Stralendorff, Juara Ketiga Gan Tiong Gie, Juara Keempat Tjoa Lian Sen, dan Juara Kelima Koos Venekamp.

Balap peti sabun kedua pada 1951, pemenang ditetapkan ada 10 orang. Secara berurutan dari 2 sampai 10 adalah: John Boon van Ochsee, E Grunewald, E Amrein, G Boon van Ochsee, W van Eeveren, P Amrein, E Geraths, A Amrein, dan R Kwee.

Balap ketiga tahun 1952 mendapat dukungan Sunlight. Ada banyak kategori balap, sehingga ada banyak juara juga.

Selain balap, diadakan pula undian untuk kereta peti sabun. Dengan demikian, para peserta yang tidak dapat hadiah sebagai juara balap, bisa berharap mendapat hadiah dari undian ini.

Sebagai penyelenggara, Preangerbode kemudian menurunkan liputan balap satu halaman paa 1950. Di halaman lain ditampilkan pula setengah halaman untuk foto-foto. Di halaman depan, ditulis nama Willie Westhoff sebagai juara balap di samping nama koran yang tercetak paling atas.

Willie Weshoff berusia 13 tahun, perawakannya kecil, sehingga meringankan laju kereta peti sabun yang ia kendarai. Tapi, di balap tahun 1951 dan 1952, ia tidak bisa mempertahankan prestasinya.

Begitu Willie Westhoff menang di balap tahun 1950, para orang dewasa mengacungkan kepala tangan ke atas sambil meneriakkan ucapan selamat kepada Willie. Willie Westhoff telah menjadi bintang hari itu.

Berita Terkait

Image

Usai Cuci Ka'bah Kenapa Bupati Bandung Jadi Orang Keramat?

Image

Bupati Bandung Naik Haji, Orang Sunda Tawaf Bawa Gabah