Dulu Mahasiswa Makan Petai Lalu Kencing di Depan Rumah Presiden, Hari ini Muncul Seruan Aksi Cegah Upaya Anulir Putusan MK
Seruan aksi beredar sepanjang hari ini, Rabu (21/8/2024). Pemerintahan Republik Indonesia dianggap usai setelah DPR berupaya menganulir putusan MK soal batas usia calon kepala daerah. Seruan aksi itu mengajak berkumpul di Senayan pada Kamis (22/8/2024) pukul 09.00 WIB
Tujuan aksi untuk mengembalikan kedaulatan Ibu Pertiwi ke tangan rakyat. Ini sepertinya menjadi demonstrasi puncak kekesalan terhadap cawe-cawe Presiden yang dimulai pada pemilu lalu dan belum berhenti hinggga kini.
Demontrasi peling epik pernah terjadi pada 1970, ketika mahasiswa dari Bandung mendatangi rumah Presiden Soeharto di Cendana. Mereka kencing di sembarang tempat di sekitar rumah Soeharto dengan didahului makan petai dalam perjalanan dari Sukabumi ke Cendana.
Oohya! Baca juga ya:
Benarkah Indonesia tidak Dijajah Belanda 350 Tahun? Bung Karno Bilang Ini
Di Sukabumi mereka berdemo di Akademi Kepolisian. Dari Bandung mereka menggunakan beberapa truk untuk mendatangi Akademi Kepolisian di Sukabumi dan Cendana.
Di Sukabumi mereka menuntut agar polisi dipisahkan dari ABRI. Mengapa mereka berdemo?
Ada mahasiswa ITB yang dibunuh oleh taruna kepolisian, seusai pertandingan sepak bola persahabatan di lapangan bola ITB. Pertandingan itu digunakan untuk menenangkan mahasiswa yang memprotes razia celana ketat.
Pada saat itu, sedang tren celana ketat. Aparat menurunkan taruna kepolisian untuk melakukan razia celana ketat itu, yang kemduian diprotes oleh mahasiswa Bandung.
Saat pertandingan sepak bola para mahasiswa lebih banyak menonton di dekat gawang kesebelasan taruna. Ketika tendangan dari mahasiswa tidak masuk gawang, mahasiswa yang berada dekat gawang taruna langsung mengambil bola dan melemparkan ke gawang taruna, lalu bersorak: gooolllllllll....
Oohya! Baca juga ya:
Joko Tingkir Menebang Pohon Beringin Besar, Ki Ageng Selo Bilang Apa?
Tindakan ini membuat para taruna marah terjadi keributan. Para taruna kemudian meninggalkan lapangan, lalu naik truk yang siaga di depan pintu gerbang ITB Jalan Ganesa.
Saat bersamaan, Rene Conrad, mahasiswa Teknik Elektro yang tidak ikut menyaksikan sepak bola, melintas di pintu gerbang dengan sepeda motornya hendak pulang.
Dari atas truk, para mahasiswa meludahinya. Tidak terima dengan perlakuan itu, Rene berhenti, lalu para taruna turun dari truk mengeroyok Rene. Rene terjerembab dan kemudian diangkut ke truk.
Para mahasiswa mencari Rene ke berbagai rumah sakit tetapi tidak menemukan. Dan baru menemukan di kantor polisi. Rene sudah meninggal dan ada luka tembak.
Maka mahasiswa pun menggalang aksi ke Akademi Kepolisian, dilanjut ke rumah Presiden Soeharto di Cendana untuk meminta Soeharto mengawal kasus ini. Dalam perjalanan dari Sukabumi, muncul ide, memborong petai lalu memakannya.
Tiba di Cendana, Soeharto mau menerima mereka dan Soeharto berjanji untuk menyelesaikan kasus ini. Soeharto kemudian meminta mereka ke Senayan, disenayan sudah disediakan makan sebelum mereka pulang ke Bandung. Pada saat di Cendana, para mahasiswa itu diam-diam sengaja kencing di sembarang tempat setelah makan petai.
Tentu baunya pesing aroma petai.
Priyantono Oemar