Starbucks Jadi Gunjingan Lagi, Kerbau di Solo Juga Minum Kopi
Kopi Starbucks jadi gunjingan lagi gara-gara penyanyi Agnes Mo meminum kopi Starbucks. Nyinyir terhadap Agnes Mo itu muncul berkaitan dengan aksi global boikot Starbucks.
Indonesia merupakan produsen kopi yang digunakan Starbucks. Ada puluhan ribu petani kopi yang menjual kopi ke Starbucks.
Kopi Indonesia memang memiliki banyak peminum. Tak hanya orang yang meminum kopi, kerbau di Keraton Surakarta (Solo) pun minum kopi.
Oohya! Baca juga ya:
Bukan ke Mataram Sultan Agung, Orang India Pasok Emas dari Barus ke Jawa kepada Mataram Siapa?
Sebagai produsen kopi terbesar keempat dunia, Indonesia juga tercatat sebagai pengonsumsi kopi terbesar kelima di dunia. Aksi boikot terhadap Starbucks di Indonesia, akan berdampak kepada puluhan ribu keluarga petani kopi.
Jumlah kopi yang dikonsumsi di Indonesia mencapai 300 juta kilogram setiap tahunnya. Produksi kopi Indonesia mencapai lebih dari 700 juta kilogram per tahun.
Pada 2022, ekspor kopi Indonesia mencapai lebih dari 400 juta kilogram kopi. Starbucks menyerap 50 juta kilogram kopi Indonesia.
Berapa jumlah petani kopi Indonesia yang menjadi mitra Starbucks? Ini datanay menurut Starbucks Indonesia di laman resminya:
“Farmer Support Center di Indonesia dibangun pada tahun 2015 di Berastagi dan telah mendukung lebih dari 72 ribu petani kopi di Tanah Air.”
Oohya! Baca juga ya:
Panglima Perang Diponegoro Meracuni Penginjil Belanda di Tondano, Benarkah?
Penjualan Starbucks pun menurun. Hal itu terjadi berkaitan dengan adanya aksi boikot akibat isu mendukung Israel dalam konflik Israel-Palestina itu.
Pada 2023, laba bersih pengelola Starbucks di Indonesia menurun 22,72 persen. Laba pada 2023 tercatat Rp 104,64 miliar
Di tengah isu aksi boikot yang masih berlangsung itu, tiba-tiba ada aksi panggung Agnes Mo yang minum kopi Starbucks. Gunjingan terhadap Starbucks pun muncul lagi.
Tapi, di luar gunjingan itu, Agnes Mo yang minum kopi Starbucks menjadi bukti bahwa kopi digemari semua kalangan, dari rakyat jelata hingga artis papan atas.
Presiden pun minum kopi. Raja Surakarta (Solo), Pakubuwono XII, juga peminum kopi.
Foto Pakubuwono XII sedang minum kopi dipajang satu halaman dalam buku A Cup of Java. Di Surakarta, yang minum kopi tidak hanya rajanya, kerbau pun minum kopi.
Oohya! Baca juga ya:
Panglima Perang Diponegoro Ini Jadi Sasaran Kristenisasi di Tondano
Ada kerbau bule Kiai Slamet yang dianggap sebagai kerbau keramat. Ia minum kopi saat akan diikutkan dalam kirab pusaka.
Ada pula Kiai Petruk, danyang ruang makan keraton, Sasana Andrawina. Ia juga diberi sesajen segelas kopi.
Kerbau keramat yang selalu ikut pawai kirab pusaka di perayaan tahun baru Jawa diberi makan pisang dan minum kopi sebelum kirab dimulai.
“Sebenarnya, ritual ini hanya dilakukan ketika ada wabah penyakit atau kesulitan lain yang menimpa masyarakat, namun ketika Presiden Soeharto berkuasa pada tahun 1965, ia memerintahkan agar dilakukan setiap tahun,” ujar Gabriella Tegia dan Mark Hanusz, penulis buku A Cup of Java.
Priyantono Oemar
Sumber rujukan:
A Cup of Java, karya Gabriella Tegia dan Mark Hanusz (2003)
Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator
Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.
Redaksi
[email protected]