Lincak

Ternyata Kalangan Tua Juga Hadir di Kongres Pemuda yang Hasilkan Sumpah Pemuda


Diorama Kongres Pemuda Indonesia II yang melahirkan Sumpah Pemuda. Dalam kongres itu kalangan tua dan remaja anggota kepanduan juga hadir. Sumber:prayogi/republika

Polisi juga mengingatkan bahwa Kongres Pemuda Indonesia II yang akan melahirkan Sumpah Pemuda itu sudah dua kali mendapat peringatan. Polisi lalu mengancam, jika diulangi lagi, anak-anak yang belum berumur 18 tahun akan dikeluarkan dari kongres. Maka, Sugondo pun meminta Inoe Martokoesoemo menyudahi bicara.

Mr Sartono juga tampil menyampaikan tanggapannya agar kalangan tua menyadari perkataan kaum muda yang banyak omong kosongnya. Kartosuwiryo dari PSI juga memberikan tanggapan, menyinggung soal bahasa Indonesia yang diperlukan sebagai penghubung bagi perhimpunan-perhimpunan pemuda.

Perempuan dari kalangan tua yang ikut memberi tanggapan adalah Nyonya Poeradiredja. Ia meminta para pemudi tidak hanya bicara tapi juga berbuat.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dari kalangan muda tentu saja ikut memberi tanggapan. Pada rapat hari kedua, 28 Oktober 1928, di gedung Bioskop Oost-Java di Koningsplein, ada Sigit selaku ketua Indonesisch Clubgebouw, Nona Sitisoendari, Nona Poernamawoelan, dan Nona Dolly yang memberi tanggapan. Rapat juga dihadiri sekitar 1.000 orang.

Sitisoendari bicara soal perlunya pendidikan kebangsaan sejak dini. Sedangkan Poernamawoelan bicara soal perlunya menghentikan tindakan memanjakan anak-anak. Sedangkan Dolly dari kepanduan mendorong para remaja untuk ikut kepanduan.

Priyantono Oemar

Berita Terkait

Image

Menguji Keampuhan Sumpah Pemuda Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa

Image

Menguji Keampuhan Sumpah Pemuda Satu Nusa, Satu Bangsa, Satu Bahasa

Image

Ini Penyebab Koran Bintang Timoer Sepelekan Kongres Pemuda yang Hasilkan Sumpah Pemuda