Nebeng
Oleh Abdullah Muzi Marpaung, Dosen Teknologi Pangan Universitas Swiss German, narasumber Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa untuk penyusunan istilah Ilmu dan Teknologi Pangan.
Istilah atau kata nebeng menghangat belakangan ini. Apa sebenarnya arti nebeng dalam bahasa Indonesia?
Pada Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI 2016), nebeng dijelaskan sebagai ragam percakapan. Artinya, ia lazim digunakan di dalam percakapan sehari-hari, tetapi bukan merupakan bentuk baku dan sebaiknya dihindari untuk komunikasi formal. Bentuk bakunya ialah menebeng yang merupakan turunan dari kata dasar tebeng.
Terdapat tiga lema tebeng pada KBBI. Pada lema pertama, tebeng berarti pendinding (dari kajang, layar, tikar, dan sebagainya) untuk menolak panas matahari. Dari kata dasar ini dapat terbentuk kata turunan menebeng dengan tiga arti: (1) memampangkan, merentangkan (kajang, layar, dan sebagainya) untuk pendinding, dan (2) membeberkan (membentangkan kain dan sebagainya) untuk diperlihatkan. Arti ketiga merupakan arti kiasan yang akan disampaikan kemudian.
Oohya! Baca juga ya:
Jokowi dan Sukarno Beda Nasib, Meski Sama-sama Ganti Nama
Menebeng yang memiliki arti kurang lebih sama dengan kedua arti tadi telah lama dikenal di dalam bahasa Melayu. Pada kamus Melayu-Belanda susunan Van Ronkel (1877), menebeng diterjemahkan sebagai verticaal uitspreiden (menyebar secara vertikal), sementara pada kamus susunan Klinkert (1902), tebeng berarti vertikaal uitgespreid tot scherm, b.v. een mat, zeil (pembentangan secara vertikal menjadi layar, misalnya tikar, terpal, dan lain-lain.), sementara menebengkan berarti iets aldus uitspreiden (membentangkan sesuatu dengan cara demikian – tebeng).
Pada kamus Melayu-Inggris susunan Wilkinson (1901) tebeng disebutkan sebagai vertically spread out as a protection against sun or rain, of mats, kajang, etc. (disebarkan secara vertikal sebagai perlindungan terhadap matahari atau hujan, seperti tikar, kajang, dan lain-lain) dan holding out, as a shopkeeper holds out a cloth to display its pattern (membentangkan, seperti seorang pedagang membentangkan kain untuk memperlihatkan polanya).
Menebengkan adalah bentuk verba dari tebeng. Wilkinson juga menyebutkan tentang menebengkan dada yang berarti to expose breast in fighting (memperlihatkan dada saat bertarung).
Oohya! Baca juga ya:
Gen Z Berorganisasi? Ini Kata Anggota Muda PMB
Arti ketiga dari menebeng menurut KBBI adalah menutup-nutupi kejahatan (kesalahan). Arti kiasan ini tidak terdapat pada kamus-kamus lama hingga ke kamus susunan Poerwadarminta (1954) dan sudah tercantum pada KBBI tahun 2008. Belum berhasil diperoleh keterangan kapan tepatnya dan bagaimana makna ketiga dari menebeng ini bermula.
Tebeng pada lema kedua pada KBBI merupakan prakategorial, digunakan dalam bentuk kata turunan. Salah satunya adalah menebeng yang berarti menumpang (makan, merokok, membaca surat kabar, naik kendaraan dan sebagainya) tanpa membayar.
Menebeng dengan makna seperti ini tidak terdapat pada kamus Melayu-Belanda atau Melayu-Inggris lama, tetapi sudah tercantum pada kamus Bahasa Indonesia susunan WJS Poerwadarminta (1954). Pada kamus ini menebeng disebutkan sebagai menumpang (turut) makan (merokok dan sebagainya) dengan tiada membayar.
Tersirat pada KBBI dan kamus Poerwadarminta bahwa seseorang yang menebeng (nebeng) berada bersama-sama dengan orang yang ditebengi (pemilik aktivitas). Ambil contoh, menebeng membaca surat kabar.
Lema ketiga dari tebeng pada KBBI juga suatu prakategorial yang digunakan dalam bentuk bertebeng. Artinya, bergunting rambut. Tebeng yang ini relatif baru, belum terdapat pada kamus Poerwadarminta.