Sekapur Sirih

Jokowi Halal Bihalal dengan Ketum Parpol Pendukung, Sukarno dengan Korps Diplomatik, DPR dengan P3

Halal bihalal Parlemen, Pemerintah, dan Pers (P3) diadakan oleh DPR pada Lebaran 1957. Tampak peserta halal bihalal sedang berbincang sambil menyantap makanan. Mereka berbincang santai sampai larut malam.
Halal bihalal Parlemen, Pemerintah, dan Pers (P3) diadakan oleh DPR pada Lebaran 1957. Tampak peserta halal bihalal sedang berbincang sambil menyantap makanan. Mereka berbincang santai sampai larut malam.

Lebaran tahun 2023 ini Presiden Jokowi tidak menggelar acara jeblak rumah (open house). Setelah Libur Lebaran, Jokowi mengadakan halal bihalal di Istana, tapi hanya untuk ketua umum (ketum) partai politik (parpol) pendukung pemerintah.

Itu pun tidak mengundang Partai Nasdem yang mengusung Anies Baswedan. Padahal Nasdem juga partai pendukung pemerintah.

Pada 1957, Presiden Sukarno mengadakan halal bihalal di Istana. Yang hadir 600 orang. Makanan yang disiapkan dapur Istana adalah lontong. Yang datang tentu saja para menteri anggota kabinet, pimpinan/anggota DPR, korps diplomatik negara sahabat, pers.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oohya. Baca juga ya: Ini Foto-fotonya. Dikritik oleh Komunis, Halal Bihalal tetap Diadakan oleh Presiden hingga PWI.

Pada 1957 pula, DPR juga menggelar halal bihalal. Disebutnya halal bihalal P3: Parlemen, Pemerintah, dan Pers. Ketua DPR Sartono mengaki gembira karena halal bihalal kali ini bisa dilaksanakan setelah terjeda beberapa tahun. Acara halal bihalal ini sekaligus ditujukan untuk memperkuat hubungan antara parlemen, pemerintah, dan pers. Mereka berbincang santai sampai larut malam.

Oohya! Baca juga ya meski tidak berkaitan: Pojok Lincak. Perlu Menjaga Sopan Santun di Transjakarta.

Priyantono Oemar

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image