Kenapa Yesus Kristus Diperkenalkan Sebagai Isa Almasih di Indonesia?
Di luar lembaga misi Belanda, ada orang-orang yang mengenalkan Kristen di Indonesia. Mereka adu ngelmu dengan orang-orang Islam.
Kenapa nama Yesus Kristus diperkenalkan sebagai Isa Almasih? Isa Almasih dikenal luas oleh Muslim Indinesia sebagai nabi yang tidak wafat.
Dalam adu ngelmu itu, mereka memperkenalkan Yesus Kristus sebagai Isa Almasih. Untuk mengenal Isa Almasih yang akan datang di akhir zaman, mengapa orang Islam harus lewat ajaran Nabi Muhammad, padahal ada Kristen yang merupakan ajaran langsung dari Isa Almasih?
Oohya! Baca juga ya:
Sejarah Yesus Kristus Disebut Isa Almasih di Indonesia
Mereka yang mengajak adu ngelmu itu menawarkan diri akan memeluk Islam juka kalah. Sebaliknya, jika mereka menang, orang Islam yang diajak debat beserta pengikutnya harus mau memeluk Kristen.
Begitulah cara mereka menyebarkan Kristen kepada pribumi. Ketika CL Coolen akan mengajarkan Kristen di Ngoro, Jawa Timur, ia mengalami hal itu.
Ayah Coolen orang Belanda, ibunya orang Jawa. Ia lahir pada 1775 dan meninggal pada 1873, mengenal cukup baik tentang tembang, gamelan, dan wayang.
Selama di Ngoro, banyak orang memuji ngelmu Coolen. Maka, banyak orang Islam datang untuk adu ngelmu dengannya.
Oohya! Baca juga ya:
Ingin Berziarah ke Makam, Kenapa Amangkurat II Bunuh Panembahan Giri?
Jadi dia tak perlu lagi cari orang Islam untuk diajak adu ngelmu. Juka orang-orang yang menantangnya itu kalah, mereka berdia menjadi murid Coolen.
Saat Coolen mulai menyebarkan Kristen, Ciolen masih mengenalkan Yesus Kristus sesuai nama dalam keimanan Kristen. Injil yang memperkenalkan Yesus Kristus sebagai Isa Almasih baru diterbitkan pada 1870.
Tiga tahun sebelum Coolen meninggal. Judulnya: Kitab Wasiat Jang Beharoe, Ija-Itoe Segala Kitab Perdjandjian Beharoe Ataw Indjil Toehan Kami Isa Almasi.
Collen mengajarkan Kristen dengan cara memadukannya dengan tradisi Jawa. Saat membajak sawah, tembang yang ia nyanyikan isinya pujian untuk Dewi Sri dan Yesus Kristus.
Yesus Kristus tetap diperkenalkan sebagai Yesus Kristus. Bukan sebagai Isa Almasih.
Saat itu, belum ada Injil berbahasa Melayu yang menyebut Yesus Kristus sebagai Isa Almasih. Almasih adalah nama nabi dalam Islam.
Oohya! Baca juga ya:
Trunojoyo Dibunuh Amangkurat II, Kenapa Orang Jawa Ambil Darah dan Rambut Trunojoyo?
Begini tembang Coolen:
Rondo garu kang gawe roto kejedikan kawulo. Kang dadi remenane mbok Sri-Sedono kang rupa pari.
Ingkang peparing Allah ingkang mohosuci. Iyo ilaha ilelah, Yesus Kristus roh Allah.
Terjemahan bebasnya:
Garuku yang membuat permukaan sawah menjadi rata. Yang jadi kesukaan Dewi Sri-Sedono yang menjelma jadi padi.
Sebagai pemberian dari Allah yang Kudus. Allah yang Esa; Yesus Kristus Roh Allah.
Oohya! Baca juga ya:
Collen mengutip penggalan syahadat dalam Islam. Tapi ia mengejanya berbeda, lalu menambahinya dengan Yesus Kristus Roh Kudus.
Pada 1922 ada perdebatan di kalangan misionaris Belanda di Indonesia. Nama apa yang tepat digunakan untuk menyebut Yesus Kristus di Indonesia?
Ada yang ingin menggunakan Isa Almasih untuk menyebut Yesus Kristus. Sebab sudah ada Injil berbahasa Melayu yang memperkenalkan Isa Almasih sejak 1870.
Tapi ada juga mendukung tetap diperkenalkan dengan nama Yesus Kristus. Kendati Yesus Kristus tidak dikenal luas oleh orang Indonesia.
Priyantono Oemar
Sumber rujukan:
- Dewi Sri dan Ktistus, karya Phillip van Akkeren (1995)
- Ragi Carita I, karya Dr Th van den End (2005)
Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator
Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.
Redaksi
[email protected]