Pitan

300 Ribu Murid SMK dari Keluarga Rentan akan Dilatih AI oleh Plan Indonesia dan Microsoft

Sebanyak 5.000 guru SMK akan diikutkan dalam training for trainer (ToT) bidang AI yang diadakan oleh Plan Indonesia dan Microsoft. Mereka akan melatih 300 ribu siswa SMK dari keluarga rentan.

Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) dan Microsoft meluncurkan program AI TEACH for Indonesia. Ini merupakan program pengembangan kapasitas untuk mengembangkan lanskap pendidikan vokasi di Indonesia.

Dengan kolaborasi bersama lembaga lokal nonprofit, lembaga tenaga kerja, dan pemerintah, AI TEACH for Indonesia dimulai dengan memberikan pelatihan (training of trainers, ToT)) kepada 5.000 guru di berbagai SMK. Para pendidik yang sudah ikut ToT itu akan menularkannya kepada 300 ribu murid SMK dan mendampingi 60 ribu murid untuk mendapatkan sertifikasi.

"Plan Indonesia berkomitmen untuk memastikan kemampuan memanfaatkan kecerdasan buatan (artificial intelligence, AI) dapat dikuasai oleh semua, termasuk guru dan murid SMK, terutama mereka dari keluarga rentan,” ujar Direktur Eksekutif Plan Indonesia Dini Widiastuti dalam siaran pers, Selasa (6/2/2024).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oohya! Baca juga ya:

Sultan Agung tidak Sibuk Kampanye Cari Dukungan untuk Calon Penerus, Ia Sibuk Perang, Perang, Perang

Plan International telah bekerja di Indonesia sejak 1969 dan resmi menjadi Yayasan Plan International Indonesia (Plan Indonesia) pada 2017. Plan Indonesia memperjuangkan pemenuhan hak anak dan kesetaraan bagi anak perempuan.

Bekerja bersama kaum muda, Plan Indonesia memastikan partisipasi yang bermakna dalam pengambilan keputusan terkait hidup mereka. Para murid yang menerima pelatihan diharapkan memperoleh peluang kerja dan pendidikan yang lebih baik.

Kecerdasan buatan (AI) di Asia Tenggara telah menjadi kekuatan yang menentukan. Ada peluang kontribusi sekitar satu triliun dollar AS terhadap PDB Asia Tenggara pada tahun 2030.

Kontribusi AI di Indonesia diperkirakan mencapai 366 miliar dollar AS. Mengakui peran penting AI ini, pelatihan AI menjadi semakin krusial untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif.

Guna mendukung tujuan tersebut dan memberdayakan pekerja serta pencari kerja dalam meningkatkan karier dan bisnis mereka. Tentu program ini juga diharapkan membawa perubahan positif kepada sistem pendidikan vokasi, dengan mengintegrasikan keterampilan AI yang sesuai kebutuhan industri.

Oohya! Baca juga ya:

Digunjing karena Pinjol, Ternyata ITB Miliki Alumni Presiden dan Musuh Soeharto serta Anggota PMB

Dengan program ini, Plan Indoensia dan AI Teach Indonesia memberikan akses terhadap pekerjaan bagi kaum muda, khususnya perempuan, dalam setahun mendatang. “Kami akan bekerja sama dengan guru dan institusi pendidikan kejuruan untuk mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja digital,” ujar Dini Widiastuti.

Menggunakan Microsoft AI Trainer Toolkit, program ini akan memungkinkan pendidik mengajarkan konsep-konsep AI secara efektif. Para pendidik akan memperkenalkan Microsoft dan LinkedIn Career Essentials in Generative AI kepada siswa.

"Kami sangat senang dapat bekerja sama dengan Plan Indonesia untuk memastikan semakin banyak individu di Indonesia memiliki keterampilan yang diperlukan untuk berkembang di era AI,” ujar Presiden Direktur Microsoft Indonesia Dharma Simorangkir.

Plan Indonesia-Microsoft, kata Dharma, bekerja sama dalam upaya menutup kesenjangan keterampilan. Pun, memberikan peluang kesuksesan, menciptakan nilai ekonomi baru berbasis AI, dan memberdayakan para pengusaha masa depan.

Untuk mendukung training-of-trainers, hackathon nasional juga akan diselenggarakan di Indonesia. Hackathon ini bertujuan meningkatkan antusiasme di kalangan pengajar untuk mengintegrasikan keahlian mereka dalam Generative AI ke dalam metode pengajaran.

Oohya! Baca juga ya:

RW pun Bahkan Lindungi Warganya dari Pinjol, Mengapa ITB Membiarkan Masuk Pinjol, Apa Reaksi Mahasiswa?

Setelah itu, akan diadakan sesi roundtable kebijakan pendidikan vokasi tingkat Asia Tenggara tentang AI. Di sini, pembuat kebijakan, ahli AI, dan lembaga nirlaba akan berbagi pengalaman dan praktik terbaik.

Ma Roejan