Pitan

Permintaan Doni Monardo Selaku Ketua Satgas Covid-19 kepada Badan Bahasa, Carikan Padanan Istilah dalam Waktu 24 Jam

Letjen (Purn) Doni Monardo meninggal dunia pada Ahad (3/1/2023). Semasa menjadi ketua Satgas Covid-19, ia melibatkan Badan Bahasa untuk mencari padanan istilah yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Letjen (Purn) Doni Monardo meninggalkan kenangan di Badan Bahasa. Saat menjadi Ketua Satgas Covid-19, Doni melibatkan Badan Bahasa untuk mencari padanan istilah-istlah asing yang berkaitan dengan pandemi Covid-19.

Doni Monardo meninggal dunia pada Ahad (3/1/2023), pukul 17.35 WIB di RS Siloam Semanggi, Jakarta. Doni mendapat perawatan intensif sejak 22 September 2023.

Pada saat menjabat sebagai kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), pandemi Covid-19 muncul di Indonesia. Presiden Jokowi kemudian menunjuknya sebagai Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19, sering disingkat sebagai Satgas Covid-19.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada saat pandemi Covid-19 ini, muncul banyak istilah asing. Ada lockdown, social distancing, sosial resctrictions, hazmat suit, face shield, dan sebagainya.

Oohya! Baca juga ya: Dipimpin Raja Muda Belia Sultan Hamengkubuwono IV, Keraton Yogyakarta Alami Kemerosotan Moral

Istilah tak hanya muncul pada awal pandemi. Tetapi selalu ada selama pandemi berlangsung. Misalnya, ketika di luar negeri ditemukan kasus penularan lewat udara, maka muncul istilah airbone (contagion) dan droplet.

“Pak Doni meminta Badan Bahasa mencarikan padanan istilah dalam waktu 24 jam,” ujar Kepala Badan Bahasa Dr E Aminudin Aziz pada saat membuka Sidang Komisi Istilah(SKI) I di Jakarta pada 8 Mei 2023.

Mengapa harus dalam waktu 24 jam? Menurut Amin, padanan istilah itu akan dimasukkan ke dalam surat-surat keputusan maupun surat edaran.

Amin dilantik sebagai Kepala Badan Bahasa pada 8 Mei 2020 secara daring pada saat pandemi Covid-19 berjalan dua bulan di Indonesia. Ia saat itu masih berada di London karena menjadi Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI di Inggris sejak 2016.

Oohya! Baca juga ya: Antisipasi Perubahan Iklim dengan Gaya Hidup Sehat, Bagaimana Caranya?

Maka, Amin pun meminta para ahli bahasa di Badan Bahasa untuk bergerak cepat mencarikan padanan istilah. Koordinasi juga dilakukan secara daring, karena sudah diberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

PSBB ini istilah yang digunakan untuk mengadopsi social restrictions. Istilah-itilah lain berkaitan dengan Covid-19, yang dicarikan padanannya oleh Badan Bahasa, antara lain:

- new normal menjadi kenormalan baru

- social distancing menjadi penjarakan sosial

- physical distancing menjadi penjarakan fisik

- hazmat suit menjadi alat pelinding diri (APD)

- face shield menjadi pelindung wajah

- hand sanitizer menjadi penyanitasi tangan

- herd immunity menjadi kekebalan kelompok

- lockdwon menjadi karantina wilayah

Oohya! Baca juga ya: Belanda Tuduh Diponegoro Bunuh Hamengkubuwono IV, Ini Kata Diponegoro dan Cakranegara

- self quarantine menjadi karatina mandiri

- self isolation menjadi isolasi mandiri

- airbone (contagion) menjadi (penularan) lintas udara

- droplet menjadi percikan

Satgas Covid-19 kemudian juga menyebarkan panduan protokoler dalam berbagai bahasa daerah, yang juga melibatkan Badan Bahasa dan Balai Bahasa.

Amin mengapresiasi langkah Doni Monardo yang bersedia melibatkan Badan Bahasa. Gerak cepat para ahli bahasa mencari padanan istilah yang berkaitan dengan pandemi Covid-19 itu membuat Amin optimistis bisa menambah kosakata untuk KBBI.

Oohya! Baca juga ya: COP28, Jokowi Dapat 100 Juta Dolar AS dari PM Norwegia, Ini Kata CEO Econusa

“Pada tahun 2024 KBBI kita targetkan memiliki 200 ribu entri,” kata Amin. Artinya, dalam setahun harus ada penambahan 80 ribu entri, karena saat ini baru ada sekitar 120 ribu entri.

Ini target yang luar biasa, sebab selama ini setiap tahun hanya bertambah 2.000 entri.

Priyantono Oemar