Lincak

Kisah Ten Dudas, 10 Duda Penyintas Tsunami Aceh Membangun 200 Rumah Darurat Dibantu Posko Jenggala

Para duda anggota 'Ten Dudas', penyintas tsunami Aceh, sedang bercengkerama setelah seharian membangun rumah darurat di Lampuuk, Aceh.

Relawan Posko Jenggala menyisir wilayah Kecamatan Lhok Nga, dari Gampong Mon Ikeun hingga pantai Lampuuk sepanjang delapan kilometer. Di Lampuuk mereka mendapati para duda yang berusaha membangun kembali rumah mereka dari puing-puing yang mereka dapatkan.

Posko Jenggala tiba di Aceh pada 30 Desember 2004 tengah malam. Posko Jenggala terlibat pembersihan puing-puing dan sampah, termasuk juga memindahkan mayat-mayat untuk dikuburkan.

Lapangan golf di Lhok Nga dijadikan sebagai kuburan massal oleh Posko Jenggala. Pada April 2005 melakukan pendataan untuk program pembuatan rumah.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Oohya! Baca juga ya: Masa-Masa Sulit Pakubuwono II Setelah 10 Ribu Orang Cina Meninggal di Batavia akibat Tindakan Kompeni

Sebelum tsunami, Lhok Nga dikenal kecamatan yang menjadi objek wisata. Lapangan Golf Seulawah menjadi kunjungan para pejabat daerah untuk bermain golf di akhir pekan.

Pantai Lhok Nga selalu dipenuhi wisatawan pada akhir pekan. Di pantai, mereka bisa mandi, bakar ikan di pondokan milik warga, dan menikmati pemandangan matahari tenggelam.

Di dekat pantai Lhok Nga ada pula asrama polisi dan tentara. Ada pula pabrik semen PT Andalas. Banyak warga Lhok Nga bekerja di pabrik semen dan lapangan golf.
Ada yang berjualan minuman ringan. Ada juga yang menjadi caddy.

Tenda pengungsi yang dibuat Posko jenggala di Lhok Nga menjadi pusat kegiatan. Ada 21 titik kamp pengungsi di Aceh.

Di kamp pengungsi Posko Jenggala ini disediakan berbagai fasilitas. Ada puskesmas, kantor lurah, kantor mukim, ruang serba guna, perpustakaan anak-anak.

Jadi, ketika ada kunjungan-kunjungan, selalu diarahkan ke kamp pengungsi yang dibangun Posko Jenggala Lhok Nga. Di antaranya ada kunjungan eks presiden Amerika Serikat Bill Clinton.

Di Lhok Nga, Posko Jenggala menyiapkan 86 rumah untuk pengungsi di tahap awal. Rumahnya akan dibangun menggunakan kerangka aluminium yang disiapkan di pabrik, di Jakarta.

Oohya! Baca juga ya: Promosi Starbucks, Bagaimana Kedai Kopi Amerika Itu Melakukannya Sebelum Ada Boikot Kasus Israel?

Jadi, di Lhok Nga tinggal pasang, sehingga cepat pengerjaannya. Selesai membangun rumah, para relawan pulang ke daerah masing-masing.

Tapi, sehari setelah diresmikan, rumah-rumah itu hancur diterjang badai. Di Lhok Nga yang sudah rata dengan tanah itu tak ada penghalang angin dari laut. Jadi ketika angin kencang datang, dengan mudah merobohkan rumah-rumah kerangka aluminum itu.

Lalu, Posko Jenggala menjalankan rencana lain. Membangun rumah semi permanen menggunakan bata dan kayu.

Saat datang di Lampuuk, Andi Sahrandi terenyuh melihat kegigihan para duda Lampuuk membangun rumah darurat. Belum ada bantuan di Lampuuk.

Agam, salah satu duda Lampuuk, menjadi pelopornya. Mereka membangun rumah darurat dari puing-puing yang mereka kumpulkan karena tidak nyaman tinggal di tenda pengungsi.

Cuaca buruk dan angin barat sering menghampiri tenda-tenda pengungsi di Lampuuk. Rupanya 10 duda itu tak mau berlarut dalam kesediahan ditinggal istri yang meninggal karena tsunami.

Oohya! Baca juga ya: Putri Solo Menari untuk Pernikahan Putri Juliana di Belanda dengan Iringan Gamelan yang Dimainkan di Jawa, Ini di Akhir 1936 dan Awal 1937 Lho

Agam, salah satu 'anggota Ten Dudas' Lampuuk, Aceh, sedang memaku atap seng di rumah darurat yang dibangun oleh Ten Dudas setelah tsunami Aceh.

“Karena keterbatasan waktu, Posko Jenggala tidka bisa mengirimkan relawan ke Lampuuk untuk membangun rumah,’ ujar Andi Sahrandi, koordinator Posko Jenggala.

Posko Jenggala menyediakan bantuan seng dan kayu untuk rumah mereka. Kayu dipakai untuk tiang dan dinding, seng untuk atap.

Maka, para duda di Lampuuk yang berjumlah 10 orang itu bersemangat menyelesaikan pembangunan rumah. Andi menjuluki Agam dan kawan-kawan sebagai “Ten Dudas” (10 Duda).

Oohya! Baca juga ya: Tinggi Kandungan Litium, akankah Objek Wisata Bleduk Kuwu di Grobogan Ini Dijadikan Areal Pertambangan?

“Kita motivasi mereka, jika siapa yang rumahnya cepat selesai, dapat velbed,” kata Andi.

Maka, para penyintas tsunami di Lampuuk pun bahu-membahu membantu Ten Dudas. Di bawah koordinasi “Ten Dudas” itu, 200 rumah selesai dibangun.

Priyantono Oemar