Kendeng

Kemarau Panjang di Grobogan, Sumber Api Muncul di Sawah Petani di Manggarmas

Api muncul di sawah Mundhakir, di Desa Manggarmas, Kecamatan Godong Kabupaten Grobogan pada Sabtu (21/10/2023). Desa Manggarmas memiliki sumber api abadi Mrapen.

Ali Syaifudin harus membantu ayahnya, Mundhakir (70 tahun), meninggikan galengan sawah, Sabtu (21/10/2023), di Kabupaten Grobogan. Saat mengambil tanah, ia melihat melihat api di lubang yang ada di sawah.

Kedalaman nya sekitar 30 sentimeter, diameter sekitar 5-8 sentimeter. ‘’Kejadian tersebut kemudian dilaporkan ke kelompok tani di Desa Manggarmas dan diteruskan ke Polsek Godong Polres Grobogan,’’ kata Kapolsek Godong Polres Grobogan Iptu Bambang Jumena, Selasa (24/10/2023).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Desa Manggarmas memiliki sumber api abadi Mrapen. Api abadi Mrapen pernah digunakan untuk menyalakan obor Ganefo pada 1963, obor PON, dan terakhir obor Asian Games 2018.

Oohya! Baca juga ya:

Para Pemuda Ribut Setelah Polisi Belanda Lakukan Interupsi di Kongres Pemuda Indonesia Kedua

Cerita mengenai sumber api di sawah Mundhakir ini tentu saja berbeda dengan sumber api abadi Mrapen. Menurut cerita lisan di Grobogan, api abadi Mrapen muncul saat Sunan Kalijaga mencari sumber air untuk menghilangkan dahaga.

Saat itu Sunan Kalijaga memimpin rombongan boyong-boyong dari Majapahit ke Demak. Tiba di Desa Manggarmas sudah menjelang subuh.

Sebelum melanjutkan perjalanan mereka perlu minum tetapi tidak ada air. Maka, Sunan Kalijaga menancapkan tongkatnya ke tanah, tetapi setelah dicabut yang keluar adalah api.

Lalu ia mencari lokasi lain dekat api itu untuk menancapkan tongkatnya. Setelah diangkat barulah muncul air jernih.

Oohya! Baca juga ya:

Putra Raja Majapahit Jadi Suami Putri Junjung Buih Setelah Patih Lambung Mangkurat Remehkan Raja Majapahit

Api itu di kemudian hari dikenal sebagai api abadi Mrapen. Sumber air di dekatnya sekarang dikenal sebagai Sendang Dudo. Di dekatnya ada pula batu, yang dipercaya warga dibawa dari Majapahit untuk alas tiang masjid Demak.

Di kemudian hari, Empu Supo diminta Sunan Kalijaga membuat keris. Besi sebesar biji buah asam diberikan kepada Empu Supo.

Empu Supo menganggap besi itu tidka cukup untuk membuatt keris. Namun setelah ia memegangnya, besi itu terasa berat.

Ia bakar besi itu di api Mrapen. Ia celup di air di Sendang Dudo. Lalu ia tempa di atas batu dari Majapahit itu. Jadilah keris pesanan Sunan Kalijaga.

Nah, api yang muncul di sawah Mundhakir beda ceritanya. Iptu Bambang Jumena mengatakan, dari keterangan Mundhakir, sekitar tahun 1990 pernah ada proyek pencarian titik minyak bumi di Manggarmas.

Ada dinamit yang harus diledakkan di beberapa titik di aeral sawah yang mencapai lima hektare. Sawah Mundhakir termasuk di dalamnya.

Oohya! Baca juga ya:

Parada Harahap Turunkan Laporan Kongres Pemuda 29 Paragraf di Bintang Timoer, Omelannya Sepanjang 12 Paragraf

"Namun proyek tersebut tidak menemukan titik minyak bumi,’’ ujar Iptu Bambang Jumena.

Pada tahun 2000, jika musim hujan tiba, saat sawah-sawah digenangi air, ada gelembung udara yang kecil-kecil di lokai yang sekarang muncul api itu. Iptu Bambang Jumena mengimbau warga yang ingin melihat fenomena tersebut agar tak terlalu dekat dengan sumber api.

“Untuk antisipasi saja, karena belum diketahui fenomena munculnya api tersebut berpotensi membahayakan atau tidak,” kata Iptu Bambang Jumena.

Iptu Bambang Jumena tidak ingin, begitu warga melihat dari jarak dekat, terjadi semburan api yang lebih besar.

Ma Roejan

Sumber rujukan:
Sejarah dan Hari Jadi Kabupaten Grobogan (1990/1991)

 

Berita Terkait

Image

Ini Syarat Gelar Pahlawan Nasional, Bupati Grobogan Ini Memenuhi?

Image

Bikin Trilogi Pedesaan, Layakkah Bupati Grobogan Ini Jadi Pahlawan Nasional?

Image

Siapa yang Layak Jadi Pahlawan Nasional dari Grobogan?