Egek

80 Ribu Cendrawasih Pernah Dikirim ke Eropa, oleh Michael Idol Dijadikan Karakter Cerita Anak Bergambar untuk Pelestarian Hutan Papua

Michael Idol dan istri, Floranesia Lantang, menghadirkan burung cendrawasih sebagai karakter cerita anak bergambar. Kisah inspiratif agar flora fauna dan hutan Papua tidak punah.

Anak Michael Idol baru berusia dua tahun, tetapi sudah hafal dengan nama-nama dinosaurus. Maka, Michael pun ingin anaknya juga mengenal nama-nama burung cendrawasih.

Burung ini sekarang hampir punah. Di masa lalu, ada 80 ribu cendrawasih dari Papua-Maluku dikirim ke Eropa.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Bersama istrinya, Michael Jakarimilena lantas membuat buku cerita bergambar tentang cendrawasih. Michael pernah menjadi lima besar Indonesian Idol musim pertama.

"Ceritanya berasal dari ingatan cerita masa kecil," ujar Michael kepada saya sebelum peluncuran bukunya.

Oohya! Baca juga ya: Tiga Tahun Kemarau karena El Nino, Sultan Agung Tetap Siapkan Penyerbuan terhadap Kompeni di Batavia, Bagaimana dengan Urusan Logistik?

Senin (11/12/2029) buku cerita anak Sampari 2 diluncurkan di Perpustakaan Nasional bersama Yayasan Econusa. Istri Michael, Floranesia Lantang, memerlukan riset untuk mendapatkan tokoh-tokoh cerita yang diambil dari jenis binatang yang ada di Papua.

Untuk burung ada Sampari, Gege, Ogel, Bilu, Soni, Ondo, Papa. Dihadirkan juga tokoh cerita yang bukan burung, yaitu Dingiso, Wof. Sedangkan tokoh manusia ada Nimrod dan Kepala Suku. Ada pula peri pohon matoa, sebaga penjaga hutan Papua, Momotoa.

Sampari merujuk nama burung cendrawasih merah (red bird of paradise). Gege, adik Sampari, merujuk pada cendrawasih kuning besar (greater bird of paradise).

Ogel merujuk pada vogelkoop of paradise. Soni merujuk pada king of saxony. Bilu merujuk burung cendrawaih biru dari Papua Nugini.

Oohya! Baca juga ya: Tsunami Aceh, Kontak Senjata TNI-GAM Membuat Anak-Anak Pengungsi di Kamp Pengungsi Posko Jenggala di Lhok Nga Ketakutan

Ondo merujuk pada king birds of paradise. "Dinamakan Ondo karena, di Papua, kepala suku disebut ondo," jekas Floranesia.

Menurut CEO Econusa Bustar Maitar, sampari adalah sebutan orang Biak untuk bintang kejora. Yaitu bintang yang muncul pada saat fajar.

"Munculnya sampari adalah pertanda masih ada harapan di hari esok," kata Bustar.

Maka, ketika sampari dijadikan sebagai nama burung cendrawaih dalam karakter di buku cerita karya Miki-Flora, Bustar melihat buku ini memberi inspirasi mengenai masih adanya harapan untuk pelestarian hutan Papua.

Flora menyebut, cendrawasih merah terancam hampir punah. Di habitatnya di Kepulauan Raja Ampat tinggal 33 jantan dan 30 betina.

Untuk greater bird of paradise dengan habitat di wilayah selatan Papua, tinggal 43 jantan dan 35 betina. Terancam hampir punah.

King of saxony yang memiliki habitat di daerah pegunungan, jumlahnya tinggal 22 jantan, 20 betina. Keberadaannya memerlukan perhatian.

Oohya! Baca juga ya: Kisah Ten Dudas, 10 Duda Penyintas Tsunami Aceh Membangun 200 Rumah Darurat Dibantu Posko Jenggala

Jenis yang hampir ada di hutan Papua di nanyak wilayah adalah cendrawasih kuning kecil (lesser bird of paradise). King birds of paradise juga masih ada di berbagai wilayah hutan Papua.

Di Jayawijaya ada anjing yang disebut bisa bernyanyi. Oleh suku Moni ia dianggap sebagai binatang sakral, penjaga puncak Carstensz. Anjing ini diambil sebagai karakter Wof di buku cerita Sampari 2. 

Suku Moni juga memiliki binatang yang diamggap sebagai roh leluhur, yaitu bakaga. Ini merupakan beruang pohon yang dikenal sebagai dingiso, sudah dikategorikan langka.

Di masa lalu, burung cendrawasih pernah diperjualbelikan sampai di Persia dan Turki.

Oohya! Baca juga ya: Nenek Suri Berusaha agar Pakubuwono II Meniru Sultan Agung, Hasilnya Raja Muda Belia Itu Malah Tunduk pada Kompeni

Orang Eropa mengenal cendrawasih sejak 1522. Saat itu kapal Spanyol tiba di Maluku. Sebagai penghormatan, Raja Bacan memberi hadiah lima burung cendrawasih.

"Pada periode 1800 sampai 1930 ada 80 ribu cendrawasih dikirim ke Eropa. Orang-orang Eropa menghiasi topi mereka dengan bulu cendrawasih," ujar Flora.

Priyantono Oemar