Ini Arti Ndhasmu Etik, Makian Jawa karena Kesal Bukan karena Ingin Bercanda
Orang Jawa memiliki kekhasan memaki menggunakan nama anggota tubuh. Ndhasmu peyang, matamu picek, dhengkulmu mlocot.
Pernyataan Prabowo di depan kader Gerindra karena kesal menerima pertanyaan dari Anies Baswedan pun menjadi viral. Jika Prabowo tidak jengkel menerima pertanyaan itu, tidak mungkin ia menyinggungnya di acara lain setelah Debat Capres.
Ndhas, aslinya endhas, dari bahasa Jawa yang berarti kepala, tetapi untuk menyebut kepala binatang. Untuk menyebut kepala manusia, yang dipajai adalah sirah. Halusnya: mustaka.
Oohya! Baca juga ya:
Dapat Laporan Untung Suropati Hanya Sakit Perut Setelah Minum Racun, Kompeni Mengumpat Patih Mataram
Ada pula dhengkul, untuk menyebut lutut. Lalu mata untuk menyebut mata.
Sewaktu kecil, saya sering memaki menggunakan tiga kata itu. Meski nama anggota tubuh, tetapi karena digunakan untuk memaki, jadi maknanya melambangkan petilaku kasar. Akibatnya sering ditegur orang tua.
Makian matamu picek sering digunakan untuk menghadapi orang yang tidak mematuhi aturan yang ditulis. Picek artinya buta, sehingga tidak bisa membaca. Untuk ringkasnya, seting diucap matamu saja saat memaki
Demikian pula dengan dhengkulmu mlocot. Mlocot artinya lepas. Lutut diasosiasikan sebagai tempat otak untuk orang-orang yang tidak mau berpikir.
Sudah otaknya di lutut, lepas pula. Bisa dibayangkan betapa jengkelnya orang yang memaki dengan makian dhengkulmu mlocot ini.
Oohya! Baca juga ya:
Kurangi Sampah Plastik, BSN Tetapkan SNI PET Daur Ulang Dukung Target Indonesia Bersih Sampah 2025
Lalu apa arti makian yang menggunakan kata endhas? Endhas atau kepala adalah tempat otak.
Tapi otak binatang tidak bisa digunakan untuk berpikir. Bisa dibayangkan, betappa jengkelnya orang yang memaki menggunakan kata endhas.
Tidak ada orang yang memaki itu ditujukan untuk bercanda. Beda jika makiannya menggunakan kata-kata makian yang tidak umum.
Di kantor ada teman tang sering memaki: gigi lu gendut. Itu ia lontarkan ketika ia sudah tidak memiliki kata-kata untuk membalas ledekan saat bercanda.
Mana ada gigi gendut? Ia sedang memaki tetapi dengan maksud bercanda, maka keluatlah makian gigi lu gendut.
"Etik, etik. Ndhasmu etik," ucap Prabowo setelah ia mengulang pertanyaan Anies di Debat Capres yang ditujukan kepadanya: "Bagaimana perasaan Mas Prabowo, soal etik?"
Oohya! Baca juga ya:
Buya Yahya Gandeng JNE Kembangkan Potensi Usaha Santri
Anies bertanya soal pelanggaran etik yang dilakukan oleh hakim Mahkamah Konstitusi membuat keputusan soal syarat cawapres. Kemudian dibentuk Majelis Kehormatan Mahkamah Konstitusi yang dalam sidangnya memutuskan adanya pelanggaran etik dalam keputusan para hakim Itu
Saat menjawab di acara debat, Prabowo mencoba menggunakan intonasi yang lembut. Di depan kader Gerindra, ia mengulang pertanyaan Anies dengan intonasi bersemangat, tetapi ketika mengucap "Etik, etik. Ndhasmu etik" ia menggunakan intonasi dengan penekanan nada rendah, ekspresi kekesalan.
Prabowo seperti sedang menumpahkan perasan kesalnya di hadapan kader Getindra.
Priyantono Oemar