Lincak

Keraton Mataram Dijarah dan Dibakar, Tindakan Makar Siapa?

Trunojoyo makar terhadap Amangkurat I. Keraton Mataram dijarah dan dibakar, seperti rumah anggota DPR yang dijarah dan Gedung DPRD Makassar dan kantor Pemprov Jatim yang dibakar. Presiden Prabowo menyebut itu tindakan makar. Sumber: wikipedia commons

Gedung DPRD Makassar dibakar massa, gedung Pemprov Jatim dibakar massa, Presiden Prabowo Subianto pun menegaskan bahwa itu adalah tindakan makar. Ia pun meminta aparat bertindak tegas menangani hal itu.

Jauh ke belakang, ibu kota Mataram di Plered juga pernah dibakar massa pada Juli 1677. Ada seribu prajurit Madura yang menyerang Plered, dengan massa sebanyak 20-25 ribu orang yang ikut-ikutan, di antaranya dari Grobogan.

Rumah-rumah pembesar Mataram luluh lantak akibat terbakar, seperti halnya gedung DPRD Makassar dan kantor Pemprov Jatim, dan halte-halte Transjakarta di Jakarta yang hangus dibakar pada akhir Agustus 2025. “Yang tidak terbakar hanyalah keraton itu sendiri, masjid besar, istana Pangeran Purboyo, istana Pangeran Sampang, istana Pangeran Cirebon, dan istana Pangeran Aryo Panular,” tulis HJ De Graaf di buku Runtuhnya Istana Mataram.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Penjarahan pun terjadi di lingkungan Keraton Mataram itu, seperti halnya penjarahan yang terjadi di rumah anggota DPR Ahmad Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio. Harta benda Sahroni, Uya Kuya, dan Eko Patrio dijarah massa pada akhirAgustus 2025.

Rumah-rumah pembesar Mataram di Plered dijarah pada Juli 1677. Raja Mataram Amangkurat I telah meninggalkan istana pada 28 Juni 1677, sebelum prajurit Madura dan massa tiba di Plered, seperti halnya Sahroni yang dikabarkan juga telah melarikan diri sebelum rumahnya dijarah.

Sahroni pergi tidak membawa harta bendanya. Amangkurat I pergi dengan membawa harta benda dan keluarga. Pusaka keraton yang bisa dibawa, ia bawa. Namun, pusaka-pusaka yang berat, tidak ia bawa, seperti meriam Kiai Setomi.

Perempuan-perempuan cantik juga ia tinggalkan, termasuk harta kekayaan senilai 350 ribu ringgit. Aryo Wangsenggati, komandan prajurit Madura lalu mengambil perempuan-perempuan cantik dan berbagai harta yang ditinggalkan Amangkurat I.

“Hasil rampasan luar biasa banyaknya diangkut dengan kereta dan hewan,” tulis De Graaf. “Hanya meriam-meriam berat dan wanita tua yang ditinggalkan,” lanjut De Graaf.

Ketika Amangkurat meninggalkan keraton dengan diiringi oleh 1.000 prajurit, di keraton sebenarnya ada 10 meriam dan 20 ribu prajurit. Namun mereka tidak memiliki pemimpin yang kuat, sehingga tak mampu menahan gempuran prajurit Madura yang dikirim oleh Trunojoyo.

Trunojoyo mememerintahkan penyerbuan Plered karena Trunojoyo tidak puas dengan Mataram. Padahal, Trunojoyo sejak kecil dibesarkan di lingkungan keraton Mataram.

Berita Terkait

Image

Mataram Tutup Pelabuhan, Banjarmasin Punya Benteng Terapung, Apa Gunanya?

Image

Hati-Hati, Lahan Gambut yang Dibuka Jokowi untuk Food Estate Hanya 1 Persen yang Cocok

Image

Libur 40 Hari untuk Ramadhan, 30 Hari untuk Natal dan Panen, Kapan Itu?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com