Lincak

Sahroni tak Apa DPR Dimaki Anjing, Makian Anjing Bikin Sultan Agung Marah

Gedung DPR/MPR saat diduduki mahasiswa tahun 1998. Anggota DPR Ahmad Sahroni bilang tak apa DPR dimaki dengan makian anjing. Dulu, Sultan Agung tersinggung disebut anjing oleh Kompeni. Sumber: teguh indra/dokumentasi republika

Sebelum sampai pada pernyataan orang yang mengusulkan DPR dibubarkan sebagai orang paling tolol sedunia, Ahmad Sahroni menyebut tak apa DPR mendapat makian anjing. “Kita boleh dikritik. Mau bilang anjing, babi, bangsat, nggak apa-apa. Mampus, mampus, nggak apa-apa. Tapi ingat, kita selaku wakil rakyat juga punya kerja,” kata Sahroni.

Pada abad ke-17, Sultan Agung marah dimaki oleh Kompeni dengan makian anjing. Pengamat politik Rocky Gerung pernah memberikan komentar di akun X-nya pada 10 Oktober 2019.

Kata Rocky Gerung, “Si anggota DPR itu adalah watchdog (anjing pengawas). Tugasnya adalah menggonggongi Presiden. Bukan menyalak pada tuannya, yaitu rakyat.”

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dalam dunia jurnalistik ada idiom anjing menggigit manusia itu bukan berita. Manusia menggigit anjing itu baru berita.

Tak sepenuhnya benar, sebab jika anjing itu menularkan rabies kepada manusia akibat gigitannya, ia akan menjadi berita. Di masa pemerintahan kolonial, anjing menggigit manusia selalu menjadi berita dari tahun-tahun, kendati hanya berita kecil.

Tengoklah berita di Bataviaasch Nieuwsblad edisi 21 Maret 1917. Koran itu menurunkan berita perempuan pribumi yang digigit anjing, anjingnya lalu dibawa ke Institut Pasteur untuk diobservasi.

Tengok pula berita Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indie edisi 28 Juli 1919. Di koran itu ada berita anak laki-laki pribumi di Rawabangke yang digigit anjing.

Anak laki-laki itu dibawa ke Institut Pasteur untuk perawatan medis. Anjing milik orang Cina yang menggigit juga dibawa ke Institut Pasteur untuk diobservasi.

Menurut De Indische Courant edisi 20 Mei 1938, seorang pribumi perawat di penampungan anjing di Wonokromo Surabaya harus dibawa ke Institut Pasteur, Bandung, untuk mendapatkan perawatan. Anjing milik Tuan JvdJB yang menggigit perawat itu lalu disuntik mati dan juga dikirim ke Institut Pasteur untuk diobservasi.

Lalu ada lagi berita Het Nieuws van den Dag voor Nederlandsch-Indie edisi 18 November 1939 yang menyebut anak laki-laki pribumi berusia 14 tahun di Kramat digigit anjing milik Ny. D. Anak itu mendapat perawatan medis dan anjingnya diawasi.

Berita-berita mengenai anjing menggigit manusia selalu menampilkan pribumi yang menjadi korban gigitan anjing. Pemilik anjing jika bukan orang Eropa, ya orang Cina.

Apakah ini karena berkaitan dengan posisi pribumi yang oleh orang-orang Eropa disamakan dengan anjing? Bung Karno remaja pernah tersinggung ketika di sekolah ia mendapati kolam renang yang memasang larangan masuk bagi pribumi dan anjing.

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com