Di Tarekat Freemason Ada Pakualam, Aktivis Budi Utomo, dan Kapolri
![](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/news/250210121521-510.png)
Pemerintah Hindia Belanda berencana menutup HBS untuk putri di Batavia. Para orang tua pun resah, jika tidak ada sekolah menengah umum untuk putri-putri mereka.
Maka, di Loji Ster in het Oosten berkumpul anggota Tarekat Freemason, menggagas pendirian asrama sekolah di sekolah pendidikan dasar di Batavia. La Ster in het Oosten adalah nama baru untuk dua lembaga Freemason di Batavia yang bergabung: La Vertueuse dan La Fidele Sincerite.
Penggabungan terjadi pada 1837 karena menyurutnya anggota masing-masing dan pada 1955 menjadi Tarekat Mason Indonesia. Ada Pakualam V, Pakualam VI, dan Pakualam VII, serta aktivis Budi Utomo seperti RA Tirto Koesoemo (ketua pertama Budi Utomo), Boedihardjo, Radjiman Wediodiningrat (pejabat ketua Budi Utomo 1914-1915), yang menjadi anggota. Apa pula Sukanto, kapolri 1945-1959.
Loji Ster in het Oosten yangb menjadi tempat pemujaan bagi anggota Tarekat Freemason itu oleh orang Indonesia cukup dieja sebagai Loji Setan. Menurut Dr Th Stevens yang menulis buku tentang Freemason di Hindia Belanda, sebelum melebur, merupakan kumpulan orang-orang dari golongan pegawai tinggi, administrator perkebunan atau perwira, profesional berpendidikan tinggi.
Hendrik Markus de Kock adalah perwira tinggi yang menjadi anggotanya. Pada 1828, De Kock diangkat menjadi pejabat gubernur jenderal Hindia Belanda. Jenderal yang menangkap Pangeran Diponegoro pada 1830 itu menyumbang 4.000 gulden untuk pembangunan Loji Ster in het Oosten itu.
Loji yang dibangun dengan biaya 12 ribu gulden itu digunakan oleh Tarekat Freemason hingga 1934. Sejak menjelang Perang Dunia II, ada kelas menengah yang menjadi anggota tarekat ini.
Setelah 1934, kegiatan Tarekat Freemason diadakan di loji baru yang sekarang menjadi Gedung Bappenas di depan Taman Suropati, Menteng. Nama gedung yang digunakan sejak 1934 it Adhuc Stat.
Apa sebenarnya Tarekat Freemason Hindia Belanda itu? Tarekat Freemason mengajarkan pengenalan terhadap diri sendiri. Ia mengembangkan tanggung jawab pribadi bahwa manusia ada bukan untuk diri sendiri.
Revolusi Prancis memberi pengaruh atas kehadiran tarekat ini, bahwa manusiam memiliki kedudukan yang sama. Karenanya, sesame anggota tarekat menyapa dengana panggilan saudara. Tapi hingga menjelang Perang Dunia II, prinsip persamaan belum dijalankan di tarekat ini, sebab kelas sosial masih berlaku.
Tapi pedulu pada orang lain telah dijalankannya, sehingga Tarekat Freemason Hindia Belanda dekat dengan Budi Utomo. Loji mereka tidak hanya di Batavia melainkan juga ada di berbagai kota lain. bangsawan-bangsawan Surakarta dan Yogyakarta aktif di Loji Freemason Mataram.
Bangsawan Indonesia, baik yang masih muda yang menjadi anggota Budi Utomo di Batavia, maupun bangsawan yang tinggal di keraton Yogyakarta dan Surakarta, sering bertemu dengan orang-orang Belanda di loji-loji. Sebagai sesama anggota tarekat, mereka bertukar pikiran mengenai Indonesia.
“Memang ada perbedaan-perbedaan nyata dalam batas, ras, dan kelahiran, nmun hal-hal itu tidaklah perlu men jadi halangan untuk pengertian dan kerja sama,” tulis Dr Th Stevens mengenai prinsip Tarekat Freemason di Hindia Belanda.
Annggota Freemason kian mendapat ruang gerak ketika Berlanda menerapkan politik etis di Indonesia. Pendidikan dan kebudayaan menjadi bahasan orang Belanda dan Indonesia yang menjadi anggota Freemason.
![Image](https://static.republika.co.id/uploads/member/images/profile/thumbs/2dcba3833a408c306a7f37165f038a2a.jpeg)