Kendeng

Cucu Kiai di Grobogan Ini Dikenal Sebagai Pendiri Yakkum dan UKSW Salatiga

Ia adalah cucu kiai di Grobogan. Namanya, Basoeki Probowinoto, pada 1943 menjadi pendeta di Gereja Kristen Jawa (GKJ) Kwitang, Jakarta. Ia dikenal sebagai pendiri Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum) dan Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Sumber: buku ikrar & ikhtiar dalam hidup pdt basoeki probowimoto

Di pusat kota Purwodadi, Grobogan, berdiri rumah sakit Kristen. Namanya RS Yakkum, singkatan dari Rumah Sakit Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum.

Yakkum semula bernama Yayasan Rumah Sakit Kristen. Cucu seorang kiai di Grobogan menjadi pendiri yayasan itu pada 1950, yang pada 1964 diubah namanya menjadi Yayasan Kristen untuk Kesehatan Umum (Yakkum).

Ia juga dikenal sebagai pendeta pendiri Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga dan pendiri Partai Kristen Indonesia (Parkindo). Ia pernah menjadi anggota Komite Nasional Indonesia Pusat (KNIP).

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Sidang sinode Gereja Kristen Jawa Tengah membuat keputusan pada 1950. Isi keputusannya, rumah-rumah sakit yang pada masa pemerintahan kolonial dikelola oleh zending Gereformeerd, selanjutnya dikelola oleh yayasan itu.

Siapa cucu kiai di Grobogan itu? Siapa pula kiai yang cucunya menjadi pendeta itu?

Nama kecilnya Basoeki dan setelah remaja dikenal sebagai Basoeki Probowinoto. Teolog Th Sumartana ternyata adalah menantunya.

Sebelum berpindah agama, nama ayah Basoeki bernama Rahmat. Setelah meninggalkan Islam, Rahmat berganti nama menjadi Mateus.

Basoeki lahir di Desa Tlogomulyo, Kecamatan Gubug, Kabupaten Grobogan. Ketika diwawancara oleh Dr Ph Quarles van Ufford, Basoeki menyebut ayahnya adalah carik desa.

Ayahnya tujuh bersaudara. Salah satunya ada yang menjadi kepala desa.

Leluhur Basoeki berasal dari Demak dan taat menjalankan syariat Islam. Mereka juga mengajarkan Islam di pedalaman Jawa.

“Adapun kakek saya dari garis ayah juga berbuat demikian. Didirikannya dalam rangka syiar agama, suatu pesantren di Desa Klampok dekat Godong, Purwodadi,” kata Basoeki seperti yang tertulis di buku biografi Basoeki.

Jadi, kakek Basoeki adalah pendiri pesantren di Desa Klampok, Purwodadi-Grobogan. Itu dilakukan setelah Pangeran Diponegoro ditangkap Belanda. Rupanya, kakek Basoeki ikut dalam Perang Jawa yang dipimpin Pangeran Diponegoro.

“Baginya lebih baik berbuat demikian itu daripada menyerah kalah kepada Belanda di Semarang,” lanjut Basoeki di buku Ikrar dan Ikhtiar dalam Hidup Pdt Basoeki Probowinoto karya Nico L Kana dan N Daldjoeni.

Kakek Basoeki kemudian masuk Kristen setelah kalah debat dengan seorang kolportir. Koplotir adalah sebutan untuk orang yang menjual atau mempublikasikan Injil.

Kakek Basoeki bertemu dengan kolportir itu saat ia pergi ke Cirebon. Saat beristirahat di warung kopi, seorang kolportir menawarinya Injil berbahasa Jawa.

Berita Terkait

Image

Bupati Grobogan dan Orang-Orang Cina Serang Belanda, Begini Triknya

Image

Kiai Ngabdullah Masuk Kristen, Baptis 1.085 Orang Jawa Kenapa Dicela Zending Belanda?

Image

Beberapa Kiai Ini Dikenal Sebagai Penyebar Injil di Jawa

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com