Siapa yang Layak Jadi Pahlawan Nasional dari Grobogan?
Bupati Grobogan Martopuro sempat didorong oleh orang-orang Cina pesisir untuk menjadi raja Mataram. Itu dilakukan setelah ia berhasil memimpin pasukan merebut kembali keraton Mataram yang dikuasai raja baru yang menjadi boneka Kompeni.
Tentu saja ia perlu menjelaskan kepada orang-orang Cina bahwa dia tidak layak menjadi raja karena bukan keturunan raja. Maka, Martopuro kemudian menaikkan Raden Mas Garendi menjadi raja Mataram baru. Raden Mas Garendi dinobatkan ulang oleh Bupati Pati.
Untuk melawan Kompeni, Martopuro bekerja sama dengan Patih Mataram, Notokusumo. Ia tak mau Grobogan menjadi wilayah kekuasaan Kompeni seperti isi perjanjian yang dibuat oleh raja baru pengganti Amangkurat IV. Antipenjajahan, layakkah ia diajukan kepada Presiden Prabowo sebagai pahlawan nasional?
Martopuro bekerja sama dengan orang-orang Cina pesisir yang resah karena akan dibinasakan oleh Kompeni pasca-Geger Pecinan di Batavia. Orang-orang Cina lalu ia pimpin untuk menyerbu loji Kompeni di Semarang dan menyerbu keraton Mataram yang telah dikuasai oleh Kompeni,
Sebagai musuh Kompeni, Martopuro tentu tak pernah mendapat penghargaan dari Kompeni. Pemkab Grobogan perlu membuat naskah akademik jika ingin mengajukan Martopuro sebagai pahlawan nasional.
Nama Martopuro juag perlu diabadikan sebagai monumen di Grobogan. Misalnya, dijadikan sebagai nama jalan atau nama gedung olahraga.
Salah satu syarat untuk bisa diajukan sebagai pahlawan nasional adalah tokoh tersebut tidak mengabdi kepada pemerintah kolonial. Lantas bagaimana dengan Soenarto?
Soenarto jelas memiliki jasa yang besar bagi pembangunan Grobogan. Tapi ia tercatat diangkat sebagai kestaria Ordo Oranye Nassau dari Ratu Belanda pada 1923. Ia juga mendapat penghargaan sebagai bupati yang berhak membawa payung songsong emas.
Priyantono Oemar