Lincak

Fadli Zon Lulus SMA Jadi Wartawan, Sumbang Tiras Tabloid Aksi Jadi 725 Ribu Eksemplar


Fadli Zon bersama Moch Djoko Yuwono pada 2010. Moch Djoko Yuwono menawari Fadli Zon ikut pelatihan wartawan di Harian Terbit pada 1990 setelah Fadli Zon lulus SMA. Pada 1998 membantu menghubungkan wartawan tabloid Aksi dengan Prabowo, sehingga naiklah oplah tabloid itu. Sumber:facebook moch djoko yuwono

Liputan Fadli Zon kerap mendapat tempat di halaman pertama, termasuk liputan investigasinya mengenai kegiatan komunis gaya baru yang kerap menggelar diskusi tertutup di kawasan Lenteng Agung, Jakarta Selatan.

Setelah kira-kira setahun menjadi wartawan Harian Terbit, dia berpamitan untuk melanjutkan kuliah. Dan, kelak, sang pemuda yang pendiam itu menjadi tokoh partai yang kemudian mengantarkannya menjadi Wakil Ketua DPR RI.

Desember 1996 saya keluar dari Harian Terbit. Bersama Bagus Sudarmanto saya menangani tabloid AKSI, tabloid berita mingguan terbesar saat itu, sempat bertiras 725 ribu sekali terbit. Fadli Zon ikut andil dalam penambahan tiras tabloid AKSI ketika tabloid itu memuat wawancara dengan Prabowo Subianto. Bagaimana ceritanya?

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Di tengah kecamuk politik setelah Kerusuhan Mei 1998, banyak media mencari sosok Prabowo Subianto. Maklum, nama Prabowo kala itu sedang menjadi buah bibir. Tak satu pun media berhasil menemuinya.

"Cari Prabowo! Bagaimana caranya, saya nggak mau tahu. Ini berita besar," kata Cak Dar (Bagus Sudarmanto, pemred Aksi), dalam rapat perencanaan liputan.

Oke. Saya lirik Latihono. "Coba lewat Fadli Zon, Mas. Mas Djoko kan kenal Fadli Zon," kata Lati, mengingatkan saya bahwa saat itu Fadli sudah menjadi orang kepercayaan Prabowo.

Beberapa kali saya telepon, Fadli Zon mengatakan tidak tahu di mana posisi Prabowo. Pada hari ketiga, mungkin karena jengkel saya telepon berulang kali, Fadli Zon bilang, "Mas Djoko merapat saja ke sini. Jangan per telepon."

Saya ajak Lati menemui Fadli Zon di kantornya di Jl Sutan Syahrir, Menteng. "Wah, wakil pemred turun tangan, nih," kata Fadli.

Darinya saya mendapat info bahwa Prabowo sedang berada di Yordania. Saat itu juga langsung saya kontak Cak Dar—begitu saya biasa memanggil Bagus Sudarmanto. "Kejar ke Yordania. Siapa yang sudah siap paspor?" Bla-bla-bla ... Kawan satu ini memang "gila" kalau sudah menyangkut berita besar.

Singkat cerita, tabloid AKSI berhasil mewawancarai Prabowo Subianto. Eksklusif. Foto Prabowo menghiasi sampul depan tabloid AKSI. Agen-agen minta tambah oplah. Ini karena bantuan Fadli Zon.

Itu dulu. Sekarang Fadli Zon bukan lagi pemburu berita. Dia telah menjadi sumber berita. Tidak lagi pendiam, dia telah menjadi salah satu manusia yang ikut menghebohkan negeri ini.

Berita Terkait

Image

Prabowo Ingin Swasembada Pangan. Berani Tiru Orang Dayak dan Orang Papua?

Image

20 Oktober, Prabowo, dan Desertir KNIL di Jawa Rimbaud Penyair Prancis