Sekapur Sirih

Melawan Belanda dengan Bahasa


Belanda gerah dengan perlawanan bangsa Indonesia dengan menggunakan bahasa Indonesia. Penggunaan kata Indonesia diartikan sebagai ingin merdeka. Sumber:dokumentasi republika

Bahasa Melayu dianggap sebagai bahasa yang mengantarkan bangsa Indonesia bisa menguasai bahasa Indonesia. Akibatnya di beberapa daerah, seperti di Minang dan di Aceh, muncul protes: Penggunaan bahasa daerah di sekolah mereka anggap sebagai upaya memutus ikatan keindonesiaan.

Penduduk di Nusantara sudah menyukai nama Indonesia untuk menggantikan nama Hindia Belanda. Belanda juga tidak suka itu. Penggunaan nama Indonesia mereka terjemahkan sebagai keinginan penduduk Nusantara membebaskan diri dari Kerajaan Belanda.

Semaikin tidak senang lagi nama bahasa pun bahasa Indonesia. Nama Indonesia memang semakin memperteguh keinginan bangsa Indonesia memiliki pemerintahan sendiri yang bebas dari pemerintahan Kerajaan Belanda.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pada awalnya memang diungkapkan dengan hati-hati: memiliki pemerintahan sendiri tapi masih dalam ikatan Kerajaan Belanda. Cara ini dilakukan agar Belanda tidak semakin represif.

Tapi menginjak tahun 1930-an, keinginan itu sudah tidak bisa dibendung lagi. Dua-duanya dilakukan: ingin memiliki pemerintahan sendiri dalam ikatan Kerajaan Belanda di satu sisi, di sisi lain ingin memiliki pemerintahan sendiri terpisah dari Kerajaan Belanda.

Priyantono Oemar

Berita Terkait

Image

Bahasa dan Dasar Kebangsaan Indonesia

Image

Bahasa dan Dasar Kebangsaan Indonesia

Image

Gara-gara Yamin, Peserta Kongres Pemuda Dikira dari Seluruh Indonesia