Siswa Sukabumi Keracunan, BSN dan YLKI Dorong Masyarakat Pilih Produk Ber-SNI
Baru-baru ini, camilan impor dari Cina menyebabkan keracunan pada sejumlah siswa di Sukabumi. Sejumlah siswa mengalami pusing, mual, dan muntah setelah mengonsumsinya.
Kasus produk makanan impor yang tidak memenuhi standar keamanan telah meresahkan masyarakat, terutama terkait kesehatan anak-anak. Deputi Bidang Penerapan Standar dan Penilaian Kesesuaian Badan Standardisasi Nasional (BSN), Zakiyah, meminta masyarakat memilih produk yang telah ber-SNI.
Zakiah menekankan, Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai satu-satunya tanda mutu di Indonesia dapat menjadi acuan bagi masyarakat untuk memastikan keamanan dan kualitas produk. “Edukasi ini bertujuan untuk memberikan pemahaman kepada konsumen agar lebih selektif dalam memilih produk ber-SNI, sehingga terlindungi dari barang-barang yang tidak berkualitas,” ujar Zakiyah, di Kantor BSN, Jakarta, akhir pekan lalu.
Dengan memilih produk ber-SNI, konsumen dapat memastikan keamanan, kualitas, dan kesehatan produk yang dikonsumsi. Hal itu juga sekaligus mendukung upaya perlindungan konsumen dan peningkatan daya saing industri dalam negeri.
Plt. Ketua Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI), Indah Suksmaningsih, dalam acara Edukasi SNI kepada Komunitas Konsumen, pada Kamis (17/10/2024), di Kantor BSN, Jakarta, juga menggarisbawahi pentingnya SNI sebagai upaya negara melindungi masyarakat. “Dapat disimpulkan, dua keistimewaan SNI adalah untuk menyelesaikan persengketaan antara produsen juga konsumen dimana standar sebagai rujukannya, sekaligus SNI sebagai bukti kehadiran negara untuk melindungi masyarakatnya,” kata Indah.
Dalam kegiatan yang merupakan kerja sama antara BSN dengan YLKI tersebut, disimpulkan bahwa edukasi mengenai SNI menjadi langkah strategis untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya memilih produk berstandar. Kegiatan diikuti oleh berbagai organisasi perempuan dan komunitas.
Ada Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Jakarta; Organisasi Aisyiyah; Kelompok Senam Wanita; Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Kranji; LSM Wanita Al-Irsyad; Koalisi Perlindungan Kesehatan Masyarakat (KOPMAS); Kongres Wanita Indonesia (KOWANI); Organisasi Perempuan Minang; Rukun Keluarga Kecamatan Lubuk Basung (RKKL) Minang; juga Kelompok Menjahit, berjalan lebih menyenangkan dengan kehadiran edugames “Detektif SNI”.
Dengan edukasi SNI melalui edugames ini, suasana menjadi lebih menyenangkan, interaktif, menarik dan diharapkan dapat mengena kepada peserta.
Ma Roejan