Gara-gara Yamin, Peserta Kongres Pemuda Dikira dari Seluruh Indonesia
Banyak orang mengira peserta Kongres Pemuda Indonesia II datang dari seluruh Indonesia. Kata Ketua Panitia Kongres Sugondo Joyopuspito, itu semua gara-gara Yamin.
Di kongres itu, Muh Yamin berpidato mengenai persatuan dan kebangsaan Indonesia. Ia mengaku merasa senang bisa berbicara di kongres yang dihadiri oleh pemuda dari seluruh Indonesia.
“Seolah-olah orang-orang yangg hadir dalam rapat umum itu baru kemarin datang dengan kapal terbang dari Ambon, Manado, Kotaraja, Padang, Denpasar, Yogya, dan lain-lain tempat di seluruh Indonesia,” kata Sugondo di buku 45 Tahun Sumpah Pemuda yang diterbitkan pada tahun 1974.
Selain itu, resolusi kongres juga mengesankan kongres itu dihadiri para pemuda dari seluruh Indonesia. Menurut Sugondo, resolusi kongres dibuka dengan kalimat: Kerapatan pemuda-pemuda Indonesia yang diadakan oleh perkumpulan-perkumpulan pemuda Indonesia.
Lengkapnya, seperti dikutip oleh koran Persatuan Indonesia edisi 1 November 1928, sebagai berikut:
POETOESAN CONGRES PEMOEDA-PEMOEDA INDONESIA
Kerapatan pemoeda-pemoeda Indonesia jang diadakan oleh perkoempoelan-perkoempoelan pemoeda Indonesia jang berdasarkan kebangsaan, dengan namanja: Jong-Java, Jong-Sumatra (Pemoeda Soematera), Pemoeda-Indonesia, Sekar Roekoen, Jong-Islamieten Bond, Jong-Bataksbond, Jong-Selebes, Pemoeda Kaoem Betawi dan Perhimpoenan Peladjar-Peladjar Indonesia;
memboeka rapat pada tanggal 27 dan 28 Oktober tahoen 1928 dinegeri Djakarta;
sesoedahnja mendengar pidato-pidato dan pembitjaraan jang diadakan dalam kerapatan tadi;
sesoedahnja menimbang segala isi-isi pidato-pidato dan pembitjaraan ini;
kerapatan laloe mengambil kepoetoesan:
PERTAMA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERTOEMPAH-DARAH JANG SATOE, TANAH INDONESIA.
KEDOEA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENGAKOE BERBANGSA JANG SATOE, BANGSA INDONESIA.
KETIGA.
KAMI POETERA DAN POETERI INDONESIA MENDJOENDJOENG BAHASA PERSATOEAN, BAHASA INDONESIA.
Setelah mendengar poetoesan ini kerapatan mengeloearkan kejakinan azas ini wadjib dipakai oleh segala perkoempoelan kebangsaan Indonesia;
mengeloearkan kejakinan persatoean Indonesia diperkoeat dengan memperhatikan dasar persatoeannja:
kemaoean
sedjarah
bahasa
hoekoem adat
pendidikan dan kepandoean
dan mengeloearkan penghargaan soepaja poetoesan ini disiarkan dalam segala soerat kabar dan dibatjakan dimoeka rapat perkoempoelan-perkoempoelan.