Kenapa Bendera Indonesia Disebut Sang Merah Putih?

Menyambut perayaan hari kemerdekaan, mulai 1 Agustus warga sudah mengibarkan bendera Merah Putih. Rapat Panitia Perancang UUD pada 11 Juli 1945 membahas bendera negara Indonesia adalah bendera merah putih.
Lalu, rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada 18 Agustus 1945 menyetujui bendera negara Indonesia adalah Sang Merah Putih. Bagaimana asal mula merah putih bisa diusulkan menjadi warna bendera negara Indonesia dan berjuluk Sang Merah Putih?
Muh Yamin menulis buku 6.000 Tahun Sang Merah Putih pada tahun 1951. Di buku itu ia telah dibentuk Panitia Sang Merah Putih yang diketuai oleh Ki Hadjar Dewantara, yang bertugas melakukan penyelidikan sejarah.
Pada 15 November 1944 panitia itu sudah menyelsaikan tugasnya. Hasil penyelidikan sejarah itu kemudian ditelaah dan dilanjutkan dengan bahan-bahan baru hasil dari penyelidikan dari beberapa bidang pengetahuan.
Hasil penyelidikan menyebutkan, merah putih telah dipakai di Nusantara sejak zaman prasejarah. Penghormatan terhadap Matahari dan Bulan telah dilakukan di zaman prasejarah di Nusantara. Matahari melambangkan merah, Bulan melambangkan putih.
Pengormatan kepada Matahari dan Bulan itu sudah ada pada masa 6.000 tahun sebelum tahun 1945. Kemudian memasuki masa awal sejarah kepulauan Nusantara dicatat oleh Walmiki di buku Ramayana sebagai Nusa Emas dan Perak.
“Nama ini mengandung arti Kepulauan Merah-Putih, yang kekayaannya telah lama terdengar sampai ke Tiongkok, India, dan Mesir,” tulis Yamin.
Pada masa awal sejarah ini, kata Yamin, pada masa Kerajaan Tarumanegara berkembang agama Wisnu. Wisnu dikenal mengendarai Garuda yang berwarna merah putih.
Lalu pada masa-masa berikutnya, bendera merah putih digunakan ketika terjadi pemberontakan Jayakatwang terhadap kekuasaan Singosari. Merah putih juga berkibar pada masa pemberontakan Diponegoro terhadap Belanda.
Pada periode ini, merah putih sudah dimulaikan sejak zaman Sriwijaya dan Majapahit dalam berbagai lambang. Ada kembang tunjung-teratai merah putih, garuda merah putih, aksara merah putih di beberapa candi. Lukisan hanoman obong (hanoman = kera putih, obong = api) di Candi Prambanan dan Penataran.
“Selain daripada itu, dwiwarna dimuliakan pula berupa: bubur beras bang putih, bubur sagu merah putih di Irian Barat, serta berkali-kali dikiaskan dalam kitab-kitab kesusasteraan Jawa-lama dan Indonesia,” lanjut Yamin.
Meah putih juga ada di Candi Borobudur. Ada pula pada masa Kerajaan Mataram Sultan Agung. Pada masa perjuangan kemerdekaan pun merah putih juga digunakan pada 1920-1930-an.
Lalu, menjadi sempurna ketika PPKI menetapkan Sang Meah Putih sebagai bendera negara Indonesia pada 18 Agustus 1945. “Tepat dan ringkas konstitusi negara Indonesia mencantumkan dalam batang tubuhnya kalimat berbunyi: Bendera Kebangsaan Republik Indonesia ialah bendera Sang Merah Putih,” tulis Yamin.
