Kata Muh Yamin pada 1951, Merah-Putih Sudah Ada di Nusantara Sejak 6.000 Tahun Lalu
Pada 1292, Ardaraja memimpin pertempuran melawan Singosari. Anak Bupati Gelang-gelang Jayakatwang itu memenangi pertempuran, sehingga Jayakatwang bisa membangkitkan kerajaan leluhurnya, Kediri. Pada 1222, Kediri dihancurkan oleh Singosari.
Oohya! Baca juga ya:
Monako Meminta Indonesia Ganti-bendera Merah Putih, Begini Penjelasan Muh Yamin
Benarkah Sukarno-Hatta Baca Proklamasi Kemerdekaan di Rengasdengklok, Seperti Kata Mahfud MD?
Mengapa Diponegoro Menyebut Bahasa Melayu Sebagai Bahasa Ayam
Muh Yamin menulis:
...maka ditengah-tengah pertmepuran kelihatanlah dihadapan mata panglima Ardaradja bendera Sang Merah-Putih dikibarkan tentara Kediri itu, maka ditengah-tengah pertempuran kelihatanlah dihadapan memberi ketetapan pendirian kepada sikap dan tindakan jang dengan segera akan dilakukan.
Menurut Muh Yamin, dikibarkannya Sang Merah-Putih pada 1292 itu diabadikan di prasasti 1294 yang pada 1780 ditemukan di Gunung Butak, sebelah selatan Mojokerto. Prasasti ini juga bercerita mengenai pembentukan Kerajaan Majapahit.
Sebagai warna, merah-putih sudah dikenal jauh sebelum 1292. Pada abad ke-5, di masa Kerajaan Tarumanegara, burung garuda yang di dalam bahasa Sanskerta disebut burung sweta-rohita, menurut Yamin, juga melambangkan merah putih. Kata Yamin: ...karena: Sweta (white; weizs; wit) jalah putih dan rohita (roht;red; rod) jalah merah.
Mundur ke belakanglagi, menurut Yamin, Walmiki yang mengarang Ramayana pada tahun 150, sudah menyebut wilayah Nusantara sebagai Kepulauan Merah-Putih.
Yatnavanto Yavadvipam saptarajyopacobhitam
Suvarnarupyakadvipam suvarnakaramanditam
Yavadvipam atikramya Ciciro nama parvatah
Divam sprcati crngena devadanavasevitah
Yamin menerjemahkannya sebagai berikut:
Selidikilah benar-benar kepulauan Indonesia, jang dihiasi oleh tudjuh keradjaan
Nusa Emas dan Perak dengan banjak bertambang emas
Diujung kepulauan Indonesia itu terletak gunung Pesisir Sjaldju
jang puntjaknja menjapu awan serta dikundjungi dewa danawa.
Yavadvipa ia terjemahkan sebagai kepulauan Indonesia. Nusa Emas dan Perak ia artikan sebagai Kepulauan Merah-Putih. Zaman 600 ribu tahun sebelum Masehi (manusia Mojokerto) hingga 40 ribu tahun sebelum Masehi (manusia Ngandong), manusia purba Indonesia sudah mengenal matahari dan bulan. Matahari memiliki warna emas, merah, sedangkan bulan memiliki warna perak, putih.
Bangsa Indonesia mengalami helombang migrasi pada 4.000 tahun sebelum Masehi. Di masa inilah, kata Yamin, peradaban palaeotikum Indonesia berkembang di Semenanjung Melayu dan Sumatra timur. Pada masa ini muncullah perngormatan kepada Sang Merah Putih, sebagai lambang dari getah (putih) dan getih (merah). Dari masa inilah,
Yamin menetapkan usia merah-putih yang dipakai sebagai warna bendera Indonesia bermula. Jadi, kata Yamin, usia merah putih di Indonesia sudah 6.000 tahun , meski sebagai bendera negara baru diresmikan pada 18 Agustus 1945 lewat pengesahan UUD 45 di Sidang PPKI. Bendera Mewrah Putih Monako resmi sebagai bendera negara pada 4 April 1881 dan sudah dikenal pada 1297.
Priyantono Oemar
Sumber rujukan:
6.000 Tahun Sang Merah-Putih karya Muhammad Yamin (1951)