Pitan

Berjarak 1.275 Kilometer dari Jakarta, Mereka 'Nyate Padang' di Pesawat

Pesawat dari Padang ke Jakarta terlambat, pilihannya bukan
Pesawat dari Padang ke Jakarta terlambat, pilihannya bukan "ngopi dulu" melainkan "nyate dulu". Sate padang pesanan tiba, ternyata sudah harus masuk pesawat. Maka, sate padang dimakan di dalam pesawat (foto: dokumentasi jejak republik).

Setiap tiba di bandara, hampir selalu “ngopi dulu” ketika waktu untuk naik pesawat masih cukup lama. Hanya sekali, ketika harus menunggu pesawat diniatkan untuk makan berat. Itu terjadi pada 2014 ketika pesawat yang telah mengudara berjarak 1.275 kilometer dari Jakarta rombongan Jejak Republik makan sate padang di dalam pesawat.

Oohya! Baca juga ya:

Kopi Dulu, Hidup Santai di Indonesia yang Dicatat Penulis Inggris

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

'Ngopi Dulu' Agar yang di Bawah tidak Bertengkar Terus

'Ngopi Dulu', Penulis Inggris Sebut Kopi adalah Penyeimbang yang Hebat

Febry, teman yang mengantar rombongan ke bandara, sudah pulang ketika informasi keterlambatan pesawat diberikan kepada calon penumpang. Maka, Febry diminta membeli sate padang 10 bungkus, karena rombongan memang belum makan malam. Niatnya semula adalah makan malam setibanya di Jakarta pada pukul 20.00. “Kuliner terakhir sebelum balik Jakarta hanya makan es durian di Kampung Cina, Padang,” ujar Harris Harlianto, ketua rombongan perjalanan Jejak Republik ke Sumatra Barat, Desember 2014, Senin (31/7/2023).

Pesawat dari Padang ke Jakarta terlambat, pilihannya bukan
Pesawat dari Padang ke Jakarta terlambat, pilihannya bukan "ngopi dulu" melainkan "nyate dulu". Sate padang pesanan tiba, ternyata sudah harus masuk pesawat. Maka, sate padang dimakan di dalam pesawat (foto: dokumentasi jejak republik).

Keterlambatan pesawat membuat rombongan harus memesan sate padang. Waktu Febry mengantar sate, harus lewat pemeriksaan security dulu. Bungkusan yang berisi sate harus melewati pemeriksaan x-ray dulu. "Untung saja petugasnya nggak nanya macem-macem," kata Harris.

Begitu sate pesanan diterima, para penumpang sudah diminta masuk pesawat. Alhasil, sate padang dibawa masuk pesawat dan disantap di dalam pesawat. Aromanya tentu menguar, yang membuat iri penumpang lain yang sama-sama belum makan malam. Malam itu, mereka tidak “ngopi dulu”, melainkan “nyate dulu”.

Priyantono Oemar