Kurdo Kesongo yang Membawa Korban, Bagaimana Kurdo Kesongo Bisa Terjadi? Ini Kata Dr Buning
Di masa lalu, Oro-oro Kesongo dijadikan sebagai objek wisata. Pada Juli 1936, rombongan wisatawan dari Nederlandsch-Indische Natauur Historische Vereeniging Cabang Cepu bertamasya ke Kesongo. Ada sekitar 20 orang yang begabung dalam rombongan ang dipimpin oleh Dr Buning, ahli paleontologi dari Bataafsche Petroleum Maatschappij (BPM).
Kosongo seperti halnya Bleduk Kuwu, merupakan kawah lumpur. Tepatnya sumur lumpur, karena diameternya kecil dan tidak dalam. Koran De Indische Courant yang menurunkan laporan tamasya rombongan Dr Buning itu menyebut Kesongo berada di sebelah timur stasun kereta api Sulursari di wilayah Grobogan, Karesidenan Semarang. Sedangkan Kesongo berada di wilayah Blora, Karesidenan Rembang.
Dr Buning menjelaskan kepada anggota rombongannya mengenai asal-muasal sumur lumpur Kesongo itu. Meski sering meletup, sumur lumpur ini tak ada kaitannya dengan kondisi tanah vulkanik. Jadi tidak tepat jika disebut mud volcano (gunung lumpur).
Bagaimana aktivitas letupan lumpur Kesongo yang oleh masyarakat setempat disebut kurdo? Dr Buning menjelaskan, prosesnya berbeda dengan aktivitas tanah vulkanik. Aktivitas tanah vulkanik adalah gas bawah tanah harus melewati batuan padat, batu pasir keras, tepian kapur, dan sejenisnya dalam perjalanannya ke permukaan. Gas itu akan menggunakan celah dan retakan yang selalu ada di batuan atau ruang pori alami sebagai jalurnya. Namun, gas bawah tanah itu tidak dapat menghancurkan ikatan batuan yang akan dilewati. Karenanya, saat meletup tidak membawa material batuan apa pun ke permukaan. Yang keluar hanya gas.
Sedangkan aktivitas sumur lumpur Kesongo, gas bawah tanah melewati lapisan tanah liat yang lunak dalam perjalanannya ke permukaan bumi. Batuan lunak alami semakin terendam oleh gas ini yang tercampur dengan air asin yang hampir selalu ada di kedalaman. Maka, lumpur terbentuk secara bertahap.
Oohya! Baca juga:
Kawah Lumpur Kesongo Meletup Keluarkan Gas Beracun, Seorang Warga Meninggal.
Hendak Menolong Keponakan, Suwadi Dilarikan ke Rumah Sakit Akibat Gas Beracun Kurdo Kesongo.
Gas memberikan tekanan untuk keluar, maka lumpur terdorong dan ikut meletup ke atas bersam agas dan air. Segala jenis gas dapat menimbulkan pembentukan sumur lumpur, dengan syarat reservoir gas ditutupi oleh batuan yang dapat terendam gas dan air asin.
Bagaimana bentuk sumur lumpur itu? Seperti mangkok atau baskom atau seperti kukusan (alat masak dari bambu yang berbentuk kerucut). Sumur lumpur ini hasil akhir dari gas yang meletup kuat, berulang dalam waktu yang lama dan di titik yang sama. Setiap terjadi kurdo, lumpur terlempar ke udara dan jatuh di sekitar titik kurdo.
Dengan cara ini, kata Dr Buning, kerucut runcing yang cukup pendek dengan bukaan "kawah" di bagian atas, yang terlihat seperti gunung berapi asli bertubuh kerdil, dapat terbentuk. Karena penampakan ini, lubang lumpur sering disebut sebagai mud volcano (gunung lumpur).
Kini, Oro-oro Kesongo juga dijadikan sebagai objek wisata geologi oleh Pemkab Blora.
Priyantono Oemar