Egek

Puan Maharani Tanam Padi dengan Berjalan Maju, Masyarakat Dayak Iban Pun Begitu. Apa Bedanya?

Masyarakat Dayak Iban, Sungai Utik, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sedang menanam padi dengan cara menaburkan 5-6 butir gabah ke lubang tugal. Mereka nebaur dengan berjalan maju (foto: dokumentasi ypb).
Masyarakat Dayak Iban, Sungai Utik, Kapuas Hulu, Kalimantan Barat, sedang menanam padi dengan cara menaburkan 5-6 butir gabah ke lubang tugal. Mereka nebaur dengan berjalan maju (foto: dokumentasi ypb).

Mengapa masyarakat Dayak di Kalimantan menanam padi dengan berjalan maju?

Beberapa waktu lalu sempat ramai isu Puan Maharani mendekati petani dengan ikut menanam padi. Tapi ia menanam dengan cara maju, tidak mundur seperti lazimnya yang dilakukan para petani.

Puan tidak sendirian. Masyarakat Dayak di Kalimantan juga menanam padi dengan cara maju. Bedanya, jika Puan membungkuk maju untuk menancapkan akar benih padi ke lumpur, masyarakat Dayak Iban harus menancapkan tugal ke tanah kering. Mereka bergerak maju. Tak mungkin menugal dengan cara mundur.

Oohya! Bisa dibaca lagi ya: Masyarakat Dayak Saja Punya Padi Mencapai 26-40 Jenis, Mengapa Harus Impor Beras.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Yang bertugas menugal adalah laki-laki, sedangkan perempuan Dayak akan menaburkan 5-6 butir gabah ke setiap lubang yang sudah ada. Mereka juga bergerak maju karena bisa terjungjal jika berjalan mundur di ladang di lereng bukit. Di ladang yang baru mereka buka, biasanya masih ada sisa-sisa tunggak kayu yang tidak habis terbakar. Bisa terjatuh pula jika mereka harus berjalan mundur lalu terbentur oleh tunggak-tunggak pohon itu.

Oohya! Mayarakat Dayak di Sungai Utik, Kalimantan Barat, biasa menyiapkan lahan pada Agustus, lalu September mulai tanam. Sedangkan masyarakat Dayak Meratus di Pegunungan Meratus, Kalimantan Selatan, mengolah lahan pada Juli-Agustus, dan menanam pada September. Maret tahun berikutnya mereka baru panen.

Oohya! Mungkin Anda terlewat, silakan baca: Ladang Bergulir Masyarakat Dayak Iban di Kalimantan Barat Titanami 40 Jenis Padi.

Priyantono Oemar