Urban Social Forum Ajak Warga Berkumpul Suarakan Aspirasi Kota yang Lebih Adil, Manusiawi, dan Lestari
Urban Social Forum (USF) hadir kembali di Solo. Komitmennya masih sama dengan penyelenggaraan yang pertama 10 tahun lalu, merayakan semangat kewargaan dan memperkuat solidaritas di antara berbagai komunitas. Tujuannya untuk mewujudkan kota yang lebih adil, manusiawi, dan lestari untuk semua.
USF gratis dan terbuka untuk umum. Ia mendukung ide dan gagasan tentang pembangunan perkotaan yang berlandaskan pada prinsip inklusivitas, keberlanjutan, dan partisipasi masyarakat.
USF telah menjadi agenda tahunan berbentuk ruang terbuka dan inklusif untuk berdiskusi tentang gagasan, pengalaman, dan pengetahuan. Ia juga menjadi ruang bertemu dan berjejaring aktivis sosial urban dan organisasi yang bergiat di isu-isu perkotaan di Indonesia.
Oohya! Baca juga ya:
Sejak diadakan oleh Yayasan Kota Kita (kotakita.org) di tahun 2013, USF telah melibatkan ribuan mahasiswa, aktivis, akademisi, praktisi, komunitas, dan organisasi isu perkotaan dan memfasilitasi ruang-ruang diskusi dan kolaborasi di Solo, Bandung, Surabaya, Semarang, dan Makassar. Dari tahun ke tahun, USF membawa tema besar ‘‘Another City is Possible!”.
Tema ini menjdi sebuah jsksn kepada publik untuk bersama-sama bermimpi, menggagas ide dan inisiatif kerja, dan kolaborasi untuk menciptakan kota yang sejahtera dan dibangun atas partisipasi masyarakat. Masyarakat sipil dari berbagai latar belakang dapat berkumpul, berdiskusi, dan berjejaring untuk menyuarakan aspirasi mereka.
"Itulah misi yang terus kami dorong melalui Urban Social Forum selama 10 tahun terakhir,” ujar Ahmad Rifai, direktur eksekutif Kota Kita, selaku panitia Urban Social Forum ke-10 saat sesi jumpa media pada Kamis (30/11/2023).
Oohya! Baca juga ya:
USF ke-10 akan diadakan pada tanggal 9 - 10 Desember 2023 di SMPN 10 Surakarta, Lokananta, serta beberapa titik ruang publik lainnya di Solo. Rangkaian acara akan dimulai pada pukul 09.00 WIB sampai selesai.
Melalui kolaborasi dengan 43 komunitas, organisasi, dan institusi dari berbagai kota di Indonesia, Urban Social Forum akan menghadirkan 11 panel diskusi, enam lokakarya, dan lima penayangan film yang melibatkan lebih dari 60 narasumber, mewakili akademisi, aktivis, mahasiswa, dan pemerintah. Acara ini gratis dan terbuka untuk umum. Warga yang tertarik mengikuti dapat mendaftarkan diri di: urbansocialforum.or.id.
Marco Kusumawijaya, arsitek dan aktivis perkotaan yang baru saja meluncurkan buku Kota-Kota Indonesia: Pengantar untuk Orang Banyak, memastikan hadir di acara ini. ITDP Indonesia juga hadir untuk menyelenggarakan lokakarya ‘Sehari Jadi Wali Kota, Membangun Kota Antimacet dan Polusi Udara’.
Sedangkan Koalisi Perumahan Gotong Royong akan menyelenggarakan panel diskusi ‘Bersama Wujudkan Perumahan Layak Bagi Semua, dan Ekspedisi Indonesia Baru akan menayangkan film dokumenter ‘Dragon for Sale’.
Ada tiga film dan dokumenter yang akan fiputar bekerja sama fengan Kembang Gula. Yaitu ‘On the Way Loving You’ oleh sutradara Tatang A Royadi dari Semarang, ‘Antar Kota dalam Provinsi’ oleh sutradara Eka Wahyu Primadani dari Surabaya, dan ‘Solo Love Story’ oleh sutradara Fanny Chotimah dari Solo.
Dalam semangat kewargaan, USF ingin hadir kembali di tempat kelahirannya. USF ingin merayakan dan memperkuat solidaritas di antara para aktor masyarakat sipil, meski dengan isu dan latar belakang yang berbeda-beda.
Oohya! Baca juga ya:
Tujuan dari USF ke-10 adalah menemukan persamaan di tengah perbedaan tersebut. Dengan demikian, maka dapat menjadi dasar dan panduan bagi warga kota untuk berjuang bersama menuju masa depan yang lebih baik bagi kota-kota di Indonesia.
Ma Roejan