Santri NU Grobogan Berziarah ke Makam Cucu Raja Majapahit di Kuripan Purwodadi-Grobogan
Bondan Kejawan –anak Raja Majapahit Brawijaya V— yang dibuang ke Grobogan, menjadi menantu Ki Ageng Tarub. Beristrikan Nawangsih, Bondan Kejawan memiliki anak yang dikenal dengan nama Ki Ageng Getas Pendowo.
Dari Getas Pendowo, Bondan Kejawan memiliki cucu yang dikenal dengan nama Ki Ageng Selo. Cucu yang menjadi guru mengaji Joko Tingkir inilah yang dalam legenda Grobogan dikenal bisa menangkap petir.
Ki Ageng Getas Pendowolah yang menggembleng Ki Ageng Selo dengan ilmu Islam dan kanuragan. Oleh karena itu, Ki Getas Pendowo dikenal masyarakat Grobongan sebagai tokoh penyebar Islam di wilayah Grobogan. Pada Hari Santri, santri NU Grobogan berziarah ke makam cucu raja Majapahit itu.
Oohya! Baca juga ya:
Ki Getas Pendowo memiliki kakak bernama Ki Ageng Wonosobo. Ki Ageng Wonosobo memiliki nama kecil Dukuh, setelah pindah ke Wonosobo dikenal dengan nama Ki Ageng Wonosobo.
Sedangkan adik Ki Getas Pendowo bernama Nyi Ageng Ngerang. Nama kecilnya Kasihan, setelah menikah dengan Ki Ageng Ngerang, dikenal dengan nama Nyi Ageng Ngerang.
Oohya! Baca juga ya:
Legenda Grobogan, Aji Saka dan Aksara Jawa Ciptaannya yang Membuat Pribumi Dipenjara oleh Belanda
Ki Ageng Wonosobo memiliki anak bernama Ki Juru Mertani. Ki Ageng Selo memiliki anak Ki Ageng Pemanahan. Ki Ageng Pemanahan memiliki anak bernama Sutowijoyo.
Sutowijoyo kelak menjadi pendiri Kerajaan Mataram. Ki Juru Mertani menjadi patihnya.
Pada Ahad (15/10/2023), ratusan santri bersama Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kabupaten Grobogan, melaksanakan ziarah ke makam Ki Ageng Getas Pendowo. Kegiatan ini digelar sebagai rangkaian peringatan Hari Santri Nasional tahun 2023 yang jatuh pada 22 Oktober.
Oohya! Baca juga ya:
Mengapa Relawan Projo Memilih Deklarasi Dukung Prabowo di Pinggir Jalan?
Ki Ageng Tarub dimakamkan di Desa Tarub, Kecamatan Tawangharjo. Ki Ageng Selo dimakamkan di Desa Selo, Kecamatan Tawangharjo.
Namun, Ki Ageng Getas Pendowo tidak dimakamkan di Desa Getasrejo, Kecamatan Grobogan. Makam di Ki Ageng Tarub ada di Kelurahan Kuripan, Kecamatan Purwodadi.
Untuk mengamankan kegiatan santri NU Grobogan berziarah ke makam cucu Raja Majapahit itu, Polres Grobogan menurunkan 25 personel pengamananm dari Polsek Purwodadi. Kegiatan dilakukan menyambut Hari Santri.
Kapolsek Purwodadi Polres Grobogan AKP Dady Setyanto menyebut, selain dari Polsek Purwodadi Polres Grobogan, dalam pelaksanaan pengamanan itu juga dibantu TNI dari Koramil Purwodadi. "Para pejuang Islam terdahulu telah memberikan jasa besar terhadap islam dan bangsa maupun daerah di Kecamatan Purwodadi Kabupaten Grobogan ini,’’ kata Kapolsek Purwodadi Polres Grobogan AKP Dady Setyanto, seperti dikutip polresgrobogan.com.
Oohya! Baca juga ya:
Begini Suasana Pembukaan Kongres Pemuda Indonesia Kedua, Ada Interupsi dari Polisi
Ziarah ini juga dimaksudkan untuk mengenalkan sosok para tokoh-tokoh pejuang Islam kepada regenerasi. Selain berziarah ke makam Ki Ageng Getas Pendowo, para peziarah juag melakukan ziarah di makam KH Hamzah Matni, mantan ketua MUI Grobogan.
Ma Roejan
Sumber rujukan:
- Babad Tanah Jawi, penerjemah Amir Rochyatmo dkk, penyunting Sapardi Djoko Damono dan Sonya Sondakh (2004)
- Ki Ageng Selo karya T Wedy Utomo (1983)
Untuk Yang Mulia Para Pencuri Naskah/Plagiator
Selama empat hari, Raffles menjarah Keraton Yogyakarta. Dari berbagai jenis barang yang dijarah itu terdapat naskah-naskah Jawa yang kemudian ia pakai sebagai bahan untuk buku The History of Java. Kendati naskah-naskah itu hasil jarahan, ia tetap menyebutkannya ketika ada bagian-bagian yang ia ambil untuk bukunya, seperti dalam kalimat: “Syair berikut adalah dari Niti Sastra Kawi”, “Cerita ini kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris oleh Crawfurd”.
Redaksi
[email protected]