Egek

Ditata Ulang oleh Kementerian PUPR, Taman Jokowi Iriana di Kaimana untuk Memanjakan Opakarofil

Menunggu matahari tenggelam di Taman Jokowi Iriana, Kaimana, di dekat 'ekor hiu paus' dim plaza hiu paus. Taman Jokowi Iriana ditata ulang oleh Kemen-PUPR.

Di sisi Pelabuhan Kaimana ada sebuah taman. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kementerian PUPR) menata ulang taman ini sejak April 2023.

"Untuk pariwisata, pertama yang harus diperbaiki infrastrukturnya, kemudian amenities (fasilitas) dan event (kegiatan), baru promosi besar-besaran,” ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilisnya mengenai penataan Taman Jokowi Iriana di Kaimana, Kamis (28/9/2023).

Ada tugu alat musik tradisional Papua, Tifa, yang dibangun di area plaza utama. Ada pula pujasera (food court) yang telah diresmikan oleh Wapres Ma’ruf Amin pada November 2022.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Taman ini akan dioptimalkan sebagai area publik. Ada menara pandang juga, bangku-bangku taman, toilet, dan area parkir.

Oohya! Baca juga ya: Mengapa Putri Ariani dan 9 Finalis Lainnya Kalah Suara dari Anjing Bernama Hurricane?

Ada pula plaza hiu paus. Hiu paus bisa ditemukan di perairan Teluk triton Kaimana.

“Jika dilihat dari atas, taman ini berbentuk ikan di kolam,” ujar Dwi, pemilik biro perjalanan di Kaimana yang mengantar kami ke Taman Jokowi Iriana pada 2 Desember 2019.

Di taman ini, orang-orang bisa menunggu pemandangan matahari tenggelam. Mata bisa menatap ke arah barat menerjang lautan. Di batas cakrawala tampak sebagian bentang pulau.

Taman Jokowi Iriana, nama taman yang dibuat dari besi. Dipasang tiga hari sebelum Jokowi-Iriana datang di Kaimana pada 27 Oktober 2019.

Jokowi-Iriana pernah berkunjung ke sini pada 27 Oktober 2019. Tiga hari sebelum kedatangannya, dipasang nama taman yang dibuat dari besi: Taman Jokowi Iriana.

"Pak Jokowi dan Ibu Iriana duduk di sisi pantai, dengan hidangan kelapa muda di meja," ujar Dwi. Saat itu, Dwi dapat pesanan 37 kendaraan untuk rombongan Jokowi.

Kunjungan Jokowi Iriana ke Kaimana kemudian melejitkan kembali lagu ‘Senja di Kaimana’. Ini lagu tahun 1960-an dan menjadi penyemangat para pejuang Trikora.

Oohya! Baca juga ya: Tindakan Para Istri Menampik Fitnah Setelah Peristiwa G30S/PKI

Kunjungannya juga melejitkan lagu Papua ‘Goyang Seka Kaimana’. Jokowi-Iriana ikut bergoyang pada saat lagu ini dinyanyikan di taman ini.

Di sebelah utara taman ini ada Masjid Kaki Air Besar. Di belakangnya lagi bukit hijau. Tulisan besar berwarna merah dipasang di sisi pantai taman: KOTA SENJA KAIMANA.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), senja adalah waktu (hari) setengah gelap sesudah matahari terbenam. Berarti, suasana saat matahari akan terbenam masih dalam kategori petang.

Tetapi orang sudah kadung memaknai menjelang matahari terbenam adalah senja. Pada saat-saat inilah yang ditunggu-tunggu banyak orang di Taman Jokowi Iriana yang telah ditata ulang Kementerian PUPR itu untuk bisa menyaksikan pemandangan tena sirjenari.

Tena sirjenari adalah bahasa Mairasi untuk matahari terbenam. Suku Mairasi merupakan salah satu suku yang ada di Kaimana.

Oohya! Baca juga ya: Berita Bersih-Bersih Komunis di Grobogan Membuat Panas Kuping Para Pejabat di Jakarta

'Tena serjenari' di Kaimana. Matahari tenggelam, terhalang oleh awan. Perahu-perahu ikut memperindah pemandangan.

Menjelang matahari terbenam, warna merah lembayung mewarnai cakrawala dan sinar matahari memantul di permukaan air. Beberapa perahu terlihat siluet di kejauhan.

Dalam bahasa Inggris, ada sebutan khusus untuk orang-orang yang menyukai pemandangan menjelang matahari terbenam: Opacarophile (Opakarofil). Opacare berasal dari bahasa Latin yang berarti matahari terbenam. Phile dari bahasa Yunani yang berarti cinta.

Priyantono Oemar