Pitan

Beli Emas Palsu? BSN Sarankan Lihat Logo SNI di Produk Emas

PT Antam didera kasus emas palsu, tapi investasi emas diprediksi masih terus meningkat pada 2025. BSN memiliki saran berkaitan dengan cara menghindari pembelian emas palsu. Sumber: prayogi/republika

Kasus emas palsu PT Aneka Tambang Tbk (Antam) tidak menyurutkan minta investasi emas. Tren investasi emas di tahun 2025 diprediksi terus meningkat karena minat masyarakat terhadap logam mulia masih tinggi.

Menurut Badan Standardisasi Nasional (BSN), masyarakat bisa membeli emas yang telah mencantumkan label SNI pada produk emas yang dijual. Berdasarkan data Kementerian Perindustrian per 20 Agustus 2024, sebanyak 24 perusahaan telah mencantumkan label SNI pada produk emas mereka.

Dengan adanya standar ini, kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BSN Y Kristianto Widiwardono, masyarakat tidak perlu ragu terhadap keaslian dan kadar emas dalam produk yang bersertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI). Data PT Antam menunjukkan, total penjualan emas mencapai 43,7 ton pada tahun 2024.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Dari jumlah tersebut, sekitar 70 persen ditopang oleh pembeli grosir (wholesale buyer). Sedangkan 30 persen lagi berasal dari butik logam mulia yang tersebar di berbagai kota besar di Indonesia.

Indonesia memiliki cadangan emas sebesar 2.600 ton. Hal itu menjadikannya sebagai negara dengan cadangan emas terbesar keenam di dunia.

Potensi besar ini semakin diperkuat dengan peluncuran layanan Bank Emas atau Bullion Bank oleh Presiden Prabowo Subianto pada 26 Februari 2025. Pembentukan Bank Emas bertujuan untuk mengoptimalkan potensi emas nasional serta meningkatkan transparansi dan efisiensi dalam ekosistem perdagangan emas.

Kegiatan usaha bullion dilakukan oleh lembaga jasa keuangan yang mendapatkan izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK). OJK menyatakan, emas yang ditransaksikan dalam kegiatan usaha bullion adalah yang terstandardisasi Standar Nasional Indonesia (SNI) maupun London Bullion Market Association.

BSN menegaskan pentingnya penerapan SNI untuk menjamin kualitas produk emas di Indonesia. Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BSN, Y Kristianto Widiwardono, menyampaikan, SNI berperan penting dalam memberikan perlindungan konsumen serta menciptakan ekosistem perdagangan emas yang lebih sehat dan transparan.

"Meskipun SNI emas ini bersifat sukarela atau tidak wajib, BSN berharap penerapan SNI emas dapat meningkatkan kepercayaan dan kualitas produk emas yang beredar di Indonesia," ujar Kristianto di Kantor BSN, Jakarta, pada Rabu (19/3/2025).

Saat ini, BSN telah menetapkan dua SNI terkait emas, yaitu:

• SNI 8880:2025 – Barang-barang emas

• SNI ISO 15093:2020 – Perhiasan dan logam mulia, yang mengatur metode penentuan kadar emas, platinum, dan paladium kemurnian tinggi menggunakan teknik ICP-OES.

Penyusunan SNI 8880:2025 yang dilakukan oleh Komite Teknis 39-01 Perhiasan bertujuan untuk memberikan acuan bagi produsen dalam memproduksi barang-barang emas sesuai standar. Juga untuk melindungi konsumen dari produk yang tidak sesuai standar, serta menjadi panduan bagi laboratorium uji dalam melakukan pengujian kadar emas.

Kristianto mengatakan, SNI 8880:2025 merupakan revisi dari SNI 8880:2020 dengan penyesuaian yang mencakup perubahan dan penambahan istilah serta definisi. Standar ini menetapkan persyaratan mutu kadar emas (persentase) dari setiap tingkatan karat barang-barang emas, mulai dari 6 karat hingga 24 karat serta emas murni.

Sebagai contoh, persentase kadar emas pada beberapa tingkatan karat untuk barang-barang emas selain emas batangan adalah sebagai berikut:

• pada emas 20 karat mengandung 83,33 persen sampai 87,49 persen;

• pada emas 22 karat mengandung 91,67 persen sampai 95,82 persen;

• pada emas 24 karat mengandung 99,90 persen sampai 99,98 persen; dan

• pada emas murni memiliki persentase kadar emas tertinggi yaitu 99,99 persen.

Berita Terkait

Image

Makan Bergizi Gratis, BSN: Bahan Pangan Perlu Penuhi SNI

Image

Makan Bergizi Gratis, BSN: Bahan Pangan Perlu Penuhi SNI

Image

Makan Bergizi Dapat Susu Mentah Sapi Bau Kandang? Ini Kata BSN

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com