Pitan

Makan Bergizi Gratis, BSN: Bahan Pangan Perlu Penuhi SNI

Makan Bergizi Gratis (MBG) telah dijalankan oleh pemerintah. Salah satu menunya adalah susu. BSN telah menetaplan SNI untuk beberapa bahan pangan untuk mendukung program MBG ini. Sumber:republika

Selama 2024, Badan Standardisasi Nasional (BSN) telah menetapkan 612 Standar Nasional Indonesia (SNI) baru. Satu di antaranya adalah SNI untuk mendukung ketahanan pangan nasional dan program Makan Bergizi Gratis (MBG).

“Pemasok MBG harus memastikan bahan pangan harus aman, bergizi, dan bermutu,” kata Kepala BSN Kukuh S Achmad, dalam Konferensi Pers bertajuk "Refleksi BSN Tahun 2024 dan Outlook 2025" di Kantor BSN, Jakarta, pada Kamis (16/1/2025).

Salah satu menu MBG yang ditetapkan pemerintah adalah susu. Dalam hal ini, BSN telah menetapkan SNI SNI 3141:2024 Susu Mentah-Sapi.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Selain itu ada SNI 9295:2024 Hidrolisat Protein Ikan. Ada juga SNI 3820:2024 Sosis Daging, SNI 3775:2024 Kornet Daging, dan SNI 6683:2024 Naget Ayam.

Jadi, jika pemasok MBG akan menyertakan susu, protein ikan, sosis, kornet, dan naget, bisa menggunakan bahan-bahan dari produsen yang telah memenuhi SNI ini. Menurut Kukuh, bahan pangan yang aman tidak akanmemunculkan masalah kesehatan setelah dikonsumsi.

Sedangkan bahan pangan yang bergizi, perlu mengandung protein, mineral, dan lemak dalam takaran yang standar. Sedangkan bahan pangan yang bermutu, memenuhi kriteria masa simpan, memperhatikan sanitasi saaat diproduksi, dan sebagainya.

SNI 3141:2024 Susu Mentah-Sapi disusun untuk menjadi sumber acuan dalam penerapan kualitas susu mentah yang menjadi bahan baku industri pengolahan susu. Dengan begitu, industri pengolahan susu dapat meningkatkan daya saing produk susu lokal dan melindungi konsumen.

Tapi, SNI ini masih bersifat sukarela. Tapi BSN berharap, dengan adanya SNI 3141:2024, banyak industri pemasok program Makan Bergizi Gratis yang menerapkan standar.

Dalam pelaksanaan MBG, pemerintah berjanji akan melibatkan UMKM. Kukuh menyatakan, sudah banyak UMKM pangan yang menerapkan SNI bahkan sudah melakukan ekspor.

Sebagai contoh, ada produk sambal ber-SNI yang berhasil menembus pasar Prancis. Ada pula produk kecap yang diekspor ke Arab Saudi.

Selain itu, ada pula produk gula merah yang diekspor ke Kanada dan Arab Saudi. Produk ketumbar ber-SNI pun ada yang diekspor ke Uni Emirat Arab (UEA).

Selama 2024, ada 22 usaha mikro dan kecil (UMK) yang ber-SNI dan berhasil melakukan ekspor. Pada 2024, BSN membina 408 UMK role model penerap SNI.

“Sampai dengan tahun 2024 mencapai 1.993 UMK role model penerap SNI yang telah dibina BSN,” ungkap Kukuh.

Priyantono Oemar

Berita Terkait

Image

Makan Bergizi Dapat Susu Mentah Sapi Bau Kandang? Ini Kata BSN

Image

Anak Sopir Angkot Itu Bilang Ekspor Itu Mudah, Ekspor Apa Dia?

Image

Dari 69 Penerima SNI Award Ada Dua Universitas Muhammadiyah, Kampus Anda Dapat Juga?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com