Kenapa Ada Banyak Raja Bernama Warman di Indonesia Zaman Dulu?
Di Sumatra, Adityawarman menjadi salah satu raja Melayupura pada masa Kerajaan Majapahit menguasai Nusantara, sebelum Kerajaan Demak berdiri. Raja pertama, kedua, dan ketujuh (raja terakhir) Melayupura tidak menggunakan nama warman: Trailokyaraja, Tribhuwanaraja, dan Puti Panjang Rambut II.
Adityawarman yang lahir di Trowulan, Majapahit, menjadi raja keempat Melayupura, menggantikan Akarendrawarman. Adityawarman digantikan oleh Ananggawarman, kemudian Wijayawarman menggantikan Ananggawarman.
Sebelumnya, di Sumatra ada Kerajaan Sriwijaya. Beberapa rajanya juga menggunakan nama warman. Yaitu raja kedua, Sri Indrawarman; raja kesembilan, Sri Marawijayatunggawarman; dan raja kesepulh (raja terakhir), Sanggramawijayatunggawarman.
Apa sebenarnya arti warman, sehingga dipakai sebagai nama oleh banyak raja? Pada abad-abad awal Masehi, orang India bermigrasi secara personal: ada bangsawan, biarawan, Brahman, pedagang.
Mereka meluaskan pengaruh budaya India ke Asia Tenggara, termasuk kawasan yng kini bernama Indonesia. Dari periode ini, kata Paul Michel Munoz, hampir semua raja Asia Tenggara menambahkan varman (warman) pada nama kebangsawanannya.
“Yang dalam bahasa Sanskerta bermakna pelindung,” tulis Paul Michel Munoz.
Ma Roejan