Pitan

Banyak Kebakaran, BSN Turun ke Jalan Kampanyekan Pentingnya Produk Ber-SNI

Badan Standardisasi Nasional (BSN) "turun ke jalan" kampanyekan produk ber-SNI. BSN prihatin terjadinya banyak kasus kebakaran. Kasus kebakaran di DKI Jakarta pada Januari-Agustus 2024, sebanyak 61,12 persen disebabkan oleh korsleting listrik. Sumber: humas bsn

Dua kebakaran terjadi di ruas padat lalu lintas di Jalan Mampang Prapatan selama April-Oktober 2024. Mengapa Badan Standardisasi Nasional (BSN) sampai harus “turun ke jalan” kampanyekan produk ber-SNI berkaitan kebakaran?

Dua kasus kebakaran di Mampang Prapatan itu, keduanya di dekat Lintas Bawah Mampang Prapatan. Pertama, menimpa toko bingkai di ruas jalur sempit dan padat dari arah Kuningan dan Tendean ke arah Ragunan pada April 2024. Kedua, menimpa toko agen kelontong di ruas padat ke arah Blok M dan Kuningan.

Melalui kegiatan bertajuk funwalk di Kawasan Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, pada Jumat (1/11/2024), BSN menyampaikan pesan mengenai pentingnya memilih produk yang telah memenuhi standar SNI. Hal itu perlu untuk melindungi konsumen dan mendorong industri yang berkualitas.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Menurut data Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Penyelamatan (Gulkarmat) Provinsi DKI Jakarta, kasus kebakaran Januari-Agustus 2024 61,12 persen disebabkan oleh korsleting listrik. Solusi untuk mencegah hal tersebut terjadi yaitu dengan menggunakan peralatan listrik dan peralatan pendukungnya yang sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI).

Salah satu alasan pentingnya memilih produk dengan label SNI adalah untuk memberikan perlindungan terhadap masyarakat sebagai konsumen. Produk dengan sertifikasi SNI telah melalui pengujian ketat, baik dari segi bahan, proses produksi, maupun keamanan penggunaan.

Dengan adanya label SNI, masyarakat memiliki jaminan bahwa produk tersebut aman digunakan dan sesuai dengan standar kualitas yang telah ditentukan. Dalam beberapa kasus, penggunaan produk yang tidak ber-SNI terbukti menimbulkan risiko bagi keselamatan.

Kasus maraknya kebakaran adalah sebagian kecil contoh yang mengingatkan akan pentingnya menggunakan produk ber-SNI. Acara funwalk digelar untuk memperingati Bulan Mutu Nasional yang jatuh pada bulan November setiap tahunnya. BSN turun ke jalan melakukan kampanye sosialisasi SNI.

Deputi Bidang Akreditasi BSN, Wahyu Purbowasito, dalam acara itu mengatakan, kegiatan ini merupakan upaya untuk menyebarluaskan pemahaman tentang manfaat SNI bagi masyarakat. “Memilih produk ber-SNI adalah langkah cerdas untuk melindungi diri dan keluarga. SNI bukan hanya sekadar label, tetapi merupakan jaminan bahwa produk tersebut telah melewati uji ketat terkait keamanan dan kualitas,” ujar Wahyu.

Hingga September 2024 ini, BSN telah menetapkan 15.284 SNI dengan total SNI Aktif sebanyak 9.876 SNI. Sebanyak 315 di antaranya SNI diberlakukan secara wajib.

Menurut UU No 20 Tahun 2014 tentang Standardisasi dan Penilaian Kesesuaian, Pemerintah melalui instansi teknis (Kementerian/Lembaga) yang terkait dapat mengeluarkan kebijakan untuk memberlakukan SNI secara wajib melalui regulasi teknis. Pemberlakuan SNI secara Wajib ini berkaitan dengan kepentingan, keselamatan, keamanan, kesehatan masyarakat atau pelestarian fungsi lingkungan hidup.

Berita Terkait

Image

Siswa Sukabumi Keracunan, BSN dan YLKI Dorong Masyarakat Pilih Produk Ber-SNI

Image

Siswa Sukabumi Keracunan, BSN dan YLKI Dorong Masyarakat Pilih Produk Ber-SNI

Image

Hari Standar Dunia, Apa Guna Standar Bagi Kecerdasan Artifisial? Ini Kata BSN