Lincak

Sukarno Baca Ulang Proklamasi Kemerdekaan Setelah Para Mahasiswa Gagal Siarkan Proklamasi di Radio

Sukarno didampingi Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan di depan mikrofon hasil rakitan Gunawan. Malam harinya, Sukarno membacakan ulang proklamasi di depan mikrofon pemancar radio gelap setelah para mahasiswa gagal menyiarkannya melalui radio Jepang (foto: dokumentasi perpusnas).
Sukarno didampingi Hatta membacakan Proklamasi Kemerdekaan di depan mikrofon hasil rakitan Gunawan. Malam harinya, Sukarno membacakan ulang proklamasi di depan mikrofon pemancar radio gelap setelah para mahasiswa gagal menyiarkannya melalui radio Jepang (foto: dokumentasi perpusnas).

Empat mahasiswa mendapat tugas menguasahakan Proklamasi Kemerdekaan bisa disiarkan di radio. Mahasiswa lainnya disebar ke berbagai pelosok untuk menyebarkan salinan naskah proklamasi.

Empat mahasiswa itu adalah Tjoet Rachman, Soejono Joedo, Ridwan, dan Nasrun. Naik mobil mereka berangkat dari Asrama Mahasiswa di Prapatan 10 menuju ke stasiun pemancar radio yang dikelola oleh Pusat Jawatan Radio (Hoso Kanri Kyoku) di sebelah barat lapangan Ikada.

Ternyata stasiun radio itu dijaga tentara Jepang. Mereka kemudian mengarahkan kendaraan ke Tanah Abang, lalu mencoba masuk ke stasiun radio dari belakang. Namun, setelah bisa memasuki stasiun radio, pistol yang dibawa Ridwan jatuh. Suaranya keras, sehingga para mahasiswa panik karena takut ketahuan. Mereka akhirnya memilih keluar dari stasiun radio, kembali ke asrama mahasiswa.

Scroll untuk membaca

Scroll untuk membaca

Pimpinan asrama, Soejono Martosewojo memberi tahu jika ada pemancar radio gelap yang mungkin bisa dimanfaatkan. Pemancar itu milik dokter Abdurahman Saleh. Soejono mengetahui hal itu karena ia sering dimintai bantuan jaga rumah ketika Abdurahman Saleh keluar kota.

Abdurahman Saleh menyambut baik ketika Soejono menyampaikan usulannya untuk memakai pemancar radio gelap untuk membacakan Proklamasi Kemerdekaan.Sukarno lalu dihubungi, diminta kesediannya untuk membacakan sendiri naskah Proklamasi Kemerdekaan itu di depan mikrofon pemancar radio gelap.

Pada 17 Agustus 1945 pukul 19.30, Sukarno membaca kembali naskah Proklamasi Kemerdekaan, seperti yang ia lakukan pada pagi harinya.Saat pembacaan Proklamasi Kemerdekan pagi hari di depan mikrofon hasil rakitan Gunawan, tak ada yang merekamnya.

Oohya! Baca juga ya:

Mikrofon Rakitan Gunawan Dipinjam untuk Proklamasi Kemerdekaan, tapi tak Ada yang Merekamnya

Isi Pidato Sukarno pada Proklamasi Kemerdekaan 17 Agustus 1945

Priyantono Oemar

Sumber rujukan:

Mahasiswa ’45 Prapatan-10: Pengabdiannya karya Soejono Martosewojo

Berita Terkait

Image

Ini Alasan Kegiatan Yayasan Raden Saleh Disetop Presiden Sukarno

Image

Mengapa Presiden Sukarno Hentikan Kegiatan Yayasan Raden Saleh dan Sita Gedung Sekolahnya?

Ikuti Ulasan-Ulasan Menarik Lainnya dari Penulis Klik di Sini
Image

oohya.republika@gmail.com